BORGOLNEWS.COM PEKANBARU – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bengkalis Syahrial ST MSi menyampaikan pengembangan dan pemanfaatan industri tepung ubi kayu di kabupaten Bengkalis yang berada diwilayah daratan khusunya kecamatan Mandau hingga saat ini sudah berkembang selama beberapa tahun lalu.
Hal tersebut disampaikan Syahrial ketika menghadiri acara pengembangan dan pemanfaatan industri tepung ubi kayu di Provinsi Riau dihadiri rombongan DPRD Bengkalis diantaranya dari Komisi I, Komisi II dan Komisi III, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian Perdagangan serta Bappeda kabupaten Bengkalis, Senin 1 Agustus 2022.
Focus Group Discussion Pengembangan dan pemanfaatan industri tepung ubi kayu tersebut dilaksanakan di Balai standarisasi dan pelayanan jasa industri Pekanbaru. Dalam konteks tentang bisnis making dilakukan Kementerian Industri untuk peningkatan produksi dalam negeri (P3DN) sebagai perwakilan kementerian perindustrian.
Dan pihak Daerah diminta mendorong industri dapat melakukan subsititusi impor dan kabupaten Bengkalis dengan luas wilayah yang cukup untuk perlu adanya intervensi dari pemerintah untuk mendorong subsitusi import tersebut.
“Pengembangan ubi kayu ini bukanlah informasi yang baru lagi, tetapi hal ini sudah berkembang beberapa tahun yang lalu dan melibatkan beberapa orang dengan mendorong pengembangan ubi kayu, untuk lebih cepat dalam mengolah bahan baku. Sementara, petani-petani mengolah bahan baku ini terhambat pada penggunaan alat yang masin manual,”ungkap Syahrial.
Syahrial menambahkan, mendapatkan informasi bahwa beberapa perusahaan di Riau membutuhkan bahan baku ubi kayu, tetapi kemampuan masyarakat belum bisa mencapai kesana dengan terbatasnya alat untuk memproduksi yang masih menggunakan peralatan manual.
“Ini perlu menjadi perhatian kita bersama untuk membantu para petani ubi kayu yang bisa memproduksi setiap harinya, selama ini mereka hanya menggunakan peralatan manual yang memakan waktu hingga berhari-hari, jika adanya peralatan memadai maka para petani ubi kayu bisa menghasilkan produksi yang cepat dan bisa mengekspor hasil produksi keluar negeri dan para petani bisa bersaing di kancah internasional,”ungkapnya lagi.
Kemudian, Ketua Komisi II H. Adri, Kabupaten Bengkalis mengungkapkan bahwa wilayah Bengkalks mempunyai potensi besar dalam hal pengembangan ubi kayu untuk menjadi ubi tepung dan bisa menjadi salah satu industri yang meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Kita sangat menyambut baik pelaksanaan Forum Group discussion (FGD) ini. Dimana, Bengkalis potensi ubi kayu sangat besar dan berharap dinas terkait, dinas pertanian, Disdagperin serta Bappeda untuk bisa berperan sangat penting membantu baik itu berupa bimbingan, pelatihan, pendampingan, kualitas mutu bagi para petani ubi kayu yang ada, agar industri ubi kayu ini bisa menghasilkan produksi yang bermutu sesuai dengan kulaitas di inginkan industri,”ucap H Adri.
H Adri menambahkan juga perlu adanya MoU supaya ada jaminan/komitmen bahwa pihak perusahaan yang membutuhkan bahan baku dari ubi kayu bisa menerima hasil produksi tentunya dengan memenuhi standarisasi mutu.
“Kerjasama pemerintah daerah dengan perusahaan juga diperlukan agar bisa mendapatkan hasil produksi yang baik bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Bengkalis baik dari sisi pertanian maupun pelaku industri sehingga kedepan dapat mengurangi angka pengangguran,”ungkapnya lagi.(Del)
Discussion about this post