BORGOLNEWS.COM, Kampar– Sepuluh orang mahasiswa KUKERTA Bangun Kampung Gelombang 2 dari Universitas Riau melaksanakan program kerja utama di desa Sungai Lipai Kecamatan Gunung Sahilan Kabupaten Kampar Riau, Kamis(20 Juli 2023).
Kelompok yang dibimbing oleh seorang dosen dari Universitas Riau yakni Dr. Ida Zahrina, ST., MT dan diketuai oleh Rozi Efriyendra yang beranggotakan Audy Septia, Tiara Yulia Rahmi, Aulia Novri Rahmayanti, Raisa Naurah, Farhah Duratul Adibah, Riska Nadia Putri, Feby Aulia, Ikhwanul Hakim, dan Harival Farzan melaksanakan program kerja utama yaitu sosialisasi dan kolaborasi bersama posyandu desa untuk mencegah stunting.
Stunting merupakan dampak yang terjadi akibat kekurangan gizi kronis dan menjadi masalah utama bagi anak-anak yang mengalami gangguan perkembangan.
Berdasarkan data Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 didapatkan prevalensi stunting di Indonesia sekitar 21,6% yang mengalami penurunan dari tahun 2021 sebanyak 24,4%, prevalensi stunting tertinggi pada Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 35,3 % dan angka stunting terendah pada Provinsi Bali sebanyak 8,0.
Provinsi Riau menyumbang angka stunting pada tahun 2022 sebesar 17,0 % yang mengalami penurunan pada tahun 2021 yaitu sebanyak 22,3%. Namun prevalensi stunting di Kampar pada tahun 2022 turun dari 25,7% menjadi 14,5%. Desa Sungai Lipai sendiri memiliki 2 anak yang teridentifikasi terkena stunting yakni 1 anak dari Dusun Talang Tansi dan 1 anak dari Dusun Sungai Air Hitam.
Hal ini menjadi perhatian serius bagi kami mahasiswa KUKERTA dari Universitas Riau di Desa Sungai Lipai sehingga memutuskan bahwa program utama dari KUKERTA kami yakni sosialisasi dan kolaborasi bersama posyandu desa untuk mencegah stunting.
Stunting sendiri dapat disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kurangnya asupan makanan dan adanya penyakit infeksi, faktor lainnya meliputi kurangnya pengetahuan orang tua, pola asuh yang salah, sanitasi dan higienis yang buruk dan rendahnya pelayanan kesehatan.
Sosialisasi yang dilaksanakan oleh kelompok KUKERTA Universitas Riau di Desa Sungai Lipai bertepatan dengan jadwal posyandu di Dusun Sungai Air Hitam yakni Posyandu Raudha yang dilaksanakan pada Kamis, 20 Juli 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh ibu kader posyandu, dan ibu-ibu yang memiliki anak dengan usia di bawah 5 tahun.
Faktor risiko terjadinya stunting adalah berat badan lahir, ASI tidak eksklusif serta pemberian makanan pendamping ASI yang tidak optimal, pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu(MPASI) dapat diberikan pada usia genap 6 bulan sambil melanjutkan ASI hingga usia 24 bulan.
Pemberian MPASI bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pada anak, WHO global strategy for feeding infant and young children tahun 2003 merekomendasikan pemberian MPASI harus memenuhi 4 syarat yaitu:
-Tepat waktu.
-Adekuet atau memiliki kandungan energi, protein.
-Mikronutrien yang dapat memenuhi kebutuhan makronutrien dan mikronutrien bayi sesuai usianya, aman.
-Pemberian MPASI dengan cara yang benar (responsive feeding).
Hal inilah yang menjadi fokus utama dari Sosialisai Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau di Desa Sungai Lipai tersebut.
Sosialisasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa KUKERTA Universitas Riau ini dibuka dengan Senam bersama Ibu kader Posyandu dan dilanjutkan dengan penyuluhan ataupun edukasi kepada masyarakat mengenai apa itu stunting, Faktor Risiko Stunting, Penyebab Stunting, Dampak Stunting, Pencegahan Stunting, dan Tata cara serta resep pembuatan MPASI yang dapat menyeimbangkan gizi anak.
Dimana Pemateri dari sosialiasai ini adalah mahasiswa KUKERTA Universitas Riau yang berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau.
Setelah Penyampaian edukasi kepada masyarakat mengenai stunting, kegiatan ini dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan bayi dan balita yang hadir pada kegiatan hari itu.
Selanjutnya acara ditutup dengan pembagian hasil karya Mahasiswa KUKERTA Universitas Riau berupa MPASI untuk anak berusia 9-11 bulan yang berjumlah 10 orang.
Sosialisasi dan pembagian MPASI ini dilaksanakan bertujuan untuk mencegah bertambahnya anak-anak di Desa Sungai Lipai yang teridentifikasi stunting.(Kiky)
Sumber: Mahasiswa UNRI
Discussion about this post