BORGOLNEWS.COM, Kandis/Siak – Elmi SAFRIDATI,S.Pd.I. Sosok Penulis buku dengan judul”PELANGI SENJA” terlahir di Payakumbuh, Sumatera barat, Pendidikan Formal dimulai dari SD Inpres 377 Baru Gunung, Melanjutkan pendidikan di pondok Pesantren Tarbiyyah Islamiyah Tabek Gadang, kemudian mengambil ujian persamaan di MTs dan MAN Padang Japang, setelah itu melanjutkan pendidikan sarjana di IAIN Imam Bonjol Padang, Fakultas Tarbiyah, Jurusan Agama Islam.Disamping Menjadi Pendidik di SMP Muhammadiyah Kandis,Juga menjadi Guru Al-Qur’an di MDTA AT_Taqwa Sampai sekarang.
Dalam pertemuan dengan Ibu ELmi di kantornya pada Senin 22/8/2022 , banyak cerita yang disampaikan pada Dewa Napitupulu Sebagai Ketua DPD SPI Kabupaten Siak ,Canda dan tawa membuat suasana makin indah disaat Ibu yang Memberikan Sebuah Buku hasil Karya/ Tulisannya yang berjudul ” PELANGI SENJA”.
Dari sekian cerita ada satu hal yang membuat saya kaget, haru, sekaligus bangga dengan ibu Elmi ini. Rupanya beliau sekarang sudah jadi seorang penulis. Juga Satu-satunya penulis yang ada di kecamatan Kandis yang sudah menerbitkan buku solo dan beberapa buku antologi.
Wah, ini anak bangsa yang luar biasa pikirku dalam hati. Dengan usia yang boleh di bilang masih muda, Bu Elmi sudah bisa menulis buku. Kita semua tahu bahwa untuk jadi seorang penulis itu, tidaklah gampang. Butuh konsentrasi yang luar biasa. Butuh fokus, dan juga butuh tekat yang kuat. Karena bisa saja ketika kita tidak fokus maka kita akan kehilangan ide.
Kalau kita sudah kehilangan ide tentu saja bahan yang akan kita tulis juga akan buyar dan hilang. Tetapi saya lihat Bu Elmi bisa menepis semua itu, dengan bukti beberapa bukunya yang sudah terbit dan telah sampai ke tangannya.
Selanjutnya Dewa bertanya kepada Bu Elmi, dari mana idenya. Kok bisa terjun sebagai penulis.
Bu Elmi bilang, ” semenjak pandemi melanda, anak murid kami ini menurun drastis. Saya berfikir kalau tidak dididik anak murid yang sedikit ini, tentu saja tidak mungkin, kalau dididik, gaji guru dari mana. Fikiran saya terus berputar-putar setiap hari di sekitar itu. Sampai suatu hari datanglah himbauan dari pak Suprapto dari kabupaten Siak di grup washab, dalam himbauan agar kami ikut acara webinar LKLB ( Literasi Kebudayaan Lintas Agama ), yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah Pusat dengan Institut Laimena.
Webinar itu diadakan lewat Zoom pada malam hari. Jadi tidak mengganggu aktifitas saya sebagai guru. Kata beliau.” Untuk menghilangkan setres, saya ikuti himbauan bapak Suprapto. Di dalamnya kami berkumpul dengan berbagai macam agama, baik Islam, Kristen, Budha, dan lainnya.ujar ibu ELMI
Kami bertemu dengan pastor, pendeta, Romo, biksu dan lainnya, yang bukan hanya dari dalam negeri akan tetapi juga dari luar negeri. Mereka semua adalah Narasumber hebat pada acara LKLB tersebut”.
“Singkat ceritur bang, tutur Bu Elmi lagi kepada saya. Dalam acara itu kami diminta untuk meresum apa yang telah kami pelajari. Ada tugas pribadi dan ada juga tugas kelompok. Saat itu kebetulan saya satu kelompok dengan sahabat saya yang baru saya kenal juga di acara itu, yang bernama Ibu Zainab. Beliau berasal dari NTT. Setelah acara LKLB itu selesai, ibu Zainab menghubungi saya lewat washab beliau mengajak saya untuk ikut Belajar Menulis.
Saya pun di kirim link untuk bergabung”. Katanya.
Maka Bu Elmi bergabung di grup itu. Setelah beliau bergabung ternyata anggota grup sangat banyak ada sekitar lebih kurang dua ratus orang, tururnya.
“Materi pertama di buka oleh bapak Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd. sebagai Narasumber sekaligus guru besar kami. Beliau jugalah yang telah menyatukan semua anggota di Grup Belajar Menulis bersama PG TIK, PGRI seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Saya termasuk kepala grup Belajar Menulis Gelombang ke 25. Kata Bu Elmi.
Bu Elmi menuturkan, dari sinilah dia mulai belajar menulis. Apalagi guru besarnya punya mantra ajaib, yaitu, “MENULISLAH SETIAP HARI DAN BUKTIKAN APA YANG TERJADI”. Karena terhipnotis dengan mantra ajaib gurunya ini, Bu Elmi mulai menulis setiap hari sampai bisa menerbitkan karya sendiri, yang berjudul “, PELANGI SENJA’.
Buku Pelangi Senja ini lahir dalam kurun waktu lebih kurang 20 hari, kata Bu Elmi.
Ajaib bukan ? Orang butuh waktu berbulan-bulan lamanya untuk menulis satu buah buku. Itu saja belum tentu bisa selesai. Ini dalam waktu kurang lebih 20 hari, Bu Elmi saat ini sudah selesai menulis satu buku. Menurut saya pribadi, ini adalah hal yang sangat luar biasa.ujarnya
Yang menambah saya salut lagi ialah, bahwa sebenarnya bukan cuma buku solo “Pelangi Senja” ini yang sudah di tulisnya, akan tetapi ada beberapa buku antologi yang sudah selesai ditulis oleh Bu Elmi bersama dengan beberapa orang sahabatnya. Dan ada juga yang sedang dalam proses. Baik proses penulisan, penerbitan ataupun proses pengiriman dari penerbit kepadanya. Beliau menuturkan kepada saya seperti di bawah ini.
Diantara buku Bu Elmi yang sudah diterbitkan oleh Penerbit Oase Pustaka Sukoharjo Jawa tengah, yaitu :
1. Buku solo Pelangi senja
2. Buku antologi guru hebat berprestasi jilid 4
3. Buku antologi gairah puisi Nusantara
4. Buku antologi gawai parenting daring
5. Buku antologi guru paling berkesan
Ini buku-buku Bu Elmi yang masih dalam proses penulisan dan penerbitan dan ada juga sedang proses pengiriman ke Kandis. Yaitu :
1. Buku antologi Writhink is my passion (WAMP)
2. Buku antologi aku dan keluargaku
3. Buku antologi publik spiking
4. Cerpen kang encon ( solo ) proses
5. Kumpulan resume ( solo ) proses
6. Buku antologi aku dan masakan Nusantara. Sedang proses
7. Buku antologi Kasih tak sampai
8. Buku Puisi akrostik tema pahlawan
Beliau juga berkata, Mohon doanya kepada semua pembaca, semoga saya sukses dalam berkarya. Mari semuanya, kita tumbuh kembangkan literasi di bumi Pertiwi ini. Agar sejarah tidak terlupakan begitu saja. Beliau mengakhiri kata-katanya dengan sebuah filosofi.
” JIKA INGIN DIKENAL DUNIA MAKA MENULISLAH, JIKA INGIN MENGENAL DUNIA MAKA MEMBACALAH”.
Beliau juga menuturkan bahwa buku solo yang berjudul Pelangi Senja ini sudah be-ISBN. Jadi sudah diakui secara nasional. Dan beliau tentu saja sudah mengantongi sertifikatnya.
Luar biasa ya. Mari semua warga Indonesia khususnya warga Riau, kita support Bu Elmi, penulis pemula yang berasal dari kecamatan Kandis kabupaten Siak, sebagai pembuka kunci dalam berkarya dikalangan para guru. Beliau sangat membutuhkan dukungan dari kita semua.
Dewa berharap Semoga beliau betul-betul jadi seorang penulis yang mumpuni dibidangnya dan juga tetap dalam Lindungan Tuhan Yang Maha Esa’ Selanjutnya Dewa Memberikan Sertifikat dari DPD SPI Kabupaten Siak Pada Ibu Elmi , semoga Nantinya akan terbit karya-karya berikutnya, dan apa yang telah beliau tulis bermanfaat bagi dirinya, anak cucunya, serta Bagi Bangsa dan Negara. Mari kita amin kan doa yang dimintanya kepada kita semua ya. Terimakasih.
Rilis DPD SPI Kabupaten Siak.
Discussion about this post