BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU– Bahan atau kandungan vaksin AstraZeneca banyak dicari masyarakat, terkait kabar terbaru seorang pemuda Jakarta meninggal usai divaksin Covid19 tersebut, Kamis (6/5/2021).
Pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus (22) itu dikabarkan mengalami demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca.
Kemudian, kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis. Trio dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.
Meskipun demikian, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas KIPI) belum bisa mengaitkan meninggalnya Trio dengan KIPI vaksin AstraZeneca.
Melansir Reuters, salah satu anggota dari tim pembuat vaksin AstraZeneca dari Universitas Oxford, dr. Sean Elias mengkonfirmasi bahwa kandungan dalam vaksin virus corona ini tidak berbahaya karena volume yang digunakan hanya sebagian kecil.
Beberapa kandungan juga sering ditemukan dalam banyak bahan makanan dan produk kesehatan lainnya.
Menurut Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, pihaknya belum mendapatkan bukti yang cukup mengenai kasus tersebut.
“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” kata Hindra dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin (10/5/2021).
Lantas apa saja kandungan yang ada dalam vaksin Covid-19 AstraZeneca?
Melansir Reuters, salah satu anggota dari tim pembuat vaksin AstraZeneca dari Universitas Oxford, dr. Sean Elias mengkonfirmasi bahwa kandungan dalam vaksin virus corona ini tidak berbahaya karena volume yang digunakan hanya sebagian kecil.
Beberapa kandungan juga sering ditemukan dalam banyak bahan makanan dan produk kesehatan lainnya.
Dilansir dari laman resmi Pemerintah Inggris, vaksin AstraZeneca buatan Oxford mengandung beberapa bahan sebagai berikut.
- Polysorbate 80
- Ethanol
- L-histidine
- L-histidine hydrochloride monohydrate
- Sisodium edetate dihydrate
- Magnesium klorida heksahidrat
- Sukrosa
- Natrium klorida
- Air untuk suntikan
Elias menambahkan, kandungan dalam vaksin AstraZeneca ini tidak berbahaya karena volume yang digunakan hanya sebagian kecil.
Sehingga, belum dapat dipastikan meninggalnya pemuda Jakarta ini karena suntikan vaksin AstraZeneca yang diperolehnya.
Bahkan, kata dia, beberapa kandungan sering ditemukan dalam banyak bahan makanan dan produk kesehatan.
Salah satunya, Polysorbate 80 yang berguna sebagai pengemulsi yang membantu bahan jadi tercampur dalam produk makanan.
Tidak hanya itu, dalam produk kesehatan, Polysorbate 80 dipergunakan sebagai surfaktan untuk mengurangi tegangan permukaan antarbahan.
“Dalam pengobatan, cara kerjanya mirip dengan menstabilkan cairan untuk injeksi. Volume yang digunakan dalam vaksin adalah sebagian kecil dari volume yang digunakan pada produk lain,” kata Elias, mengutip Reuters, 22 Maret 2021.
Polisorbat 80 digunakan secara luas dengan aman dalam industri makanan dan vaksin lain.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebutkan ada 17 vaksin umum yang mengandung polisorbate 80.
Kandungan yang satu ini juga digunakan dalam vaksin untuk menjaga agar komponen tetap larut. Akan tetapi, pakar kesehatan telah menetapkan risiko paparan zat tersebut serendah-rendahnya.
Oleh karena itu, Polysorbate 80 bukan sebagai kandungan berbahaya yang dapat merusak membran sawar darah otak adalah salah.
Sementara itu, tripsin babi yang beberapa waktu lalu sempat diisukan menjadi kandungan vaksin Covid-19 AstraZeneca ini, para ahli telah menegaskan hal itu tidak benar.
Virologist sekaligus Dosen Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. rer. nat. apt. Aluicia Anita Artarini menegaskan, bahwa produk jadi vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak mengandung tripsin babi.
“Produk jadi vaksin AstraZeneca tidak mengandung babi,” kata Anita dalam diskusi daring bertajuk Bagaimana Proses Pembuatan Vaksin Covid-19 dan Apa Saja yang Terkandung di dalamnya? Senin (29/3/2021).
Dijelaskan Anita, tripsin babi atau enzim TrypLE-Select adalah senyawa yang dipergunakan untuk menggunting protein saat peneliti ingin membuat bank sel untuk produksi.
“Tripsin digunakan untuk melepas sel inang oleh supplier sebelum dibeli oleh Oxford-AstraZeneca, dan tidak bersinggungan langsung dengan vaksin,” imbuhnya. (red)
Sumber kompas.com
Discussion about this post