BORGOLNEWS.COM, IMHIL– Masih banyak jembatan penghubung antar kecamatan di Kabupaten Indragiri Hilir mengalami kerusakan cukup parah. Terlebih, kebanyakan jembatan tersebut dibangun hanya menggunakan kayu terutama pohon kelapa. Selain material yang seadanya, rendaman air laut juga salah satu faktor yang membuat tiang jembatan jadi rapuh
Anggota DPRD Riau Dapil Indragiri Hilir (Inhil), Sulaiman mengatakan memang pihaknya prihatin dengan kondisi jembatan yang ada di beberapa tempat di Inhil.
Padahal, kata Sulaiman, jembatan tersebut sudah diusulkan untuk diperbaiki namun tak kunjung ada kejelasan.
Sulaiman mengatakan, bahwa jembatan tua dengan kondisi sudah tak layak lagi dilewati itu baru-baru ini memakan korban, dan harus segera diambil tindakan.
“Kita sangat prihatin, karena memang jembatan ini sudah sering diusulkan perbaikannya. Tapi tak juga diperbaiki,” kata Sulaiman.
Politisi PAN ini mengatakan, usulan untuk perbaikan jembatan kayu itu sudah pernah disampaikan ketika
dirinya menjadi anggota DPRD Indragiri Hilir, beberapa tahun lalu. Keterbatasan anggaran menjadi alasan perbaikan belum bisa dilakukan.
“Pemkab melalui instansi terkait kita minta tak lagi menunda pembangunan jembatan secara permanen. Peran Pemprov Riau juga sangat diharapkan melalui dana hibah,” cakapnya lagi.
Diberitakan CAKAPLAH.com sebelumnya, Paur Humas Polres Inhil, Ipda Esra mengatakan, ada 4 jembatan di Indragiri Hilir yang mengalami kerusakan cukup parah.
“4 jembatan itu Jembatan Sungai Gading, Desa Sanglar, Kecamatan Reteh, Jembatan Parit 16 Pulau Kecil, Kecamatan Reteh, Jembatan Tuk Jimun, Kecamatan Kemuning, dan Jembatan Sungai Piring, Kecamatan Batang Tuaka,” ujar Esra, dilansir dari cakaplah.com Rabu (27/10/2021).
Esra menjelaskan, penyebab 4 jembatan tersebut kerap rusak dikarenakan tiang jembatan kerap rapuh karena sering digenangi air laut pasang.
“Kami juga memberikan himbauan kepada masyarakat pemakai jalan agar berhati-hati saat melintas di jembatan tersebut,” lanjutnya. (red)
Discussion about this post