BORGOLNEWS COM – PEKANBARU – Dinas Ketahanan Pangan ( DKP) kota Pekanbaru aktif memantau para petani yang ada di kota Pekanbaru, bahkan DKP Pekanbaru telah melakukan pendataan bagi petani yang ada. Salah satu dari beberapa tempat pertanian yang ada di Pekanbaru adalah Kandis Green Farm.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru Maisisco mengapresiasi keberhasilan Kandis Green Farm yang mampu memproduksi 600 paket sayuran dalam sehari.
Apalagi, pusat pertanian yang berlokasi di Jalan Mustafa Sari, Kelurahan Tangkerang Selatan tersebut menggunakan sistem pertanian hidroponik.
“Keberhasilan Green Farm menjadi hal yang luar biasa. Karena, ini termasuk salah satu aktivitas pertanian terbesar yang dikelola secara hidroponik di Kota Pekanbaru,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala DKP H. Maisisco yang didampingi Sekretaris Dinas Adi Lesmana, Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Yarnengsih Alam serta sejumlah jajaran juga sempat melakukan panen sayuran pakcoy serta mendapat pengenalan terkait aktivitas pertanian yang memakan areal cukup besar yang dikelola Richard Kellen, pada Sabtu, (16/4) lalu.
Melihat potensi besar Kandis Green Farm, ia berharap geliat usaha pertanian seperti ini terus berkembang di Kota Pekanbaru. Apalagi, pertanian hidroponik ini juga menjadi harapan Kota Pekanbaru dapat memproduksi bahan pangan berupa sayuran dan buah-buahan yang saat ini sebagian besarnya masih diimpor dari berbagai daerah.
Maisisco juga berharap Kandis Green Farm akan mengembangkan usaha pertanian untuk jenis tanaman lainya dari berbagai sayuran yang ada. Satu diantaranya adalah pertanian cabai.
”Cabai itu, kita di Pekanbaru baru mampu memenuhi kurang dari 20 persen pasokan untuk kebutuhan harian di Kota Pekanbaru. Makanya, jika ada pertanian cabai di Green Farm ini pasti akan sangat mensupport,” jelasnya.
Sementara itu, pengelola Kandis Green Farm, Richard Kellen menjelaskan pertanian hidroponik yang dikelola pihaknya, di Kota Pekanbaru ini baru berlangsung selama 3 bulan. Hanya saja, memang pertanian ini dikelola secara profesional.
Mereka melakukan penanaman untuk beberapa komoditas pertanian hidroponik seperti pakchoi, selada, juga beberapa komoditas lainnya dengan jumlah lubang tanam mencapai ribuan batang.
Untuk aktivitas panen hariannya juga tergolong besar,yakni mencapai 500-600 kemasan per hari.
”Ini semua untuk dipasok ke pasar lokal, yang umumnya adalah swalayan modern,” pungkasnya. (ADV)
Discussion about this post