BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke 65 Provinsi Riau, DPRD Provinsi Riau menggelar rapat paripurna yang bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Riau, pada Selasa (09/08/2022).
Kegiatan yang pimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Riau Yulisman, turut dihadiri oleh Gubernur Riau Syamsuar, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Forkopimda Riau, serta para mantan Gubernur Riau.
Dalam pidatonya, Gubernur Riau Syamsuar menyampaikan berbagai upaya yang digesa pemerintah untuk mencapai “Riau Unggul”, sebuah tema yang diangkat dalam HUT Riau di tahun ini.
“Kami mengajak seluruh stakeholder untuk menjadikan tagline Hari Jadi ke 65 Provinsi Riau yaitu Riau Unggul sebagai wujud semangat untuk mendorong produktivitas serta meningkatkan kemandirian,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, ia memaparkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Riau yang mulai bangkit.
Hal ini terlihat dari realisasi investasi di Provinsi Riau untuk tahun 2021 sebesar Rp. 53,02 Triliun, atau peringkat 5 Nasional dan peringkat 1 di luar Pulau Jawa.
“Alhamdulillah realisasi di tahun 2021 mencapai 107,98 persen dari target yang telah ditetapkan kepada Provinsi Riau, yaitu sebesar Rp. 49,1 Triliun. Sementara untuk tahun 2022 ini, pemerintah menetapkan target target sebesar Rp. 60,46 Triliun kepada Provinsi Riau,” jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi Riau ini ditopang dari sektor industri pengolahan yang didominasi oleh komoditi turunan kelapa sawit yang tumbuh sebesar 26,19 persen.
Selain itu juga dari pertambangan dan penggalian kontribusi sebesar 24,4 persen, selanjutnya sektor pertanian, kehutanan dan perikanan kontribusi sebesar 24,34 persen.
Syamsuar juga menyampaikan beberapa upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas di Provinsi Riau.
Salah satunya dengan penguatan kompetensi bagi pendidik serta peningkatan kualitas guru melalui diklat penguatan kompetensi sebanyak 1.792 tenaga pendidik dan pemberian dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Daerah SMA/SMK/SLB tahun 2020 sebanyak 253.059 siswa dan tahun 2021 sebanyak 258.944 siswa.
“Pemprov Riau juga telah memberikan beasiswa S1, S2 dan S3 dalam dan luar negeri untuk guru dan anak Riau berprestasi dan tidak mampu, pada tahun 2021 sebanyak 5.956 orang, dan pada tahun 2022 sebanyak 7.491 orang,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah Provinsi Riau telah menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 13 tahun 2022 tentang Integrasi Pendidikan Anti Narkoba pada Satuan Pendidikan Menengah dan Satuan Pendidikan Khusus, program ini bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau.
Sementara dari sektor pengoptimalan pengelolaan sumber daya alam (SDA), Pemerintah Provinsi Riau telah melakukan upaya dalam konsep rencana aksi Riau Hijau.
Adapun upaya yang dilakukan Pemprov Riau untuk mewujudkan Riau Hijau diantaranya, pertama, menyelesaikan penguasaan tanah dalam rangka Penataan Kawasan Hutan melalui Inver PPTPKH (Pemukiman, Fasum dan Fasos, Sarana Prasarana Pemerintah dan Lahan Garapan) sampai dengan tahun 2021 seluas 227.336,93 Hektar.
Kedua, izin Perhutanan Sosial per Desember 2021 seluas 102.330,34 Hektar. Ketiga, sertifikat Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu seluas 1.685.364,84 Hektar.
Keempat, jumlah perusahaan yang telah memiliki sertifikasi ISPO sebanyak 117 perusahaan dan 9 kelompok tani.
Kelima, melakukan penerapan Riau Hijau terhadap Perkebunan Berkelanjutan melalui Penyusunan Rencana Aksi Provinsi Kelapa Sawit Berkelanjutan.
Selanjutnya keenam, memberikan distribusi bibit ke masyarakat/kelompok/lembaga dari tahun 2019 – 2021 sebanyak 1.649.870 bibit.
Ketujuh, melakukan penanaman varietas padi Mekongga seluas 1.407 Ha tahun 2020 dan Inpari 42 seluas 1.345 Hektar tahun 2021.
Dan kedelapan, menerbitkan Peraturan Gubernur Nomor 83/IV/2022 tanggal 19 April 2022 tentang Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut.
“Kebijakan yang dilakukan tersebut berdampak terhadap perbaikan Indek Kualitas Lingkungan Hidup Provinsi Riau berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2021 adalah 70,72 dan tahun 2022 adalah 71,40 dengan kategori baik,” paparnya.
Seiring hal tersebut, ia juga menerangkan, kasus kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau dua tahun terakhir juga menunjukkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Dimana tahun 2020 luas karhutla Riau mencapai 1.603,95 Ha, sedangkan tahun 2021 seluas 1.456,52 Ha.
Hal ini artinya terdapat penurunan hingga 9,19 persen. Sedangkan karhutla per Juli 2022 seluas 1.043,35 Ha
Syamsuar berharap, berbagai upaya yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Riau akan semakin mendekatkan Riau dengan misi menjadi Riau yang Unggul. (red)
Discussion about this post