BORGOLNEWS.COM, SIAK HULU /KAMPAR RIAU – Minggu ke 2 dalam bulan Desember 2021, ibadah Raya di Greja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Elsadai Pasir putih, Firman Tuhan yang di bawakan oleh Ibu Gembala Sidang yang di Abel dari Alkitap,
2 Korintus 6:14-16 (TB) Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?
Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: “Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.
” Hidup didalam Tuhan pastilah kita dilengkapi dengan hikmat, itusebabnya apa perintah Allah pada hari ini diangkat tema ” Jangan Salah Pilih “, karena Tuhan sudah siapkan pasngan hidup yang harus di syukuri karena Tuhan sudah di berikan pasangan hidup, kita harus hidup dalam kesabaran, karena pernikahan adalah anugrah dari Tuhan.” Lanjutnya, ” Menangislah kepada Tuhan jika ada pasangan yang tidak seimbang.” Lanjutnya,
” Pasangan yang seperti apa yang Tuhan mau ? ” Pasangan yang Seimbang”, Pasangan yang kuat, pasangan yang serasi dan pasangan yang takut akan Tuhan.” Tutur Ibu Gembala dalam kotba.
Seperti yang tertulis di Alkitap,
Lukas 1:5-25 (TB) Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet.
Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat.
Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.
Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.
Sementara itu seluruh umat berkumpul di luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan.
Maka tampaklah kepada Zakharia seorang malaikat Tuhan berdiri di sebelah kanan mezbah pembakaran ukupan.
Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut. Tetapi malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet, isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau menamai dia Yohanes.
Engkau akan bersukacita dan bergembira, bahkan banyak orang akan bersukacita atas kelahirannya itu.
Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus mulai dari rahim ibunya;
ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah mereka,
dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Lalu kata Zakharia kepada malaikat itu: “Bagaimanakah aku tahu, bahwa hal ini akan terjadi? Sebab aku sudah tua dan isteriku sudah lanjut umurnya.”
Jawab malaikat itu kepadanya: “Akulah Gabriel yang melayani Allah dan aku telah diutus untuk berbicara dengan engkau dan untuk menyampaikan kabar baik ini kepadamu.
Sesungguhnya engkau akan menjadi bisu dan tidak dapat berkata-kata sampai kepada hari, di mana semuanya ini terjadi, karena engkau tidak percaya akan perkataanku yang akan nyata kebenarannya pada waktunya.”
Sementara itu orang banyak menanti-nantikan Zakharia. Mereka menjadi heran, bahwa ia begitu lama berada dalam Bait Suci.
Ketika ia keluar, ia tidak dapat berkata-kata kepada mereka dan mengertilah mereka, bahwa ia telah melihat suatu penglihatan di dalam Bait Suci. Lalu ia memberi isyarat kepada mereka, sebab ia tetap bisu.
Ketika selesai jangka waktu tugas jabatannya, ia pulang ke rumah.
Beberapa lama kemudian Elisabet, isterinya, mengandung dan selama lima bulan ia tidak menampakkan diri, katanya:
“Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan menghapuskan aibku di depan orang.”
Sama halnya tentang Zakaria yang memiliki keluarga yang di suntingnya seorang wanita namanya Elisabeth (janji Tuhan ).
Istri seorang imam dalam hukum Musa hanya memiliki 1 istri itu sebabnya Zakaria menyunting Elisabeth karena Elisabeth bukan Wanita sembarangan, Tetapi Elisabet adalah keturunan Lewi atau keturunan Harun.
Keluarga Zakaria dan Elisabet membuat hati Tuhan Terpesona, karena ” Keduanya benar di hadapan Tuhan ” inilah sebabnya Tuhan Terpesona dalam Pasangan ini.
Ulangan 5:32 (TB) Maka lakukanlah semuanya itu dengan setia, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri.
1 Raja-raja 9:4-5 (TB) Mengenai engkau, jika engkau hidup di hadapan-Ku sama seperti Daud, ayahmu, dengan tulus hati dan dengan benar, dan berbuat sesuai dengan segala yang Kuperintahkan kepadamu, dan jika engkau tetap mengikuti segala ketetapan dan peraturan-Ku,
maka Aku akan meneguhkan takhta kerajaanmu atas Israel untuk selama-lamanya seperti yang telah
Kujanjikan kepada Daud, ayahmu, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.
” Suami suami, atau Istri jika keluarga itu punya masalah, janganlah bosan berdoa dan menyerahkan kepada Tuhan hiduplah dalam perintah Tuhan ,” lanjutnya,
Pesan yang mengahiri kotbah ibu Gembala menyebutkan, ” Jadilah Keluarga (Suami Istri ) yang benar dan takut pada Tuhan, supaya Tuhan Berkenan.” Ucapnya mengahiri.
Discussion about this post