BORGOLNEWS.COM – JENEPONTO/SULSEL – Dari sebanyak 15 kelompok pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) yang dikelola oleh Abdul Hafid di Kecamatan Bangkala Barat Kabupaten Jeneponto, Sulsel, jadi sorotan publik selama ini, adanya indikasi Pemotongan dana operasional sebesar kurang lebih, 2 juta 900 ribu per satu kelompok belajar Keaksaraan.
Diduga adanya pemotongan sebesar 2 juta 900 ribu perkelompok, karena dari beberapa Tutor yang dapat ditemui pada mengaku diberikan dana hanya sebesar 3 juta 50 ribu rupiah yakni gaji Tutor 2 juta 400 ribu, 500 ribu untuk kegiatan belajar dan 150 ribu untuk dana keterampilan para siswa.
Terkait itu, Drs Abdul Hafid saat ditemui oleh rekan Media ini di kediamannya, mengakui dia potong 2 juta 900 per satu kelompok, atau sebesar 43 juta 500 ribu, dengan dalihnya uang biaya pembuatan laporan, dana ATK dan lain lain. Ungkapnya. Jumat, 12/2/2021.
Namun berdasarkan hasil pemantauan rekan media ini di lapangan, bukan sebesar itu dugaan korupsinya, tetapi selain kegiatan belajar Keaksaraan tidak berjalan dengan normal, juga adanya diduga kelompok piktif.
Dikatakan tidak berjalan dengan normal karena sesuai keterangan 4 orang Tutor mengatakan, bahwa kalaupun kegiatan berjalan, namun kehadiran warga belajar paling 4 orang atau tidak pernah lewat dari 6 orang yang datang belajar.
Maka jika kehadiran warga belajar hanya 4 orang sedangkan yang ditanggung oleh negara 10 orang maka dana 6 orang dikemanakan dan kalau 6 orang hadir dananya yang 4 orang juga dikemanakan, karena pemerintah pusat mendanai 10 orang dalam 1 kelompok, dengan besar dana sebanyak 6 juta.
Selain diucapkanjan oleh para Tutor, juga lebih meyakinkan, bahwa kehadiran warga belajar Keaksaraan hanya 4 atau paling tinggi 6 orang, berdasarkan daftar kehadirannya dalam buku absen.
(Ismail Selle).
Discussion about this post