BORGOLNEWS.COM – PEKANBARU/RIAU – Hari ini jum’at (2/10) Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) melakukan aksi solidaritas atas satu tahun meninggalnya Immawan Randi dan Yusuf.
Aksi dimulai jam 14.35 berangkat dari gedung dakwah muhammadiyah pekanbaru menuju jalan nangka dan sudirman tujuan aksi kapolda riau.
Tetapi ketika masa aksi 50 an kader (IMM-Red) sampai di depan puswil masa disuruh paksa belok ke arah jalan antra gedung puswil dan gubernur Riau.
Ketika masa aksi sampai di jalan lansung di hadang oleh pihak kepolisian polresta pekanbaru tanpa ada negosiasi. Masa aksi lansung pecah karena di seret tidak manusiawi oleh pihak kepolisian. Semua atribut di sita dan semua HP tak boleh dihidupkan tak boleh ada dokumentasi sedikitpun.
Membubarkan masa aksi secara paksa dan sangat brutal sampai beberapa orang dari kader IMM luka lembam akibat ulah polisi. Tindakan represif tidak sampai disitu saja tetapi bebrapa orang kader IMM ditangkap dan diseret di masukan kedalam mobil dibuat semacam orang telah melakukan tindakan kriminal saja ungkap Ali Topan selaku korlap Aksi solidaritas IMM. Kader IMM ditangkap dan di masukkan mobil adalah Ali topan Korlap, Alpin Harahap, Syahlendra, Very, Zacky, bambang selaku Sekum , Aidil dan Nofra selaku Ketum PC IMM.
Kemudian Nofra Khairon menambah kan pembubaran masa aksi dengan alasan covid19. Menurut kami ini tidak pas. bukan hanya persolaan covid tapi lebih dalih dari pihak kepolisian saja. Karena sudah ada beberapa aksi seblum IMM aksi bahkan kepolisian pun baru-baru melakukan Psikotes calon polisi di Uir dengan jumlah ratusan orang tanpa protokol kesehatan. Tetapi ini lebih kepada ketidakbisaan pihak kepolisian menerima kenyataan bahwa bobrok nya institusi kepolisian karena begitu banyak kasus represif kepada para mahasiswa bahkan sampai meregang nyawa Immawan Randi dan Yusuf.
Maka dengan pernyataan sikap PC IMM Kota Pekanbaru sebagai berikut :
1. Menuntut pihak kepolisian agar segera menyelesaikan kasus pelanggaran HAM yang dialami immawan randi & yusuf kordowi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
2. Memberi hukuman seberat-beratnya kpd oknum penembakan.
3. Jika dalam waktu dekat kepolisisan tidak bisa d ungkap maka kami menuntut kapolda Sultra dicopot
4. Karena kami merasakan betul tindakan represif dari kepolisian Polresta Pekanbaru, kami menuntut agar kapolres Pekanbaru dicopot.
Setelah masa aksi di paksa bubar tanpa diberi celah sedikit pun. PC IMM melanjutkan aksi di depan gedung dakwah muhammadiyah Riau sampai jam 17.30 kemudian bubar.
Liputan Frans Sibarani
Editor Suriani Siboro
Discussion about this post