BORGOLNEWS.COM BENGKALIS/RIAU – Potensi dan keindahan pulau Rupat tak dapat disembunyikan lagi. Rupat tidak saja menyimpan bisikan rahasia pasir pantai dan alam yang menakjubkan tetapi juga pulau harapan menjanjikan kemajuan peradaban.
Pulau Rupat bak taman surga, pantainya berpasir putih, airnya biru mempesona, perahu nelayan bergolek gebang diayun ombak, nun ditengah ternampak kelap kelip lampu kapal pesiar berlayar di jalur internasional.
Jauh lagi mata terlepas pandang keseberang, lampu “boya” rambu laut tersapu kabut dari arah Port Dickson hanya berjarak 48 Km, dikenal spotnya wisata pantai negara bagian ( federal) jiran Malaysia. Pulau Rupat bagian utara terluar NKRI sementara Port Dickson bagian selatan Negeri Sembilan.
Sememang sungguh menakjubkan wisata alam pantai Rupat. Meski belum terkemas seperti di Port Dickson. Seiring majunya zamann Rupat kini berangsur menjadi pulau penuh puja puji. Alamnya memang masih alami, penduduk tetap pertahankan adab asli pribumi. Lokasinya strategis benteng terdepan NKRI.
Pulau terluar kebanggaan Kabupaten Bengkalis dan Pemerintah Provinsi Riau pelan tapi pasti bersolek. Ibarat gadis nan cantik molek taklah harus pakai celak dan bedak. Cukup dikemas dengan balutan nyiur daun pepohonan Rhu dan ketapang ditingkahi deburan penuh semangat ombak Selat Melaka.
Pemkab Bengkalis di masa pasangan KBS Kasmarni Bagus Santoso menaruh tekad berkomitmen membangun pulau Rupat. Meski sadar membangun tidak semudah membalik telapak tangan. Meski infrastruktur belumlah memadai tapi ikhtiar dan semangat patutlah diapresiasi. Berkat senergisitas bergandeng tengan kompak antara Pemkab Bengkalis, Pemprov Riau, bersyukur Jakarta Pemerintah Pusat menaruh Rupat terhormat.
Sudah diketahui bersama, Pulau Rupat resmi sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) telah tercantum dalam Peraturan Presiden (PP) nomor 50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional 2010-2025.
Status KSPN terhadap keberadaan pulau Rupat sudah berumur 10 tahun. Maka tugas kita bersama untuk selalu nyinyir dan tak jengah menjolok mengetuk pintu Jakarta. Dengan KSPN otomatis eksekusi menjadikan hitam putihnya pulau Rupat di genggaman Presiden. Tapi untuk terlaksananya kebijakan tergantung respon serta pro aktif kita bersama masyarakat serta pemerintah daerah yaitu Gubernur dan Bupati.
Menjadi mimpi dan harapan bagi masyarakat Kabupaten Bengkalis setelah menyandang KSPN, pulau Rupat dapat perhatian khusus Presiden Jokowi seperti ketika membangun wisata danau toba di Sumatera Utara. Segala kebijakan dan bantuan tumpah ruah, ibarat sekelip mata danau toba disulap menjadi destinasi wisata yang mendunia. Semoga tangan tangan kuat Jakarta secepatnya turun mengemas pulau Rupat menjadi bedelau dan hebat.
Seiring dengan perkembangan Pulau Rupat, kini pembangunan infrastruktur jalan beringsut berangsur, mengukur kekuatan anggaran. Jalan Batu Panjang sampai Tanjung Medang tetap dibangun meski anggaran cekak. Fasilitas umum kesehatan, air bersih, sarana penunjang wisata terus diupayakan dengan segala daya upaya.
Kehadiran pemerintah menandakan perhatian dan kasih sayang antara pemimpin dan rakyat. Pasangan KBS Kasmarni Bagus Santoso suport dan tancap gas menggarap pulau Rupat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan mendapat respon sangat baik.
Pertama; belum sebulan dilantik menggandeng Masata (masyakat sadar wisata) pembuka tabir pintu pertama menggelar acara rakerda di tepian pantai indah pesisir berpasir di vila Anting Putri milik pengusaha warga tempatan yang sukses di tepian pantai desa Tanjung Punak.
Kedua Pemkab Bengkalis menyampaikan usulan bernas pada musrenbang Pemprov Riau meminta dan mendorong pembangunan jembatan Dumai – Rupat. Langkah yang strategis karena in line dengan berfungsinya jalan tol Pekanbaru – Dumai. Akses ini memberi peluang besar dan berkah bagi Kota Dumai dan Pulau Rupat,
Ketiga menginventarisir keberadaan dan potensi jumlah pulau dan beting. Sekaligus menggarap pulau tak bertuan menjadi destinasi andalan yang menawan. Pada kesempatan kunjungan Menteri Siti Nurbaya Wako Dumai Faisal dan penulis berbincang panjang demi kemajuan kedua daerah.
Setakat ini belum tersaji data pasti berapa pulau dan beting yang tersebar disekitar pulau Rupat. Begitupun potensi dan kemampuan masing masing pulau masih diam berselimut hangat.
Penulis mencoba mendeteksi beting dan pulau lewat rute laut.
Dengan naik sped bot Elang Laut kekuatan 750 PK. Penulis bertolak dari Pelabuhan TPI Dumai. Perjalanan Dumai menuju Tanjung Medang ditempuh sekitar 1.5 jam. Sepanjang perjalanan mata dimanjakan dengan pemandangan yang menakjubkan.
Lepas tali di pelabuhan TPI Dumai, sped bot langsung menyisir buaian ombak melewati keramaian parkir perahu nelayan dan kapal besar. Tak sampai 15 menit memasuki lorong selat Rupat nan memikat diantara celah pulau Mampu, Payung, beting Jentileh.
Di depan pulau payung tersembul indah pulau Atong lalu pulau Ketam. Menyisir pulau Ketam berlanjut ke mulut Selat Rupat Utara. Ada pulau Burung,Kemunting, Babi yang bersebelahan dengan zona internasional tempat lalu lalang kapal.
Melewati pulau Atong menoleh ke kanan berdiri megah bangunan vihara dipintu masuk hutan sawit milik perusahaan Marita. Selanjutnya mata dibuat terkesima keberadaan hamparan pasir putih berpadu tanaman mangrove menambah indahnya pandangan pantai.
Dan tak terasa tempat yang dituju sudahpun di depan mata setelah sped bot memasuki gerbang indah antara pulau burung dan Busung Asoh ( Beting Aceh). Posisi pelabuhan Tanjung Medang relatif tenang karena dibentengi pulau Babi.
Kanan kiri berderet rapi perahu nelayan berbendera warna warni. Kedalaman selat sesuai yang tertayang di monitor 4.5 meter. Hijaunya tumbuhan mangrove dan hempasan ombak beriak menepikan sped bot dengan nyaman.
Pemandangan di daratan tak kalah tarikan pesonanya. Sepanjang kiri kanan jalan tertata rumah bersih warga asli dan turunan Tionghoa. Terlihat banyak pohon jambu dan mangga lebat banget buahnya .
Kantor Camat selalu dibuka untuk layanan kepada siapa saja yang datang berwisata. Tatapan pertama kita akan disapa gerbang wisata pantai pesona Teluk Rhu. Pesonanya tiada tara seperti namanya pantai pesona.
Dari pantai Teluk Rhu bersambung menuju pantai Tanjung Punak. Di lokasi ini sangatlah istimewa, disinilah berdiri Vila Anting Putri konsepnya persis seperti di pantai Kuta Bali. Perpaduan kemewahan pelayanan Vila dan kedamaian dan kegagahan alam.
Komitmen pemerintah tersambut oleh kepedulian warga tempatan membangun vila. Merupakan investasi yang membahagiakan karena akan menjadi langkah bertahab menuju lengkap dan padu serasi wisata alam Rupat.
Anting Putri menjawab tuntutan para pelancong yang berniat menginap menikmati deburan ombak Selat Melaka di malam nan sunyi.
Penulis dan rombongan Bupati Kasmarni pada acara lawatan safari Ramadhan mendapat penghormatan istimewa menginap di Vila persis berdiri di bibir pantai. Bermalam disini bermakna simbolis bahwa pemerintah sangat serius momotivasi dan mendorong semua pihak agar gayung bersambut membangun memajukan daerah.
Sensasi menginap di Anting Putri, anda akan merasakan betapa kala siang hari pemandangannya mengagumkan, melihat perahu nelayan serta jalan perlahan kapal pesiar meneduhkan pikiran. Dikala malam terdengar nyanyian ombak menenangkan batin. Pagi bangkit tertidur matahari menyapa hangat, sore hari jelang matahari naik ranjang keperaduan mengukir langit merah jingga menerpa air laut berkilau bening biru.
Ajak keluarga dan handai taulan menikmati paduan memuaskan tempat peraduan menawan berpadu deburan ombak memecah kemak. Bayangkan keindahannya sembari menunggu covid hilang serta Anting Putri terbuka bagi tamu wisata, maka anda dijamin terasa menikmati seperti tidur si Vila dan alam nan molek di pantai kuta Bali. Selamat berlibur dan datanglah ke pulau Rupat.(red)
Discussion about this post