BORGOLNEWS.COM BENGKALIS – Sebuah minibus pada Selasa, 6 Oktober 2020 meluncur dari Jalan Utama RT 13 RW 03 Dusun Kampung Parit, Desa Pangkalan Batang Barat Bengkalis, Riau menuju Markas Komando Distrik Militer (Makodim) 0303/ Bengkalis
Bus yang melewati Jalan Simpang Bangkinang-Jalan Baru sejak pukul 07.48 WIB ini membawa 8 pelajar kelas 4-6 dari beberapa SD dengan didampingi orang tua masing-masing di desa tempat Koperasi Meskom Sejati, berkantornya bus yang parkir sejak pagi menunggu selesainya acara doa selamat di rumah Ade, supir bus waktu itu.
Mengenakan baju Melayu “Teluk Belanga” lengkap dengan kopiah hitam serta masker, semua anak-anak terlihat sedikit gugup terkenangkan proses khitanan yang akan mereka lalui kala turun dari bus di pintu masuk Kodim pukul 08.23 WIB. Semua membisu membawa rasa takut di hati. Selang beberapa menit, saat mereka bergabung bersama 200an anak-anak sebaya mereka yang juga mengenakan pakaian yang sama, barulah keriangan mulai muncul di wajah nan lugu ini.
Setelah proses pendaftaran selesai dan nama mereka dipanggil oleh remaja berloreng di pintu masuk aula markas yang beralamat di Jalan Bantan, Desa Senggoro, seorang demi seorang merebahkan tubuhnya di atas kasur ketika jam menunjukkan pukul 10.48 WIB. Hari itu, mereka mulai mempersiapkan diri menjadi remaja akhil baligh bersama 120 anak-anak yang telah dikhitan pada hari Senin (05/10/20), di mana hukum Islam mulai berlaku ke atas diri mereka.
“Tujuan utama dari kegiatan ini tidak terlepas dari komitmen TNI di Kabupaten Bengkalis, terbaik untuk rakyat terbaik untuk TNI dan sinergi untuk membangun negeri.
Dalam kegiatan ini, Kodim 0303/ Bengkalis bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis, FKPPI dan forum persatuan mobil yang ada di Kabupaten Bengkalis dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak Covid-19,” kata Plh Pasiter (Perwira Seksi Teritorial) Kodim 0303/ Bkls, Letda Arh Richman Sinaga kepada Selasa (06/10/20).
Diungkapkan Letda Arh Richman Sinaga, mereka di TNI berupaya bagaimana caranya untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan daerah.
“Karena kami sadar TNI itu berasal dari rakyat, kami harus menyatu dengan rakyat. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang selama ini telah terjalin kerjasama yang baik, Dinas Kesehatan, FKPPI dan semua stakeholder yang membantu kegiatan ini. Harapan kami, kedepannya kegiatan ini agar dapat berjalan dan dapat memotivasi pemerintah dalam pembangunan daerah,” ungkap Letda Arh Richman Sinaga di akhir wawancara.
“Kita butuh pengawasan dari orang tua jika anak-anak mengalami pendarahan, pembengkakan akibat habis sunatan, efek komplikasinya maka harus segera ke tempat tenaga kesehatan terdekat. Setelah dibawa pulang, anak-anak tadi setiap hari harus dirawat,” harap Ketua Tim Koordinator, dr Baihaki.
Ditambahkan dr Baihaki, kegiatan yang digelar selama 2 hari ini, untuk hari pertama, Senin (05/10/20) ditangani 12 orang tenaga medis dan hari kedua seramai 13 orang dengan total anak-anak yang dikhitan seramai 330 orang.
Pantauan di lapangan, pukul 10.27 WIB terlihat Dandim Letkol Inf Lizardo Gumay bersama rombongan memasuki aula menyapa anak-anak yang tengah menjalani proses khitanan.(del)
Discussion about this post