BORGOlNEWS.COM S Ritonga Kepala Manager PTPN V Sei Rokan Kabupaten Rokan hulu (Rohul) Riau, diduga alergi terhadap Wartawan Online yang bertugas dilingkungan Pemkab Rokan Hulu
Pasalnya, Fp dan AR ingin mengkonfirmasi melalui Pesan WhatsApp (WA) kepada Manager PTPN V Sei Rokan masalah Kasus Pencurian Tiga Tandan Buah Segar Milik Perusahaan plat merah itu enggan menjawab wartawan, akan tetapi Manegar S Ritonga tersebut malah memblokir WA wartawan Online tersebut, Rabu (O3/06/20) Siang.
Menurut kedua wartawan Media Online tersebut mereka sangat membutuhkan konfirmasi mengenai kasus pencurian tiga tandan TBS yang menjerat ibu tiga anak warga tandun tersebut melalui pesan singkat What’s App (WA),tapi saat ingin menanyakan kasus tersebut ternyata diduga WA wartawan sudah diblokir oleh S Ritonga Manegar PTPN 5 tersebut.
Kedua wartawan media Online tersebut merasa heran dan mungkin Manager PTPN V Sei Rokan diduga alergi saat dikonfirmasi oleh wartawan,
“Mau nindak lanjuti lagi kasus pencurian tiga tandan buah segar itu, malah ternyata sudah di blok nya kok gitu ya apa salahnya ngasi jawaban” ucap salah satu wartawan Online tersebut.
Kami dari media online merasa penasaran,kenapa pihak PTPN V enggan Memediasi Masalah tersebut, Sementara pihak Polsek sendiri sudah membuka ruang untuk mediasi,dan malah PTPN V Sei Rokan tersebut bersikukuh untuk menaikkan perkaranya, Sementara ibu tiga anak itu hanya mencuri tiga tandan saya”ucap salah satu media online itu
Wartawan yang bertugas di Rokan hulu sempat kaget saat mengetahui menager PTPN V Sei Rokan memblokir WA wartawan saat mencoba mengkonfirmasi terkait viralnya kasus ibu tiga anak itu
Beberapa media online Berharap sebagai Manegar tidak perlu memblokir nomor WA, itu tandanya dia tidak mampu memegang amanah ketika ada kritik yang membangun
“Seharusnya layani saja wartawan jika ingin mengkonfirmasi karena wartawan bukan hantu tapi jika dianggap seperti hantu nanti bisa dihantui terus,
jika memang ada penjelasan ya kasi penjelasan aja lalu di tulis sama wartawan Karena wartawan sudah menjalankan kode etik jurnalistiknya kenapa harus diblokir dan terkesan menghindar,” ucap kalangan wartawan.(FP)
Discussion about this post