Borgolnews.com Medan (Sumut)
Sempat terjadi adu mulut antara keluarga (Alm)Riko Tampubolon(37) dengan pihak R.S St Elisabeth Medan ,karena Istri Almarhum dan keluarga tidak mengetahui keberadaan Jenazah suaminya tersebut, karena pihak Rumah Sakit Bungkam.
Istri almarhum bernama Desi Natalia Br Surbakti ,sempat histeris sambil berkata “mana mayat suamiku ,mana jenajahnya” sambil menjerit jerit ,karena tidak memperoleh informasi tentang jenajah suaminya ,karena sudah lebih empat jam menunggu,tidak tau dimana dan bagaimana keberadaan jenajahnya suaminya,apakah sudah dikuburkan oleh Pihak Rumah Sakit atau bagaimana,keluarga hanya butuh kepastian Informasi.
Kejadian tersebut terjadi Minggu (8/11/2020) terjadi dilantai 4 R.S St Elisabeth Medan pada pukul 16.00 WIB.Kesalah pahaman tersebut terjadi karena pihak rumah sakit beranggapan yang memberikan informasi adalah Gugus Tugas Covid -19 .
“kami harus kordinasi dulu dengan Gugus Tugas Covid-19,karena ini wewenang mereka “kata dokter yang tidak mau disebutkan namanya tersebut.
“Kami harus menunggu bagaimana keputusan Gugus Tugas ,karena keluarga tidak sabar dan ormas juga yang ramai,kami tidak bisa bicara karena ketakutan,nanti takutnya anarkis,dan saya telah menghubungi Dokter Maria sebagai Direktur(red-Rumah Sakit ) Supervisor dan Gugus Tugas, kalau keluarga mau bawa pulang silahkan ,nanti hasil test Swab kami akan kordinasi dengan keluarga”Kata Dokter tersebut dihadapan Gugus Tugas dari Kepolisian Dan Militer serta keluarga.
Menurut keterangan Desi Natalia Br Surbakti, suaminya masuk Rumah Sakit St Elisabeth sekitar pukul 23 .00 WIB( 7/11) dan masuk ruang isolasi dan dikatakan telah meninggal tadi pagi (8/11/2020)sekitar jam 11,00 WIB, tapi hingga saat ini sudah lima jam kami pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan Jenazah almarhum dimana sekarang ,apakah sudah dikuburkan Rumah Sakit atau bagaimana.
“Ketika kami bertanya kepihak Rumah sakit ,mereka semua seakan tutup mulut dan tidak mau memberikan informasi tentang kematian Almarhum ini kepada kami sebagai keluarga,dimana mayatnya sekarang berada , suami saya ini sudah empat tahun lebih sakit paru paru,jangan dikatakan suami saya suspect Covid -19 “kata Desi Natalia Surbakti,penduduk Provinsi Riau tersebut.
Ditempat kejadian terlihat telah banyak berkumpul awak Media dan juga gugus tugas Covid -19 , Kepolisian Sektor Medan kota ,Polrestabes Medan dan beberapa anggota ormas yang datang untuk menengahi dan untuk menjaga hal hal yang tidak diharapakan .
Akhirnya keluarga dan pihak Rumah sakit dimediasi oleh Gugus Tugas untuk berembuk .Kesimpulannya almarhum boleh dibawa oleh pihak keluarga ,tapi tidak boleh diformalin di Rumah sakit tersebut dengan alasan karena almarhum sudah masuk ruang isolasi , Petinya tidak boleh di buka lagi,walaupun belum keluar hasil Swab.
Keluarga akhirnya membawa Jenazah almarhum ke Rumah sakit lain untuk Diformalin sekitar pukul 17.00 WIB dan selanjutnya dibawa ke Rumah keluarga duka di daerah Kota Tebing tinggi,Sumut untuk dimakamkan.
Akhirnya pihak keluarga almarhum mengharapkan agar pihak Rumah sakit , kedepannya lebih terbuka memberikan informasi kepada keluarga,agar tidak terjadi miskomunikasi,kata salah satu anggota keluarga bermarga Surbakti mengakhiri.(ronald Sihombing.)
Discussion about this post