BORGOLNEWS COM – HUMBAHAS/SUMUT – Bencana alam banjir bandang dan Tanah Longsor yang menimpa Baktiraja dan desa Simangulampe Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan Sumut, yang menghancurkan rumah penduduk, lahan pertanian dan juga korban jiwa.
Berdasarkan informasi terdapat 35 unit rumah masyarakat yang rusak parah, yang terdiri dari 16 unit rumah rata dengan tanah, 19 unit rumah rusak parah dan 9 unit rumah rusak ringan.
Sejalan dengan itu banyaknya bantuan yang datang dari para donatur, baik berbentuk uang dan juga sembako. Akan tetapi sumbangan yang masuk tidak pernah dipublikasikan sama sekali.
Salah satu masyarakat Simangulampe yang tidak disebut namanya (Red) yang tertimpa musibah banjir bandang dan tanah longsor menyebutkan, mereka yang terkena bencana hanya mendapatkan bantuan langsung dari Kemensos sebesar Rp.15 juta per orang, ditambah lagi 1 (satu) orang yang mengalami luka menerima Rp 5 juta rupiah, padahal Jumlah dana yang disumbangkan Kemensos sebesar Rp 185 juta rupiah.
Sedangkan untuk perbaikan rumah yang hancur sampai saat ini Pemeritah Kabupaten Humbahas, Provinsi Sumut, belum ada perhatian yang serius untuk memperbaiki rumah warga yang hancur, ada yang ditimpa batu batu besar, begitu juga dengan lahan pertanian yang tertimbun batu besar belum juga ada perhatian dari Pemerintah Humbahs sendiri, bahkan instansi yang ada pernah berucap bahwa untuk menyingkirkan batu batu besar yang berserakan tidak ada dianggarkan sama sekali.
Begitu banyaknya sumbangan yang datang, ditambah lagi dengan dana bencana, akan tetapi kami tidak dipedulikan oleh Pemerintah Kabupaten Khususnya di Humbahas, Provinsi Sumatera Utara sampai saat ini.
“Jangan mencari kesempatan diatas penderitaan orang, nanti Tuhan murka kepada mereka,” ucap salah seorang warga dengan kesal.
Perlu kita ketahui bersama, Data sementara sumbangan dana yang terlihat diantaranya;
1. Kemenag melalui Dirjend Bimbingan Masyarakat Katolik Rp. 200.000.000,-juta (Dua Ratus Jutu).
2. Bank Sumut Rp. 39.988.000,- (Tiga Puluh Sembilan Juta Sembilan Ratus Delapan Puluh Delapan Ribu).
3. Hutahaean Group Dan Biro Caritas Emergency HKBP Rp.100.000.000,- (Seratus Juta).
4. Cabdis Wilayah IX Rp.133.500.000,- (Seratus Juta Tiga Puluh Tiga Juta Lima Ratus Ribu).
5. BPBD Taput Rp. 5.000.000,- (Lima Juta)
6. Kemensos RI, Rp 110.000,000,- (Seratus Sepuluh Juta).
7. Keluarga Besar DPRD Sumut Rp.22.000.000,- (Dua Puluh Dua Juta).
8. Ketua BNPB Pusat Rp. 500.000.000,- (Lima Ratus Juta).
9. Keluarga Besar DPRD Humbang Hasundutan Rp.32.000.000,- (Tiga Puluh Dua Juta).
10.Lamhot Sinaga Anggita DPR RI secara pribadi Rp. 42.100.000,- (Empat Puluh Dua Juta Seratus Ribu).
Belum lagi dana yang datang dari sumber-sumber lain yang berasal dari sumbangan donasi spontanitas yang secara pribadi diberikan (Red).
Disaat Awak Media Memintai Keterangan Camat Baktiraja Sanggam Lumbangaol, Hari Senin, (25 Maret 2024), melalui Chat/pesan WhatsApp nya belum bersedia untuk menjawab (bungkam), Padahal Bupati Humbahas Dosmar Banjarnahor pernah menyampaikan, “Jangan Ada Sebutir Telur Yang Hilang, harus dipublikasikan agar masyarakat mengetahui.”
Menurut informasi, salah satu pemegang rekening khusus sumbangan yang masuk atas Nama “Sanggam Lumbangaol” tragedi terjadinya korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Humbahas.
“Terkait dengan Peristiwa ini, Masyarakat Khusunya yang Terdampak Bencana, meminta agar pihak Aparat Penegak Hukum (APH) segera menyelidiki bantuan-bantuan yang masuk, baik berupa uang, sembako dan tangkap Apabila ada Oknum-oknum yang diduga menyalahgunakan Dana anggaran bencana tersebut sesuai Hukum yang berlaku di NKRI ini. Kami yang tersiksa mereka yang menikmatinya,” ucap warga. (Red)
Sumber: H S
Discussion about this post