BORGOLNEWS.COM, KUANSING/RIAU– Kapolsek Singingi Iptu Koko Ferdinand Sinuraya SH MH memimpin langsung operasi penertiban Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Desa Pulau Padang Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi pada Rabu,28/09/21
Meski telah diberikan himbauan atas larangan melakukan aktifitas PETI berkali-kali, namun pelaku penambangan secara ilegal tetap beraktifitas secara bersembunyi-sembunyi dari aparat penegak hukum.
Sosialisasi ke masyarakat pun sudah dilakukan pihak Polsek Singingi Jajaran Polres Kuansing melalui pemerintahan desa, akan tetapi hal itu tidak membuat gentar dan seakan masyarakat tidak takut dengan penertiban yang dilakukan aparat kepolisian tersebut.
Kali ini, dalam operasi yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Singingi Iptu Koko Ferdinand Sinuraya SH MH yang didampingi Kanit Reskrim Polsek AIPTU M Donal,SH.,Bripka Eri Darmadi SE, Bripka Kiki Haryatmal, Briptu M Arif, dan Briptu Abdi Karta SH melakukan penindakan tegas terhadap temuan sebanyak 2 (dua) rakit PETI di kawasan Desa Pulau Padang Kecamatan Singingi, yang dimulai sejak pukul 14.10 WIB hingga sekitar pukul 15.10 WIB tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata,S.I.K.,M.Si, melalui Kapolsek Singingi IPTU Koko Ferdinand Sinuraya,SH.,MH, membenarkan adanya hal tersebut pada Rabu 29/09/2021) sore di Muara Lembu.
“Dimana penindakan ini berdasarkan adanya laporan dari masyarakat, terkait keberadaan dan masih beraktifitasnya rakit rakit PETI yang sudah meresahkan warga tersebut, di Desa Pulau Padang Kecamatan Singingi,” kata Kapolsek Singingi.
Oleh karena itu, dengan adanya laporan tersebut, Kapolsek Singingi IPTU KF Sinuraya SH MH beserta sejumlah anggota Polsek Singingi melakukan pengecekan dan menemukan sebanyak 2 (rakit) PETI tersebut.
“Sebagai langkah yang diambil adalah mengambil dan menyita barang bukti atau BB, dan memasang spanduk himbauan larangan di TKP tersebut,” terang Kapolsek.
Barang bukti yang diamankan tersebut, yakni berupa 2 (dua) unit Fuel Pump, 1 (satu) buah tampa mendulang plastik warna hitam, kunci besi dengan berbagai ukuran, 2 (dua) lembar karpet, 1 (satu) buah palu, serta 1 (satu) buah baskom dado lokasi tersebut, terang IPTU KF Sinuraya.
Namun tak dapat dipungkiri, banyaknya kendala dan rintangan yang harus dilalui oleh pihak kepolisian saat menggelar razia ke lokasi yang diduga adanya kegiatan PETI tersebut. “Alam yang terbuka luas menyulitkan dalam penangkapan diduga pelaku, dan banyaknya akses jalan tikus menuju TKP serta kondisi TKP yang penuh dengan lumpur,” kata Kapolsek berpangkat Inspektur Polisi Satu itu.
Dengan medan yang demikian, sambung Kapolsek Singingi, sangat menyulitkan petugas dalam upaya melakukan penangkapan terhadap pelaku penambangan emas secara ilegal tersebut.
“Sebelum petugas sampai di lokasi atau TKP, para pelaku sudah melihat dan mengetahui kedatangan petugas terlebih dahulu, sehingga berhasil melarikan diri, dan lolos dari kejaran personil kepolisian,” tukas KF Sinuraya.
Namun demikian, Kapolsek Singingi tetap memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas PETI, karena dampaknya sangat membahayakan bagi lingkungan hidup dan makhluk hidup lainnya.
“Jika diketahui masih ada kegiatan ilegal seperti ini, kita akan tindak tegas dan akan melakukan upaya hukum terhadap para pelaku tersebut,” tegas Perwira Polisi berpangkat Dua Balok di pundaknya itu. (red)
Discussion about this post