BORGOLNEWS.COM BENGKALIS — Dandim 0303/Bengkalis, Letkol. Inf. Endik Yunia H menghadiri acara Pembukaan Festival Budaya Lampu Colok 1443 H/2022 M bertempat di Jalan Utama, Desa Damai, Dusun Siandal, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Kamis malam, 28 April 2022.
Festival Lampu Colok 1443 H/2022 M dibuka oleh Bupati Bengkalis, Kasmarni dan dihadiri juga oleh Wakil Bupati Bengkalis H.Bagus Santoso, Kapolres Bengkalis AKBP Indra Wijatmiko, Sekretaris Daerah Bengkalis, H. Bustami HY, Ketua Pengadilan Agama Bengkalis Hasna Nul Hakim, Asisten Administrasi Umum Aulia, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Alfakrurazy, serta sejumlah perangkat daerah lainnya.
Pada kesempatan itu, Dandim mengatakan bahwa Festival Lampu Colok tersebut merupakan budaya tahunan yang digelar oleh Pemerintahan Kabupaten Bengkalis setiap Bulan Suci Ramadhan.
“Festival ini dimulai pada malam 27 likur pada Bulan Suci Ramadhan setiap tahunnya. Ini budaya yang pantas untuk dilestarikan karena menjadikan suasana puasa dipenuhi keindahan dari seni yang dirangkai oleh para pemuda di Kabupaten Bengkalis,” ucap Dandim.
Selanjutnya Dandim mengatakan, lampu-lampu colok yang dipasang dan menerangi langit Pulau Bengkalis pada khususnya sangat menakjubkan dan mempunyai nilai seni yang tinggi.
Adapun tujuan dan sasaran serta maksud dari penyelenggaraan festival tersebut, lebih lanjut Dandim menjelaskan, yakni untuk menumbuh kembangkan serta melestarikan seni dan tradisi serta budaya agar jangan sampai punah karena modernisasi globalisasi yang melanda dunia.
“Mudah-mudahan festival ini akan tetap bisa dilestarikan guna memupuk rasa kebersamaan dan kekeluargaan serta membangkitkan semangat gotong royong dalam tubuh setiap individu di Negeri Junjungan ini,” pungkas Dandim.
Sementara itu, dalam sambutannya, Bupati Bengkalis, Kasmarni memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah berkontribusi, berkomitmen untuk melestarikan kembali kearifan lokal lampu colok yang kita laksanakan setiap tahunnya dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Fitri.
Oleh karenanya, pelestarian budaya lokal masyarakat Melayu ini harus tetap bersinar agar tak hilang ditelan zaman, yang mana memiliki kekhasan dan keunikan tersendiri, sehingga dapat membuat warga Kabupaten Bengkalis yang berada di perantauan, rindu untuk pulang berhari raya di kampung halaman, serta dapat menarik kunjungan wisatawan.
“Jangan sampai kemeriahan dan keindahan Festival Lampu Colok ini, mengurangi aktivitas ibadah kita di Bulan Suci Ramadhan, apalagi kita sudah berada di malam-malam terakhir Ramadhan, yang mana didalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan, yakni Malam Lailatul Qadar,” terang Kasmani.
Bupati Bengkalis berharap, agar kita untuk terus menggaungkan serta mengupayakan agar Festival Lampu Colok di Negeri Junjungan ini dapat menjadi kalender wisata religi baru, ditingkat Provinsi Riau bahkan tingkat nasional.
“Ini menjadi tugas kita semua baik masyarakat, pemerintah, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan budayawan, tokoh pemuda, serta semua elemen yang ada didaerah ini, agar dapat terus melestarikan dan menghidupkan tradisi budaya lokal dari generasi ke generasi,” ungkapnya.(del)
Discussion about this post