BORGOLNEWS.COM, Kandis Siak– Sekolahan adalah tempat para siswa untuk belajar ,dan ketenangan , ketertiban , serta kenyamanan tetap di jaga , dan saat proses belajar dan mengajar itu pintu pagar selalu di tutup oleh penjaga sekolah ,agar situasi di dalam sekolah Aman ,tertib dan kondusif.
Baru baru ini terang kepala sekolah SDN ,02 , kelurahan Kandis kota kecamatan Kandis kabupaten Siak ,Arlindawati Spd ,pada Awak media bahwa sekolahnya di datangi oleh oknum Wartawan yang berinisial FES mengaku wartawan sebuah media online, masuk langsung nyelonong kesekolah tanpa permisi dan membuat situasi tidak nyaman , proses belajar mengajar saat itu sementara terganggu.
Keberadaan oknum wartawan tersebut mengundang guru guru lain keluar dari dalam kelas, ternyata saat itu lagi proses belajar mengajar ujar Bu Linda
Bu Linda pun menjumpainya dengan ramah dan baik,tetapi FES melayani dengan Arogan dan tidak ada bersifat sopan santun, FES langsung mengatakan pada Kepsek bahwa Sekolah ini menjual buku LKS kepada Anak Murid, permasalahan ini Akan saya laporkan ke Siak dan jumpa kita di pengadilan kata FES .
Mendengar ucapan oknum Wartawan tersebut kata jumpa di pengadilan, Penyakit jantung saya langsung kambuh ujar Bu Linda sambil menangis ,serta menunjukkan Obat dari tasnya. FES tetap kita bantu uang koran,tiap bulan , Walaupun tidak ada koranya, seharusnya harus ada fisiknya sebagai bukti,Tetapi FES ini selalu mengancam agar di bayarkan uang koran walaupun tidak memiliki media cetak ( koran) kalau tidak dibayar , dirinya akan menaikkan sekolah ini berita online ujarnya mengancam tutur Bu linda
Terus terang ya guru guru kami tidak berani menjual buku LKS bagi para siswa ,tetapi di saat pandemi , saat itu Anak Anak belajar Dalam Jaringan ( Daring) ,Maka para Wali murid meminta dan memohon kepada para guru di Carikan buku LKS , agar anak anak bisa belajar di rumah dan tidak bermain game lagi.kata para wali murid.
Diwaktu sholat pun selalu dihubungi ,lagi pagi ,siang,malam pun tetap dihubungi dan di WA, oknum Wartawan tersebut,membuat diri saya dan guru guru tidak nyaman.
Sampai kami menghadirkan komite,dan orang tua murid rapat ,dan wali murid membuat pernyataan, bahwa buku LKS Atas permintaan mereka sendiri tidak ada unsur paksaan, ngapain wartawan jadi repot ujar para wali murid dalam rapat dengan agak sedikit geram dan emosi.
Memang oknum Wartawan FES ini sudah banyak masyarakat yang tersakiti atas perbuatannya ,dia sudah banyak memeras para masyarakat dan kepala sekolah . dirinya pernah di hajar oleh warga didepan masyarakat banyak karena pemberitaan bohong ,tapi tidak jerah jerah.
Begitu juga pengakuan seorang kepala sekolah yang enggan disebutkan namanya , bahwa FES mendatangi sekolahnya dan beberapa sekolah lainnya ,FES memaksakan Kehendak agar sekolah tersebut membeli buku LKS dari dirinya , Kita juga bingung, yang kita tahu sebelum wartawan FES menjual Bakso bakar , setelah Wartawan menjual buku LKS,ini gawat ujar kepala sekolah dengan geleng kepala
Ketua SOLIDARITAS PERS INDONESIA ( SPI) Kab Siak Dewa Napitupulu , menyikapi tindakan oknum Wartawan tersebut , wartawan melaksanakan tugas harus sesuai UU pers 1999, dan memahami kode etik jurnalistik, jangan main bar bar , jangan merusak citra wartawan, Apalagi Sampai Menakut nakuti , membuat masyarakat tidak nyaman, Apalagi Sampai memeras, bisa nantinya berhadapan dengan hukum, untuk itu di minta hati hati menjalankan tugas jurnalistik, Apalagi Sampai melanggar UU ITE No,11 tahun 2008 direvisi menjadi UU ITE No 16 tahun 2019.
Juga ketua Forum Wartawan Kandis ( FWK) James Tampubolon, sangat mengutuk tindakan oknum Wartawan FES , wartawan Indonesia melaksanakan tugas dengan independen,mencerna informasi dengan propesional, jangan sampai melakukan intervensi, memeras ,menakut nakuti masyarakat,itu bukan tipe wartawan propesional, dan harus menjaga Marwah Wartawan.
Dewa Napitupulu
Discussion about this post