BORGOLNEWS.COM, PANDEGLANG – Akibat pelanggaran wilayah penjualan, warga di wilayah ini mengalami kelangkaan pasokan elpiji 3 Kg.
Bahkan dalam beberapa pekan terakhir, beberapa wilayah yang tersebar Kabupaten Pandeglang mengalami kelangkaan tabung gas LPG 3 kg.
Imbasnya, para pelaku UMKM dan masyarakat penerima mengalami kesulitan memperoleh gas utamanya menghadapi hari raya Idul Fitri.
Tak hanya itu, imbas dari langkanya tabung elpiji, para aktor Hollywood yang berbisnis dibidang gas elpiji memanfaatkan situasi kelangkaan tabung elpiji tersebut. Hingga mencari tabung elpiji diluar daerah. Alasannya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang lebaran
Aktor penjual tabung elpiji memanfaatkan situasi dengan menyelundupkan elpiji dari luar daerah ke daerah Pandeglang untuk memperoleh untung yang besar, aktor tersebut berdalih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menjelang lebaran,”kata Ketua
Aliansi masyarakat sipil Pandeglang (AMSIP) Provinsi Banten. Agus Hidayat. Sabtu (8/5/2021).
Agus juga mempertanyakan keberadaan kouta tambahan (fakultatif) di Kabupaten Pandeglang. Saat ini, karena di waktu momen tertentu seperti, ramadhan, lebaran, tahun baru, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Harusnya pemerintah daerah harusnya bisa mempersiapkan cadangan (dropping) gas untuk kebutuhan masyarakat, jangan sampai masyarakat pengguna, UMKM merasa kesulitan mendapatkan tabung elpiji tersebut,” tegas Ketua Amsip sekaligus Ketua Umum Demisioner Presiden UNMA Banten itu.
Masih kata, Ketua Umum Demisioner Presiden UNMA Banten, dirinya sangat menyayangkan terhadap regulasi pendistribusian tabung elpiji di Pandeglang yang terkesan liar tanpa ada tindakan dari steckholder yang bergerak di bidang gas elpiji akibatnya, tabung elpiji luar daerah leluasa masuk ke daerah Pandeglang. Menjual tabung dengan harga tinggi.
“Begini, akibat lemahnya pengawasan, serta pembiaran terhadap pihak pengusaha gas akhirnya mereka (pengusaha), mencari berbagai cara untuk meraih keuntungan yang besar,” tandasnya.
Kuota tabung elpiji subsidi di Kabupaten Pandeglang, pada tahun 2021 ini, mencapai 23.348 Metrik Ton, atau setara 7.781.888 tabung yang disebarkan kepada 428 Pangkalan dari 14 Agen (Distributor) gas, kata Agus, harusnya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Pandeglang.
“Heran di Pandeglang, Kouta elpiji tersebut sebenarnya lari kemana, hingga tak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan kejadian ini, tidak hanya kali ini, waktu hari dan bulan biasanya tetap sama harga tinggi, tabung mengalami kelangkaan,” tanya Agus.
Oleh sebab itu, Kata Agus pihaknya mendesak kepada Pemerintah Kabupaten Pandeglang, Korwil Migas Kabupaten Pandeglang, Hiswana Migas Provinsi Banten dan Pertamina, untuk segara mengambil tindakan dan langkah agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi.
Tak hanya itu, dalam pembagian Kouta juga harus adil karena bila hanya agen tertentu aja pastinya, pangkalan diwilayah binaan Agen (Distributor) gas akan tetap langka dan harga tetap mahal.
“Kami berharap dalam pembagian Kouta ataupun Kouta Fakultatif (Dropping) diwaktu tertentu bisa merata agar semua wilayah bisa terpenuhi, jangan sampai hanya satu wilayah yang terpenuhi Karana memiliki Agen yang mendapatkan kouta besar,” harapnya. (red)
Sumber cilangkahannewschannel.com
Discussion about this post