BORGOLNEWS.COM, SIAK – Sanggar Sekayuh Sehati yang berbasis di SMPN 1 Mempura, Kabupaten Siak, Riau lolos di Festival Payung Indonesia.
Mereka berangkat ke Solo, Jawa Tengah untuk mengikui festival itu menggunakan bus.
Sanggar Sekayuh Sehati ini didirikan dan diasuh oleh Kepala SMPN 1 Mempura, Winda Harniati. Dalam lawatannya ke Solo, ia berangkat bersama crew sanggar yang terdiri dari guru, tenaga kependidikan dan beberapa orang siswa sebagai penari.
Keberangkatan sanggar ini ke Solo mendapat izin dari Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Siak Mahadar. Bahkan Mahadar dan pengurus PGRI kabupaten Siak sempat membahas teknis keberangkatan bersama Winda Harniati.
“Bentuk apresiasi kami kepada sanggar Sekayuh Sehati ini adalah dengan memberi izin kepada Bu Winda Harniati sebagai Kepala Sekolah, siswa yang dibawanya serta ada guru dan tenaga kependidikan,” kata Mahadar, Jumat (9/9/2022).
Mahadar menjelaskan, keberangkatan sanggar Sekayuh Sehati ini bukan merupakan intervensi Pemkab Siak, sehingga mereka membuat proposal. Dalam pertemuan pihaknya dengan Winda, sempat ditanyakan bagaimana pembiayaan untuk keberangkatan dan pulang nanti.
“Yang diundang adalah sanggar Sekayuh Sehati, yang dibawanya ada personel dan tenaga kependidikan dan beberapa siswa, tentu harus mendapatkan izin. Karena kita mengapresiasi kita mengizinkan, tentu kita tanya, sumber dana dari mana, kemudian Bu Winda menjawab telah membuat proposal ke perusahaan -perusahaan,” kata dia.
Melihat tingginya semangat pengasuh sanggar ini, Mahadar akhirnya mengumpulkan bantuan dari dinasnya. Kemudian juga ada bantuan dari pengurus PGRI yang diserahkan langsung oleh Sekretaris PGRI Siak Novendri.
“Kita dari dinas pendidikan dan PGRI membantu ya uang jajan di jalanlah, memang tidak besar. Dinas tidak ada menerima proposal, jadi kesepakatan dengan bidang -bidang saja untuk memberikan motivasi bahwa kami ada untuk mereka,” kata dia.
Mahadar menepis isu bahwa Pemkab Siak tidak peduli dengan kegiatan SMPN 1 Mempura yang telah mengharumkan nama Siak di Solo. Ia menyebut kegiatan itu bukan atas nama sekolah melainkan atas nama sanggar.
“Saya pengen mengkonter, bahwa mereka bukan diundang Gubernur Jawa Tengah, tetapi Bu Winda yang mengirimi surat atas nama sekolah ingin beraudiensi gubernur Jawa Tengah,” kata dia.
Sekretaris PGRI Siak Novendri membenarkan pihaknya telah membantu sanggar Sekayuh Sehati sebelum berangkat. Namun pihaknya juga sudah mengingatkan tidak perlu dipaksakan berangkat jika biayanya besar.
“Namun Bu Winda mengatakan mereka sudah bertekad bulat untuk berangkat, sehingga kami pun mengapresiasi,” kata dia.
Sanggar Sekayuh Sehati Mempura sebelumnya lolos seleksi dan diundang untuk tampil di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah dalam Festival Payung Indonesia. Kegiatan tersebut diinisiasi Kementerian Pariwisata dan Ekraf melalui Direktorat Jenderal Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya.
Winda membawa 10 orang terdiri dari penari, penata busana, penata tari dan pemusik. Tari yang ditampilkan bertajuk Ghatib Beghanyut, merupakan produksi dari sanggar tersebut.
Penampilan sanggar ini di Solo juga mendapat apresiasi yang tinggi. Suratnya untuk beraudiensi diterima oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Winda Harniati melalui pesan WhatsApp aktif mengirimi informasi kegiatannya sejak 6 September 2022. Ia mengatakan jadi tamu istimewa di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah. Di rumah dinas itu ia juga menampilkan tari Payung.
“Alhamdulillah Pak Mahadar secara pribadi ada memberi tapi bukan atas nama dinas kata beliau,” kata Winda.
Hingga saat ini Winda dan crew masih dalam perjalanan pulang ke Kabupaten Siak melalui jalur darat. (red)
Discussion about this post