BORGOLNEWS.COM BENGKALIS – Penggiat festival lampu colok di kabupaten Bengkalis khususnya di pulau Bengkalis mengeluhkan dengan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Keluhan tersebut dilontarkan terhadap Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagperin) Kabupaten Bengkalis. Padahal, diketahui pemasangan lampu colok dilakukan setahun hanya sekali saat menyambut hari raya idul fitri.
Tradisi ini seharusnya patut diapresiasi sebagai kearifan lokal yang harus terus dilestarikan dan merupakan agenda tahunan, yang dapat meningkatkan daya tarik bagi kabupaten Bengkalis sendiri.
Tapi lain halnya dengan Disdagperin Kabupaten Bengkalis yang dinilai lamban dalam penanganan kelangkaan solar yang sangat dibutuhkan pada malam pemasangan lampu colok tersebut.
“Seharusnya Dinas Perindustrian dan perdagangan Bengkalis lebih peka pada jauh jauh hari untuk mengatasi soal minyak solar ini dengan berkoordinasi ke pihak pertamina,” ucap kesal Amat warga Bengkalis kepada sejumlah wartawan, Minggu 1 Mei 2022 malam.
Diutarakannya, untuk mengatasi BBM jenis Solar ini Kadisdagperin Kabupaten Bengkalis dinilai lemah. Sehingga pada malam takbiran menyambut hari raya idul fitri 1443 Hijriah (malam takbiran red,) disetiap miniatur colok tidak dipasang lantaran tidak adanya minyak solar tersebut.
“Padahal, saat pembukaan festival lampu colok kemarin jelas langsung dibuka oleh Bupati Bengkalis ibuk Kasmarni. Dan Bupati mengatakan akan berkomitmen untuk melestarikan kembali kearifan lokal lampu colok yang digelar setiap tahun dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri,”ucap Amat lagi.
Diutarakanya lagi, pelestarian budaya lokal masyarakat Melayu di Bengkalis ini harus tetap bersinar agar tak hilang ditelan zaman, dimana memiliki khas serta keunikan tersendiri.
“Jangan sampai kemeriahan, keindahan festival lampu colok, hilang disebabkam tidak adanya bahar bakar minyak solar yang sangat dibutuhkan disetiap desa yang membuat miniatur lampu colok tersebut,” ungkap kesal terkait kelangkaan minyak solar tersebut.(del)
Discussion about this post