BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU – Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Pekanbaru menguatkan ketahanan pangan keluarga melalui dukungan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT). Dimana, KWT merupakan kaum hawa yang aktif berpartisipasi dalam pemanfaatan pekarangan rumah melalui penanaman aneka ragam tanaman pangan lewat program Pekarangan Pangan Lestari (P2L).
Disketapang Pekanbaru melanjutkan penyaluran bantuan Sarana Produksi (Saprodi) Pertanian untuk kegiatan P2L pada tahun 2022 ini. Lokasi yang disambangi Disketapang kali ini adalah KWT Mekar sari yang berada di Kelurahan Tangkerang Selatan Kecamatan Bukit Raya dan KWT Asta Maju di Kelurahan Tuah Madani. Selain penyaluran stimulus, juga dilaksanakan kegiatan Montoring & Evaluasi ke 2 KWT lainnya yaitu KWT. Agro Jati dan KWT Elba, masing-masing berlokasi di Kec. Tuah Madani dan Kec. Marpoyan Damai.
Giat pada Rabu (12/10) pagi sampai sore ini, dihadiri langsung Kepala Disketapang Bapak Alek Kurniawan, SP, M.Si beserta tim, turut hadir mendampingi Lurah dan pejabat pemerintahan terdepan lainnya dari unsur RT/RW setempat serta Penyuluh Pertanian Distankan Pekanbaru. Kegiatan ini disaksikan penuh suka cita oleh ketua dan anggota dari 4 kelompok penerima manfaat.
Stimulus paket bantuan yang diserahkanpun cukup beragam diantaranya berupa bibit tanaman yang terdiri dari bibit bawang, Cabe rawit, seledri, pare, kangkung, bunga kol, sayur kol,kacang panjang, selada, sawi, timun dan tomat. Untuk bibit bibit ternak berupa Ikan lele lengkap dengan pakannya. Lalu ada Infrastruktur pendukung lainya yaitu tanah hitam, pupuk, mulsa dan polybag.
Sebagaimana diketahui, P2L adalah kegiatan pertanian yang memanfaatkan lahan terbatas untuk peningkatan ketahanan pangan di tingkat keluarga, untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan potensi dan kearifan lokal serta berorientasi pasar untuk meningkatan pendapatan ekonomi keluarga.
Hal ini berulang kali disampaikan kadis Akur, sebutan yang sering disematkan kepada Sang Nahkoda Disketapang ini. Hal ini tak ayal membuat kegiatan P2L semakin digandrungi emak-emak kreatif dari Kelompok Wanita Tani tersebut. Namun Pemerintah kota Pekanbaru melalui Disketapang diberbagai kesempatan menyampaikan arahan dan harapan bahwa penyaluran bantuan berupa bibit tanaman, bibit ternak dan infrastruktur pendukung lainnya hanyalah sebagai bentuk stimulus kepada masyarakat dengan harapan terciptanya kemandirian pangan yang berkelanjutan walaupun kedepannya tidak ada bantuan serupa lagi.
Setali tiga uang, lebih jauh Akur berharap Program P2L dapat menjadi media strategis dalam memotivasi dan percontohan bagi masyarakat kota Pekanbaru dalam suksesi Edaran Walikota Pekanbaru Nomor 43/SE/2022 tentang Penanaman Cabai dan Bawang Merah serta Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Hal ini sebut Akur menjadi concern Bapak Pj. Walikota Muflihun, S.STP, M.AP, yang mana juga menjadi isu strategis di Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Riau sebagai upaya serius turut serta dalam penanganan inflasi di wilayah masing-masing.
Anggota Penerima Manfaat yang notabene perempuan ini terlihat responsif dan antusias ketika acara berlangsung sambil mengajak Skuad Disketapang berswafoto bersama. Kegiatan strategis “P2L” yang konsisten ditaja setiap tahunnya oleh Disketapang dengan ragam stimulus yang semakin bervariasi membuat Program P2L semakin digandrungi emak-emak, setidaknya ini tergambar jelas dari 4 lokasi KWT yang dikunjungi hari ini.
Ketika dimintai komentar terkait hal tersebut, Kadis Akur yang juga Ketua IKA SKMA Pengda Riau ini menjawab sumringah hal tersebut dan berharap ini mampu menyukseskan harapan Walikota Pekanbaru dalam optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman pangan. Dimana banyak Ibu-Ibu di luar sana yang mempunyai talenta bagus dalam pemanfaatan lahan pekarangan, tetapi mereka belum tersentuh stimulus untuk mengekspresikan kreatifitasnya, sebutnya.
“Mudah-mudahan respon positif ini mampu menular kepada Ibu-Ibu Rumah Tangga lainnya di Pekanbaru dalam pemanfaatan lahan pekarangan,” pungkasnya. (red)
Discussion about this post