BORGOLNEWS.COM, Batam – Sebelumnya, salah satu Mahasiswa di Kota Batam, Jamaludin Lobang menulis opini sebagai bentuk bantahan terhadap statement atau pernyataan dari salah satu oknum Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tumpal Ari Mangasi Pasaribu, S.E mengenai kritikan Mahasiswa tentang politik.
Dalam opini yang diterbitkan media ini dan di puluhan media online lainnya, Jamaludin Lobang menilai bahwa pemikiran Anggota DPRD Provinsi Kepri (Tumpal Ari Mangasi Pasaribu_red) itu terkesan “tumpul”
“Dari statement Tumpal diatas, menurut hemat penulis, pemikiran dan cara berfikir Tumpal dinilai tumpul,” demikian dikutip media ini dari opini Jamaludin Lobang.
Sementara, sebelumnya Tumpal Ari Mangasi Pasaribu menekankan pentingnya pendidikan politik bagi Mahasiswa, agar mereka mampu membangun kesadaran dan berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
“Kritik dan masukan dari mahasiswa harus objektif dan berlandaskan kepentingan masyarakat luas, bukan kepentingan politik tertentu,” pungkas politisi partai Perindo itu, dikutip media ini dari owntalk.co.id., Rabu (20/11/24).
Berdasarkan adu argumen antara Mahasiswa (Jamaludin Lobang_red) dengan oknum Anggota Komisi I DPRD Kepri itu, awak media ini mengkonfirmasi langsung terkait opini yang ditulis dan telah terbit di puluhan media online tersebut.
“Kita paham lah apa yang disampaikan oleh Pak Tumpal Pasaribu yang merupakan Anggota Komisi I DPRD Provinsi Kepri, melalui statement beliau yang terbit di media, seakan-akan mengatakan agar Mahasiswa tidak boleh berpolitik. Dalam hal ini timbul pertanyaan saya, mengapa beliau mengatakan seperti itu?, sehingga saya menduga, jangan-jangan karena kritikan saya terhadap salah satu paslon yang berdebat menggunakan ponsel beberapa waktu lalu,” kata Jamaludin Lobang kepada wartawan saat ditemui di salah satu tempat nongkrong, Tunas Regency, Sagulung, Kota Batam, Rabu (20/11/24) malam.
Dari pernyataan Oknum Anggota Komisi I DPRD Kepri itu, Jamaludin menilai bahwasanya Tumpal Ari Mangasi Pasaribu tidak ingin Mahasiswa bersikap kritis terhadap situasi yang sedang berkembang.
“Saya melihat juga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh Pak Tumpal dalam statement-nya, karena kita tau, beliau dari partai mana?, dan kebetulan Paslon yang saya kritik itu di dukung oleh Partai Politik yang dinaungi Pak Tumpal,” pungkas Jamaludin.
“Terkait pengertian politik maupun statement dari Pak Tumpal mengenai politik, saya pikir Anggota Komisi I DRPD Kepri itu harus bisa memahami perbedaan antara politik dan politik praktis, dia juga harus paham antara kehidupan sosial politik maupun partai politik dan kepentingan politik,” lanjut Jamaludin.
Ditanya apakah menurutnya, bahwa oknum Anggota Komisi 1 DPRD Provinsi Kepri tersebut melontarkan statement dan diterbitkan di beberapa media online itu karena ada keberpihakan terhadap salah satu paslon yang sebelumnya di kritik oleh Jamaludin terkait ide dan gagasan yang minim?
“Ya, saya pikir kita bisa berasumsi demikian, kemarin kan setelah statement beliau keluar, saya mencari tau background beliau. Nah dari situ saya melihat dan mendapatkan fakta bahwasanya kita tau dia dipilih oleh rakyat untuk menduduki kursi DPRD Kepri melalui Partai Perindo, dan hari ini saya mengkritik Paslon Wali Kota Batam yang didukung oleh Partai Perindo,” pungkasnya.
“Artinya jika kita bicara secara praktis atau kepentingan politik praktis atau kepentingan partai, justru lebih terlihat kepentingan partai Politik Perindo melalui Bapak Tumpal Pasaribu dari pada menuduh gerakan Mahasiswa yang dilakukan saat momentum Pilkada mempunyai kepentingan politik, karena secara tidak langsung beliau membatalkan Mahasiswa untuk kritis terhadap keadaan sosial politik dimomentum Pilkada,” ucap Jamaludin Lobang.
Lebih lanjut, Jamaludin Lobang berpesan kepada Tumpal Ari Mangasi Pasaribu yang merupakan anggota Komisi I DPRD Kepri untuk kembali membaca literatur mengenai politik agar mempunyai pemikiran yang segar terhadap politik itu sendiri.
“Bapak bisa memulai dengan membaca buku-buku karya Tan Malaka seperti ‘Aksi Massa’ dan ‘Naar de Republiek Indonesia’, atau beliau juga bisa membaca buku ‘Retorika’ karya Aristoteles agar gagasannya mempunyai dasar yang kuat, atau dia bisa membaca buku ‘Bergeraklah Mahasiswa’ karya Eko Prasetyo, agar dia paham mengenai gerakan mahasiswa,” ujar Jamaludin.
“Saya juga siap untuk berdiskusi panjang dengan beliau mengenai buku-buku politik dan hukum ataupun filsafat hukum, hal ini saya rasa dapat kita jadikan sebagai upaya untuk kita belajar bersama,” tutup Jamaludin Lobang.
Hingga berita ini diterbitkan, media ini belum dapat mengkonfirmasi Anggota DPRD Provinsi Kepri, dalam hal ini Tumpal Ari Mangasi Pasaribu terkait statement-nya yang diterbitkan di beberapa media dan menjadi sorotan di kalangan Mahasiswa tersebut. (Js)
Editor : fida
Discussion about this post