BORGOLNEWS.COM, Kuansing – Keluarga dan puluhan rekan Arsyad, Rabu, menuntut aparat kepolisian mengusut tuntas pembunuhan sadis Arsyad Rachim yang merupakan aktivis lingkungan hidup dan petani sawit di Kuansing beberapa waktu lalu.
Menurut penasehat hukum korban Alhamran Ariawan di Pekanbaru, banyak kejanggalan yang dijumpai dari keterangan pers Polres Kuansing yang menyatakan pembunuhan tersebut disebabkan masalah sepele dan tidak direncanakan.
Saat itu, polisi menyampaikan tersangka PT merupakan pelaku tunggal. Sedangkan penyebab pembunuhan diawali dengan kesalahpahaman antara korban dan pelaku.
Pelaku mengendarai sepeda motornya dengan menarik gas cukup tinggi, sehingga ditegur korban. Lantaran PT tak terima ditegur, terjadilah peristiwa naas tersebut.
Namun keluarga dan kuasa hukum menilai kasus ini bukanlah sekedar pembunuhan biasa dan sudah direncanakan.
“Pembunuhan ini terencana, sehingga perlu dilakukan metode pendekatan scientific crime investigation yaitu metode yang memadukan teknik prosedur dan juga teori ilmiah guna melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum,” kata Alhamran.
Di tempat yang sama, rekan korban yaitu Asmar menyebutkan hingga saat ini pihak keluarga pelaku juga tidak menunjukkan itikad baik kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
Selain itu, menurut Asmar pihak kepolisian harus merespon kasus ini agar tidak terjadi kekeliruan dalam prosesnya.
“Kami akan terus memperjuangkan keadilan ini dan meminta Kapolda Riau maupun Kapolres Kuantan Singingi untuk merespons dengan tidak melindungi pelaku,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, penemuan mayat pria di tengah Jalan Pertanian Pematang Sialang, Desa Kompe Berangin, Kecamatan Cerentu, Kabupaten Kuansing menggegerkan masyarakat pada Selasa (4/7).
Pria bernama Arsyad itu ditemukan dalam keadaan bersimbah darah dengan beberapa luka parah di beberapa bagian tubuhnya.
Korban ditemukan warga yang sedang melintas di lokasi penemuan. Saksi kemudian melaporkan ke keluarga korban.
Discussion about this post