BORGOLNEWS.COM, PELALAWAN– Bupati Pelalawan H Zukri melakukan kunjungan kerja (Kunker) berkeliling mengunjungi desa-desa di perairan seperti di Kecamatan Kuala Kampar dan Kecamatan Teluk Meranti. Selama kunker bupati memboyong sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemkab Pelalawan.
Tak tanggung-tanggung kunker ini berlangsung 8 hari berturut-turut ‘nonstop’ tanpa henti yang dimulai sejak Jumat 3 September berakhir dengan Sabtu 11 September 2021 kemarin.
Melakukan kunjungan kerja di daerah sulit dibutuhkan stamina kuat. Apalagi mengunjungi desa-desa di daerah perairan tidaklah gampang. Akses yang menghubungkan antar desa misalnya hanya bisa dilewati kendaraan roda dua.
Jangan harap jalan yang dilewati mulus seperti di perkotaan. Tetapi berlumpur dan banyak berlubang di sana-sini. Mengendarai sepeda motor di medan seperti itu memang tidak mudah dan memacu ‘adrenalin’. Tak jarang ada di antara rombongan yang terjungkal di medan berlumpur.
Selain harus memiliki stamina kuat, kunker ‘nonstop’ bupati Zukri sesungguhnya didorong faktor tulus ikhlas membangun Kabupaten Pelalawan. Hal ini seiring dengan janji politik dia sewaktu kampanye pada Pilkada beberapa waktu lalu.
Meski demikian beberapa Kepala OPD mengaku senang terlibat mendampingi Bupati Pelalawan turun ke desa-desa. Dengan kunjungan ini mereka tahu persis persoalan dan kebutuhan masyarakat di desa.
Seperti yang disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Awaludin, ST. “Kegiatan Kunker ini sangat positif sekali, kita langsung dapatkan apa-apa yang dibutuhkan masyarakat khususnya infrastruktur,” terang Awaludin, dilansir dari cakaplah.com Ahad (12/9/2021).
Khususnya di Kecamatan Kuala Kampar yang menjadi perhatian serius kata Awaludin adalah masalah jalan poros yang menghubungkan antar desa, begitu juga tanggul penahan air untuk menjaga persawanan serta pintu air.
“Memang kondisi jalan poros harus mendapat perhatian, ini menyangkut mobilisasi hasil pertanian, namun terparah adalah jalan poros di Sungai Upih satu tahun ke depan harus dieksekusi, itu sepajang 24 kilometer, minimal penimbunan,” paparnya.
Sementara itu, di Kecamatan Teluk Meranti, tambah Awaludin, adalah jalan poros lintas Bono, begitu juga jalan-jalan dari desa menuju pelabuhan, termasuk juga pembangunan minimal dermaga untuk masyarakat.
Sementara itu Kadiskes Pelalawan Asril MKes terlibat pada kunjungan bupati mengaku adalah sebuah kunjungan spektakuler. Lantaran memang di situ dirinya langsung bisa melihat ke lokasi tidak hanya menerima laporan-laporan semata.
Misalnya berbicara masalah fasilitas kesehatan, dirinya mengetahui langsung apa betul yang dibutuhkan masyarakat. Tenaganya bagaimana alat-alat kesehatan seperti apa. Sehingga dapatlah kesimpulan disesuaikan dengan skala prioritas.
“Jika misalnya fasilitas masih bagus ataupun tenaga kesehatan masih lengkap bisa diarahkan ke bidang lain. Intinya terobosan seperti adalah terobosan pemimpin yang sangat bagus sekali,” ungkapnya.
Di bidang kesehatan bupati dan rombongan kata Asril melihat fasilitas kesehatan. Misalnya progres pembangunan Puskesmas rawat inap di Kecamatan Teluk Meranti. Puskesmas Teluk Meranti ini kata dia berjalan sesuai progres.
Secara umum, kata dia yang mesti dieksekusi cepat seperti Puskesdes di Desa Labuhan Bilik lantaran terbakar pada tahun 2019 dan ini mesti menjadi skala prioritas. Begitu juga Puskesdes Sungai Emas perlu direhab Puskesdes Sei Upih tepatnya di dusun Tiga dan Puskesdes di Sokoi.
Sejumlah kepala OPD yang lain juga menyampaikan Kunker selama delapan hari nonstop adalah menyenangkan. Seperti dikatakan Plt Kadistan dan Holtikultura Budi Surlani. Dengan kunjungan ini, dirinya mengetahui spesifik persoalan di bidang pertanian apa yang dibutuhkan masyarakat. (Adv)
Discussion about this post