BORGOLNEWS.COM, KAMPAR– Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto mengunjungi rumah orangtua Leani Ratri Oktila di Dusun Karya Nyata, Desa Siabu, Kecamatan Salo, Kabupaten Kampar, Riau, Senin (6/9/2021).
Catur bertemu dengan ayah dan ibu Leani, F Mujiran (68) Gina Oktila (54), hanya untuk menyampaikan ucapan selamat.
Karena, anak kedua Mujiran dan Gina itu telah berhasil meraih dua medali emas sekaligus dan satu medali perak pada Paralimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga parabadminton.
Menurut ayah Leani, Mujiran, Bupati Kampar tidak ada menjanjikan apa-apa, baik itu bonus ataupun hadiah atas keberhasilan atlet parabadminton Kabupaten Kampar ditingkat dunia itu.
“Tadi Pak Bupati datang ke rumah. Lebih kurang setengah jam lah di sini cerita-cerita soal Atri (sapaan Leani),” ujar Mujiran saat berbincang di rumahnya di Desa Siabu, Senin (6/9/2021).
Bupati datang, orangtua Leani diberi 2 lembar masker
Dia menyebut Bupati Kampar hanya datang untuk menyampaikan ucapan selamat secara langsung.
“Ya, cuma ngucapin selamat saja. Belum ada bilang mau kasih bonus atau hadiah buat Atri. Tadi cuma dikasih masker dua lembar buat saya sama mama (istri),” kata pria yang bekerja sebagai petani karet ini.
Istrinya, Gina mengaku dalam hati berharap ada perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kampar. Karena telah mengharumkan nama Kampar.
“Ya, dalam hati berharap. Cuma tadi belum ada dibilang Pak Bupati mau kasih bonus apa tidak,” ujar Gina.
Sementara itu, Mujiran mengaku menyampaikan satu permintaan kepada Bupati Kampar. Yakni minta buatkan gedung olahraga (GOR) badminton tertutup.
Karena, GOR badminton yang ada di desa saat ini di lapangan terbuka. Saat bermain atau latihan harus berhadapan dengan angin.
“Saya tadi minta ke Pak Bupati tolong buatkan kami GOR yang bagus. Tadi sudah diiyakan sama Pak Bupati,” sebut Mujiran.
Dirinya mengaku sudah sejak puluhan tahun lalu meminta tolong ke pemerintah dibuatkan GOR badminton.
Namun, permintaan itu tak pernah dikabulkan.
“Sebenarnya saya sudah lama minta tolong buatkan gor sama pemerintah, tapi sampai sekarang tak pernah dapat. Makanya saya minta lagi. Karena ini kan untuk anak-anak kita agar bisa berlatih dan menjadi berprestasi dalam dunia olahraga badminton. Kalau dulu si Atri berlatih di gor terbuka yang sekarang itu,” ujar Mujiran dilansir dari kompas.
Ada atau tidak bonus untuk Leani Ratri dari Pemkab Kampar?
Terkait ada atau tidaknya bonus buat Leani Ratri Oktila, awak media sudah mencoba menghubungi Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto melalui sambungan telepon, namun nomor yang dituju tak aktif.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kampar Yusri beberapa kali dihubungi belum menjawab.
Untuk diketahui, Leani Ratri Oktila berhasil meraih dua medali emas dan satu medali perak sekaligus pada Paralimpiade Tokyo 2020 cabang olahraga parabadminton.
Dalam pertandingan final ganda putri SL3-SU5 yang berlangsung di Yoyogi National Stadium, Leani-Khalimatus menang atas pasangan Tiongkok, Cheng Hefang-Ma Huihui. Mereka menang dua gim langsung dengan skor 21-18 dan 21-12.
Kemudian, pada pertandingan final nomor ganda campuran SL3-SU5 di tempat yang sama, Leani Ratri Oktila dan Hary Susanto berhasil mengalahkan wakil Prancis Lucas Mazur-Faustine Noel.
Pasangan Indonesia tersebut harus bekerja keras sebelum memastikan medali emas dengan skor 23-21, 21-17.
Saat bertanding di final tunggal putri SL4, ia harus puas dengan medali perak dan merelakan medali emas ke tangan Cheng He Fang dari China.
Leani kalah tipis dengan skor 19-21 di gim pertama. Di gim kedua, ia mulai bangkit dan bermain lebih tenang sehingga bisa memenangkan game ini dengan skor 21-17.
Lalu, di gim terakhir Leani Ratri-Cheng He Fang saling kejar-mengejar skor. Sampai akhirnya, perjuangan emas Leani harus pupus dan harus merelakannya ke tangan Cheng He Fang. (red)
Discussion about this post