BORGOLNEWS.COM – NIAS BARAT/SUMUT – Dugaan penerimaan Suap Bupati Nias Barat Faduhusi Daely beredarnya di Media Sosial (Medsos) dan menjadi Viral. Dimana dalam Video tersebut Bupati Nias Barat Faduhusi Daely menerima uang dari seseorang yang diketahui berinial Naaso Daely (ND). Didalam rekaman Video, Uang yang diterima oleh bupati tersebut sebesar 5% dan 5% lagi telah diserahkan kepada Dinas PU.
Didalam rekaman Video itu, terjadinya suap kepada bupati Nias Barat, ini karna adanya komitmen antara bupati dan ND sebelumnya, terkait kegiatan proyek yang sedang berjalan saat itu. Dan Video ini diduga direkam langsung oleh ND pada tahun 2016.
Ketika wartawan meminta tanggapan dari Ketua DPRD Kabupaten Nias Barat Drs Evolut Zebua terkait Vidio Bupati Nias Barat Faduhusi Daely yang diduga menerima uang 5% Fee Proyek dari seseorang, dimana vidio tersebut sedang viral di netizens, dengan Judul: “Auri nda’o Ba Auri Goi Ami”
Bahkan Video ini sudah viral di Medsos/netizens, dimana Bupati Nias Barat Faduhusi Daely diduga telah menerima uang fit 5 % dari seseorang ber inisial ND.
Sesuai durasi yang dikutip oleh wartawan didalam vidio tersebut, terdengar suara dan terlihat gambar bupati Nias Barat yang sedang menerima uang dari ND sebesar 5 % yang transaksi didalam ruangan Kantor Bupati Nias Barat pada tahun 2016.
Dalam pembicaraan ND kepada Bupati Faduhusi Daeli, ND meminta rekomendasi Bupati Nias Barat untuk menjanjikan jabatan kepada seseorang.
Ketua DPRD Kabupaten Nias Barat Evolut Zebua, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya pada hari Kamis (4/6/20) mengatakan, ya apa yang mau kita tanggapi itu mereka sudah lapor melapor, kalau tidak salah di Polda Medan, mungkin tidak memenuhi unsur sebagai grafitasi, namun sampai sekarang tidak ada wujudnya.
Dan kita juga tidak tau siapa yang melapor, kalau tidak salah ada juga pernah LSM dari Gunungsitoli yang melaporkan masalah ini tapi sepertinya tidak ada tindak lanjutnya, tutur Evolut Zebua.
Dilanjutkan Evolut Zebua, sepanjang belum ada orang yang melapor dan pasti juga belum ada diproses, kita berharap sebenarnya jangan ada suap menyuap seperti itulah, apalagi menjanjikan jabatan, persoalannya sekarang pasti jadi delit aduan.
Kita berharap kalau memang ada unsur suap menyuap karena jabatan, mestinya harus ada penegakkan Hukumnya, dan jika ada suap menyuap untuk menjanjikan sesuatu kita berharap kepada aparat penegak hukum untuk bisa mengambil langkah. Harapnya
Evolut Zebua menambahkan lagi, “Kalau ada unsur menerima suap sekecil apapun ya namanya suap harus ditegakkan.” Tegas Evolut
Terkait sumber vidio tersebut juga harus bertanggung jawab dengan itu, yang namanya memberi dan yang menerima sama-sama masuk. Jelas Evolud.
Selain itu sumber Vidio tersebut ber inisial ND yang juga sebagai ketua DPC Partai PKB Nias Barat ketika dikonfirmasi wartawan melalui telepon selulernya pada hari Kamis (4/6/20), dengan pertanyaan, Apakah benar Saudara ND yang meng Videokan Persitiwa ini ? ND mengatakan, jadi begini pak mohon ma’af sebelumnya, kalau mau tau lebih lanjut lebih dalam, mohon langsung ketemu jangan saya tidak bisa saya jelaskan melalui via telepon pak, Mohon ND.
Kapan ada waktu boleh dijumpai saya dirumah dan dikantor saya di Nias Barat, karena saya tidak bisa menjawab dengan mendeteil lewat via telepon, jadi bukan saya menglang-halangi gebrakan media atau tidak memberitahukan kebenaran yang sesungguhnya tetapi karena saya kan tidak mau ada kesalahan dalam hal menjawab ini nanti, lebih bagus jumpai saya dikantor saya di Kecematan Nahomi Kabupaten Nias Barat, tutur ND.
Lalu ketika wartawan mengatakan bahwa barusan kami komunikasi dengan Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu yang mengatakan, masalah ini saya tau dari YouTube, sorry saya tidak bisa kasi komentar disitu. Apalagi ini tahun politik. Jangan ada opini orang nanti. Maka no coment saya disitu, itu sudah lama, tapi tidak ada tindaklanjut.
Ketika ND medengarkan keterangan wartawan, ND langsung bicara dengan mengatakan, “begini pak karena sudah konfirmasi dengan wakil Bupati, mungkin beliau tau lebih jelas, jadi saya mohon untuk ditanyakan kepada beliau, karena itu gak bisa saya ceritakan lewat via telepon.”
“Kalau memang sudah dikonfirmasi kepada wakil Bupati mungkin beliau lebih tau lebih dalam, karena mereka antara Bupati dengan Wakil Bupati tidak ada jarak, Jadi untuk lebih jelasnya wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu yang lebih tau jelas permasalahan itu dan itu harus dikejar” tutup ND.
Kemudia Wakil Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu ketika dikonfirmasi lewat telepon selulernya pada hari Kamis (4/6/20), Khenoki mengatakan, “saya tidak terima pernyataan Na’aso tersebut yang mengatakan saya yang lebih tau permasalahan ini, sedangkan masalah ini saya tau dari YouTub dan medsos netizens,” ini “Manusia Konyol” dia yang merekam Bupati kok saya pulak yang tau dan yang dilibatkan, apa tujuan dan maksud Na’aso ini terhadap saya ?, tanya Khenoki.
“Jujur saya tidak tau sama sekali masalah ini (Khenoki-red), namun kenapa saya dilibatkan oleh Na’aso, tolong dikasitau denga dia, jangan membuat opini yang tidak benar, saya tidak terima atas pernyataan Na’aso tersebut yang melibatkan saya dalam permasalahan ini.”
“Dia yang membuat ulah dan yang menjebak Bupati untuk direkam, kok saya yang lebih tau, apa tujuan Na’aso ini ?, saya heran Na’aso ini apakah waras atau tidak ya…?, saya harap kepada Na’aso agar jangan membuat opini yang tidak benar supaya tidak terjadi keributan di Nias Barat oleh karena pernyataan manusia Konyol ini.”
Ini sudah tidak benar lagi pernyataannya, saya tersinggung dan tidak terima dengan pernyataan itu, dan jangan melibatkan orang lain dengan ulahnya, kita minta Na’aso harus bertanggung jawab atas ulahnya ini, dengan apa kapasitasnya dia mempunyai izin untuk merekam orang, apakah dia wartawan ?, dia harus bertanggung jawab atas perbuatanya, tutup Khenoki.
Kepala Kejaksaan Negeri Gunungsitoli Futin Helena Laoli, SH, MH ketika dikonfirmasi media ini melalui telepon selulernya pada hari Kamis (4/6/20), media ini mengajukan pertanyaan, apakah kasus vidio ini ada dilaporkan ke Kajari Gunungsitoli ? Futin mengatakan.
” Semasa saya memimpin Kejari Gunungsitoli kayaknya tidak ada masuk tapi saya tidak tau sebelumnya, nanti saya akan cek dulu ya melalui Kasi Intel, kebetulan saat ini Kasi Intel belum kembali, kemungkinan ke Kasi Intel itu, nanti saya jawab sementara ini saja vidionya belum saya lihat penuh.”
Futin mengatakan tidak bisa ditindaklanjuti kalau hanya vidio saja, dia sarankan terkait masalah ini ada baiknya dibuat aja laporan baru secara tertulis, agar bisa saya posisikan, tutur Futin.
Ketika diminta tanggapan ketua DPD LSM Gerakan Rakyat Anti Korupsi Riau Emos Gea mengatakan, sangat menyangkan bupati Nias Barat bisa terlibat dalam dugaan Penerimaan suap dari seorang ND, apalagi kita lihat dalam rekaman Video bahwa antara Bupati dan ND sudah ada komitmen terkait Fee Proyek dan juga jaminan Jabatan kepada seseorang. Buat bupati 5% dan dinas PU 5%. Artinya bisa kita menduga bahwa setiap kegiatan yang di kelolah seluruh SKPD Kab. Nias Barat harus melaporkan kepada bupati sekalian dengan pemberian dugaan Fee tiap kegiatan. Jelas Emos
Kita dari Lsm Gerak-Indonesia Riau telah menerima Video tersebut yang lagi Viral di Medsos, kita tidak melihat besar kecilnya penyuapan yang terjadi direkaman Video tersebut, untuk itu, kita akan segera buat laporan resminya kepada penegak hukum yang ada di indonesia, baik di Kajaksaan Negeri Gunungsitoli dan juga nantinya kita akan laporkan langsung kepusat seperti KPK RI dan di Mabes Polri, tegas Emos
Ketika wartawan ini meminta konfirmasi kepada bupati Nias Barat Faduhusi Daely melalui Telepon Selulernya tidak mengangkat dan juga SMS Fiat Whatsapp tidak dibalas hingga berita ini ditayangkan
RILIS
Discussion about this post