BORGOLNEWS.COM BENGKALIS/RIAU – Rombongan Kasat Resnarkoba Polres Bengkalis, Iptu Toni Armando Temui Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso, membahas pengendalian Narkoba di Negeri Junjungan di ruang Wakil Bupati Bengkalis, jalan Ahmad Yani, Kabupaten Bengkalis, Rabu, (19/05/21).
Dalam kesempatan tersebut, ikut bersama Iptu Toni, Kanit Resnarkoba Ipda Alex Sinaga, Kantor Pengacara Win dan Rekan Windrayanto.
Dalam pertemuan tersebut Iptu Toni Putra yang juga putra tempatan Bengkalis melaporkan bahwa peredaran Narkoba di Negeri Junjungan masih terbilang sangat tinggi dan mendapat catatan zona merah. Dimana upaya pencegahan serta pengendaliannya telah dilakukan Polres Bengkalis guna menekan angka kasus narkoba di Negeri Junjungan.
Dikatakan Iptu Toni, salah satu yang menjadi kendala yakni terletak pada tidak adanya Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) di Bengkalis. Dimana Barang-Bukti (BB) sedikit ini masih bisa di rehabilitasi atau dijadikan informan namun harus dipidanakan karena terkendala tempat.
Selain itu diakui Kasat, para pengedar Narkoba di Kabupaten Bengkalis sangat menguasai dijalur laut. Hal tersebut dikarenkan kurangnya alat penunjang operasional anggota Polisi.
“Kami sangat membutuhkan alat tapping, sementara di laut dibutuhkan alat radar angkatan laut, satu sabut kelapa saja akan terlihat dengan alat tersebut. Jika kita hanya menggunakan kapal, bahkan kapal besar akan kesulitan untuk mengejar mereka yang bermain di laut. Saat ini kami fokus di darat,”ungkap Kasat Narkoba Bengkalis.
Lanjutnya, Iptu Toni mengharapkan kerjasama antara Polisi, Pemkab serta TNI dalam pengendalian narkoba di Negeri Junjungan.
“Kami minta kerja semua pihak, baik Pemkab TNI Polri dan masyarakat agar pengedaran narkoba khususnya kabupaten Bengkalis bisa teratasi,”Harap Iptu Toni.
Sementara itu Wabup Bagus Santoso menyebut mengawali tugas ssbagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati diakui perlu kesigapan ekstra menata birokrasi pemerintahan, disamping PR lama pada Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) dan terparah pada kasus narkoba.
“Jujur saja awal masa Bhakti kami, pasangan Kasmarni Bagus Santoso (KBS) PR nya tidak hanya pembenahan masif pada birokrasi, di Kamtibmas terutama kasus Narkoba cukup mengguncang negeri ini,” ucap Wabup.
Selanjutnya Wabup juga menyorot kasus terkini ditangkapnya pegawai honorer di salah satu kantor OPD. Pemkab tegas tak akan mentolelir bentuk kejahatan terutama narkoba. Pemkab akan mengadakan tes urine secara acak kepada pegawai ASN maupun honorer.
Lebih lanjut dikatakan Bagus Santoso bahwa kejahatan narkoba adalah tantangan dan tugas kita bersama melawannya. Narkoba sebagai kejahatan yang luar biasa bisa menjerat siapa saja sehingga pengawasan, pencegahan dan penindakan harus terus dilakukan.
Wabup juga menyampaikan Bupati Kasmarni telah mengintruksika. secepatnya menggelar rapat koordinasi persiapan usulan BNNK. Setakat ini untuk pendirian lembaga vertikal BNNK di Negeri Junjungan, sudah dilakukan koordinasi dengan lintas Perangkat Daerah (PD). Terkait data kasus Narkotika pemkab melalui Kesbangpol sudah sampaikan ke Polres dan lapas.
“Kita sudah laporkan ke Bupati Ibu Kasmarni, Kesbangpol sudah menggesa untuk pendirian BNNK di Kabupaten Bengkalis. Kita persiapkan syaratnya” kata Wabup.
Lanjutnya, Untuk mendirikan BNNK sebagaimana dimaksud Peraturan Kepala BNN No.5 Tahun 2015. Perlu persiapan matang karena ada persyaratan dan prosedurnya menyangkut kesiapan penyedian anggaran dalam APBD, hibah anggaran operasional BNNK, hibah tanah, SDM/ Pegawai ASN yang diperbantukan di BNNK, termasuk gaji dan tunjangannya, pinjam pakai kantor, pembangunan kantor BNNK serta sarana prasarana lain seperti kendaraan roda 4 untuk kepala BNNK, untuk operasional lapangan, kendaraan dinas roda 2 untuk operasional pegawai BNNK, meubeleur dan kelengkapan kantor.
“ Ini semua menyangkut penganggaran juga hibah tanah, Insya Allah tidak ada persoalan karena kita sudah koordinasi dengan lintas Perangkat Daerah,” terang Wabup lagi.
“Kami harapkan kepada semua pihak untuk ikhtiar sehingga cepat terbentuk. Di kampung kita Kabupaten Bengkalis sudah sangat beresiko tinggi disebut wilayah merah . Tak Ada kata bagaimana nanti, sekarang kita eksekusi langsung,” Ajak Bagus Santoso.(red)
Discussion about this post