BORGOLNEWS.COM, BENGKALIS – Sebagai seni tradisi, alat musik kompang mengusung warna lokal yang mencerminkan budaya masyarakat. Pewarisannya pun telah berlangsung dari masa ke masa, beralih generasi hingga pada era milenial saat ini. Kompang masih eksis di tengah-tengah gempuran budaya global yang terus mendesak.
Untuk melestarikan budaya melayu khususnya budaya kompang, Pemerintah Desa (Pemdes) Jangkang, Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis, telah memprogramkan kegiatan kesenian melalui dana bermasa yang telah dikucurkan oleh Pemda Bengkalis.
Bantuan kompang diserahkan langsung oleh Kepala Desa (Kades) Jangkang Edi Sutrisno ini merupakan bagian dari kegiatan pelatihan kompang yang telah dilaksanakan sebelumnya.
“Alhamdulilah, kompang yang telah di pesan sebanyak 35 buah sudah selesai, dan sudah dibagikan kepada kelompok kompang yang ada,” ucap Edi di hadapan masyarakat Desa Jangkang, Sabtu (17/6/2023).
Selanjutnya, Edi memaparkan, bahwa kompang biasanya dihadirkan pada acara tepuk tepung tawar, berinai curi, mengarak pengantin, turun mandi, mandi safar dan khataman.
Selain itu, kompang sering mengiringi pencak silat, mengantar kepergian dan menyambut kepulangan jemaah haji, menyambut pejabat dan pemuka masyarakat, mengisi acara peringatan hari besar dan pertunjukan kesenian melayu, dan lain-lain.
“Sejarah kompang berasal dari jazirah Arab yang dibawa para pedagang India muslim ke tanah melayu pada zaman kesultanan Malaka. Diperkirakan kompang tumbuh dan berkembang di semenanjung melayu pada abad ke-13 masehi,” tuturnya.
Tak lupa juga, Edi Sutrisno dan masyarakat Desa Jangkang mengucapkan terima kasih kepada Bupati Bengkalis Ibu Kasmarni. Dengan adanya dana bermasa ini bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Kepada ketua kelompok kesenian kompang, bantuan yang telah di berikan agar dapat bermanfaat untuk kegiatan rutin yang dilaksanakan sekaligus untuk melestarikan budaya melayu.
Harapan kita adalah bagaimana Kompang ini sebagai salah satu kearifan lokal yang wajib dipertahankan, sekaligus bisa dilestarikan budaya melayu dengan pola tradisi kesenian yang kreatif dan inovatif.
“Saya mengajak kepada semua masyarakat, khususnya di Desa Jangkang agar ikut mengambil peran sekecil apapun untuk membantu mensukseskan program di desa kita ini,” harapnya.
Tradisi kesenian kompang ini meluas perkembangannya hingga ke seluruh puak melayu yang ada di nusantara. Bukan hanya di Indonesia, kompang juga ada di Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, dan Thailand.(tim)
Discussion about this post