BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU — Badan Pusat Statistik Provinsi Riau menyatakan pada Mei 2021, daerah itu mengalami inflasi sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,63.
Kepala BPS Riau Misfaruddin mengatakan dengan besaran inflasi Mei tersebut, angka inflasi Tahun Kalender yaitu periode Januari – Mei 2021 menjadi sebesar 0,45 persen dan Inflasi Year on Year periode Mei 2020 – Mei 2021 menjadi sebesar 1,82 persen.
“Dari 3 kota IHK di Provinsi Riau, dua kota mengalami inflasi dan satu kota mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi yaitu, Kota Dumai sebesar 0,65 persen dan Kota sebesar 0,01 persen. Sedangkan Kota Pekanbaru mengalami deflasi sebesar -0,04 persen,” ujarnya, dikutip dari bisnis.com Rabu (2/6/2021).
Dia menjelaskan inflasi di wilayah Riau terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya tujuh indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,91 persen, diikuti kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,32 persen.
Kemudian kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,23 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,21 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,12 persen, kelompok transportasi sebesar 0,10 persen dan kelompok kesehatan sebesar 0,05 persen.
Sementara itu di sisi lain tiga kelompok mengalami deflasi yaitu, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar -0,11 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar -0,09 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar -0,04 persen. Sedangkan satu kelompok lainnya yaitu kelompok pendidikan relatif stabil dibanding bulan sebelumnya.
Misfaruddin menambahkan komoditas yang memberikan andil kenaikan harga pada Mei 2021, antara lain emas perhiasan, minyak goreng, bayam, kentang, ikan serai, tomat, daging ayam ras, telur ayam ras, wortel, jengkol, bawang merah, dan lainnya.
“Sementara komoditas yang memberikan andil penurunan harga, antara lain: cabai merah, cabai rawit, daging sapi, batu bata, cabai hijau, petai, dan lainnya.” Adapun dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, dua puluh kota mengalami inflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,79 persen, diikuti oleh Kota Dumai sebesar 0,65 persen dan Kota Metro sebesar 0,64 persen. Sementara itu deflasi terjadi di empat kota, dengan deflasi tertinggi yaitu di Kota Sibolga sebesar -0,30 persen, diikuti Kota Gunungsitoli sebesar -0,29 persen dan Kota Pekanbaru sebesar -0,04 persen. (red)
Discussion about this post