BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Provinsi Riau tumbuh 0,41 persen pada kuartal I 2021, lebih baik dari pertumbuhan ekonomi nasional yang masih terkontraksi 0,74 persen.
Riau berhasil keluar dari jerat resesi setelah kuartal sebelumnya mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,41 persen.
Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi Riau berkontribusi sebesar 4,9 persen terhadap perekonomian nasional. Untuk diketahui, Riau merupakan daerah dengan produk domestik regional bruto (PDRB) terbesar ke-6 Indonesia dan PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa.
“Jika dihitung tanpa migas, ekonomi Riau kuartal I 2021 tumbuh 1,86 persen secara year-on-year, ” beber BPS, dikutip dari riaugreen.com pada Jumat (21/5).
Mengutip dokumen yang dirilis BPS Riau, pertumbuhan ditopang dari sisi produksi dan mulai terciptanya lapangan pekerjaan, terutama dari sektor informasi dan komunikasi yang bertumbuh pesat, 10,18 persen.
Kemudian, disusul oleh terbukanya lapangan pekerjaan di sektor jasa keuangan dan asuransi sebesar 6,98 persen dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 6,07 persen.
Sedangkan, di sisi produksi masih didominasi oleh tiga usaha utama, yaitu industri pengolahan yang mencetak pertumbuhan sebesar 28,22 persen; pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan pertumbuhan 27,35 persen; dan pertambangan dan penggalian sebesar 20,21 persen. Ketiga sektor tersebut menyumbang 75,78 persen terhadap struktur ekonomi Riau.
Dari sisi pengeluaran, komponen penyumbang terbesar berasal dari komponen ekspor luar negeri yang pertumbuhannya melesat 29,85 persen
Lebih jauh, BPS Riau menyebut struktur ekonomi menurut pengeluaran masih didominasi oleh konsumsi RT di kuartal I ini. Rinciannya, komponen pengeluaran konsumsi RT sebesar 36,1 persen, diikuti pembentukan modal tetap bruto sebesar 33,72 persen, dan ekspor barang dan jasa, 30,91 persen.
Komponen yang masih mengalami kontraksi pertumbuhan di antaranya, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 2,24 persen; Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) sebesar 6,53 persen; Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 40,93 persen; dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,31 persen.
Seperti pertumbuhan nasional, pertumbuhan di Pulau Sumatra juga mencatatkan kontraksi sebesar 0,86 persen untuk periode sama. Di pulau tersebut, hanya Provinsi Riau dan Kepulauan Bangka Belitung saja yang memiliki pertumbuhan ekonomi positif.
Tercatat, ekonomi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh 0,97 persen. (red)
Discussion about this post