BORGOLNEWS.COM Medan –
Setiap orang berhak untuk memperoleh pendidikan, termasuk anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya, tanpa selalu menunjukkan pada ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik.
Klasifikasi anak berkebutuhan khusus diantaranya yaitu tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, anak berbakat, anak yang memiliki gangguan belajar pra akademik dan anak yang memiliki gangguan belajar akademik.
Kita mengetahui bahwasanya anak berkebutuhan khusus berbeda dengan anak pada umumnya, karena itu Anak Berkebutuhan Khusus memerlukan pelayanan pendidikan khusus yang berbeda dengan pelayanan pendidikan pada umumnya.
Selain memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus, Anak Berkebutuhan Khusus juga memerlukan sebuah strategi atau metode tersendiri sesuai dengan kebutuhan dalam kegiatan pembelajarannya.
Metode pengajaran yang umum digunakan dalam pengajaran anak berkebutuhan khusus yaitu komunikasi, analisis tugas, intruksi langsung, prompts dan pembelajaran kooperatif. Sangat penting bagi guru dalam memilih strategi ataupun metode pengajaran yang efektif untuk anak berkebutuhan khusus. Tujuannya adalah agar anak bisa mendapatkan pembelajaran yang baik dan bermanfaat.
Dalam kegiatan belajar tidak akan lepas dari komunikasi, apabila tercipta komunikasi yang baik antara siswa dengan guru maka akan tercipta suasana belajar yang baik, dan sebaliknya apabila antara siswa dengan guru tercipta komunikasi yang kurang baik, maka akan tercipta suasana belajar yang kurang baik, karena itu metode pengajaran yang utama untuk anak berkebutuhan khusus adalah komunikasi.
Kedua adalah analisis tugas, analisis tugas di maksudkan untuk mendeskripsikan tugas-tugas yang harus dilakukan ke dalam indikator-indikator kompetensi.
Tujuan dari analisis tugas ini sendiri adalah untuk mengetahui apakah anak tersebut sudah melakukan tugasnya sesuai dengan kompetensi yang dituntut kepadanya.
Ketiga adalah intruksi langsung, metode ini memberikan pengalaman belajar yang positif dengan itu dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk berprestasi, karena pada metode ini menggunakan pendekatan selangkah-selangkah yang terstruktur dengan cermat dalam intruksi atau perintah.
Keempat prompts, prompt merupakan bantuan yang diberikan pada anak untuk menghasilkan respon yang benar. Prompts memberikan anak informasi tambahan atau bantuan untuk menjalankan instruksi. Adapun jenis-jenis dari prompts yaitu verbal prompts, modeling, gestural prompts, psycal promp, peer tutorial, dan cooperative learning.
Terakhir adalah pembelajaran kooperatif, merupakan salah satu cara yang efektif dan menyenangkan untuk mengarahkan beberapa siswa dengan berbagai kemampuan untuk menyelesaikan salah satu tugas.
Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah mengembangkan lingkungan yang positif dan mendukung, yang mendorong penghargaan pada diri sendiri, menghargai pendapat orang lain, dan menerima perbedaan individu. Untuk penerapan metode-metode tersebut seorang guru, harus mampu melihat kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh anak, dengan itu seorang guru dapat menentukan metode apa yang akan ia gunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai kegiatan belajar yang efektif.
Oleh: Espita Nopalinda
Mahasiswa jurusan bimbingan dan konseling universitas negeri Medan
Discussion about this post