BORGOLNEWS.COM, Bagansiapiapi- Banjir tahunan yang terjadi di Rokan Hilir (Rohil) khusunya Bagansiapiapi kecamatan bangko, selain akibat curah hujan yang tinggi faktor tersumbatnya aliran air pembuangan seperti parit dari sampah dan rumput menjadi salah satu faktor pendukung sehingga genangan air lambat untuk surut.
Tersumbatnya aliran air itu tak lain akibat kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan yang suka membuang sampah sembarang termasuk di parit.
Hal ini diungkapkan Kepala DLH Rohil, Suwandi S.Sos yang di lansir di media www.anisariau.com, Rabu (14/12/2022) Bagansiapiapi.
Di sisi lain akibat tidak pernahnya dilakukan kegiatan gotong royong (Goro) oleh masyarakat juga menjadi salah satu penyebab dari terjadinya banjir ini.
“Masyarakat saat ini seakan manja dan hanya mengharapkan kerja keras dari petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Rohil bila terjadinya banjir, Ketika banjir melanda yang di salahkan pemerintah dengan tudingan tidak bekerja secara maksimal,”Tegas Suwandi.
Dikatannya suwandi sudah saatnya masyarakat saat ini mengalahkan kembali kegiatan gotong royong bila tidak ingin lagi terjadi banjir yang sama setiap tahunya.
“Minimal diadakan kegiatan gotong royong dua minggu atau sebulan sekali untuk membersihkan parit dari sampah dan rumput sehingga tidak tersumbat dan air bisa mengalir dengan baik,” kata Suwandi.
hal ini setidaknya bisa di gerakkan oleh pihak Kepenghuluan, RT, RW maupun Kepala Dusun. Sebab, jika mengharapkan kesadaran dari masyarakat kemungkinan tentu sulit.
“Masyarakat itu jika di gerakan pasti mau, persoalannya selama ini tidak ada yang mengerakkan mereka sehingga kegiatan gotong royong lama punah dan bisa dibilang tak pernah ada lagi,” aku Suwandi. Menyikapi kondisi banjir seperti saat ini dinilai sudah saatnya kegiatan sebegini di galakan kembali demi kepentingan bersama.
Bila hanya mengharapkan peran petugas kebersihan tentu tidak bisa. “Jika ingin daerah kita bebas dari banjir semua masyarakat harus bekerjasama saling bahu membahu dengan melakukan hal yang sederhana. Cukup dengan tidak membuang sampah dalam selokan atau parit serta melakukan kegiatan gotong royong membersihkan parit agar air bisa tetap mengalir,” terang Suwandi. (Wildani)
Discussion about this post