BORGOLNEWS.COM – Kasus korban tenggelam tak ditemukan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau sudah beberapa kali terjadi. Dalam lima tahun terakhir, ada empat peristiwa korban tenggelam tak ditemukan.
Dari catatan GoRiau.com, kasus pertama terjadi pada 13 Juli 2020. Korbannya adalah Arifin (15), warga Sikakak Kecamatan Cerenti. Saat itu, ia sedang bermain di Tribun Pacu Jalur Tepian Nyiur Melambai.
Ketika sedang asik bermain, ia terjatuh dari lantai dua tribun. Tubuhnya menghantam bagian bawah bangunan tribun. Warga yang melihat itu langsung melompat ke sungai mencoba menyelamatkan korban. Nahas, hingga kini tak ditemukan.
Pada 10 September 2021, kasus serupa juga terjadi di Desa Pauh Angit, Kecamatan Pangean. Korbannya adalah seorang nenek yang sudah berusia 83 tahun, yakni Lima.
Ia diketahui tenggelam saat malam tiba, karena lampu rumahnya tak menyala. Warga pun melakukan pencarian dan menemukan kainnya di pinggir Sungai Kuantan.
Warga menduga ia tenggelam di Sungai Kuantan saat mandi sebelum magrib. Upaya pencarian telah dilakukan, hingga kini korban tak pernah ditemukan.
Korban tenggelam tak ditemukan juga terjadi di Sungai Singingi. Padahal sungai ini tidak sedalam Sungai Kuantan. Kasus ini terjadi pada 22 April 2020, korbannya adalah Kevin (16), seorang pelajar warga Kotobaru, Kecamatan Singingi Hilir.
Peristiwa ini terjadi ketika Kevin bersama orangtua dan kawan-kawannya pergi mencari ikan di bekas galian PETI. Mereka pun harus menyeberangi sungai dengan cara berenang.
Ternyata Kevin tidak bisa berenang dan terbawa arus. Orangtua dan kawan-kawannya mencoba memberikan penyelamatan, namun Kevin tak bisa diselamatkan.
Tim pencarian pun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mencarinya. Namun, hingga kini Kevin tak pernah ditemukan.
Terbaru, kasus korban tenggelam tak ditemukan dialami oleh peserta MTQ di Tepian Lubuok Sobae Baserah. Adalah M Nazra Efendi (15), warga Inuman.
Peristiwa ini terjadi ketika Nazra bersama kawan-kawannya mandi di Tepian Lubuok Sobae, tepatnya di Desa Pelukahan, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang.
Dari 12 orang ini, ternyata ada satu orang yang tidak bisa berenang dan tenggelam. Melihat itu, Nazra bersama kawannya langsung melakukan pertolongan. Nahas, Nazra tak muncul ke permukaan setelah kawannya sampai ke bibir sungai.
Upaya pencarian dilakukan selama dua minggu. Bahkan, BPBD Kuansing mendatangkan alat pendeteksi korban tenggelam, namun korban tak kunjung ditemukan. Akhirnya, proses pencarian pun dihentikan
Discussion about this post