BORGOLNEWS.COM BENGKALIS/RIAU – Melonjaknya harga kacang kedelai membuat pengrajin Tempe dan Tahu di Kabupaten Bengkalis, khususnya para pedagang di pasar terubuk kewalahan ditambah lagi dimasa pandemi Covid-19 ini.
Seperti diungkapkan Andi salah satu pedagang Tempe di pasar terubuk Bengkalis, Jalan Kelapapati Laut, Jumat (04/06/21) saat diwawancarai wartawan.
“Kami sebagai pengrajin tahu dan tempe saat ini memang mengeluh dikarenakan terus naiknya harga kacang kedelai. Ditambah lagi dimasa pandemi covid-19 ini. Kita juga sebagai pedagang sangat mengkhawatirkan dengan usaha kami, lantaran setiap minggunya harga kedelai terus melonjak naik,”ungkap Andi.
Menurutnya, dimasa pandemi covid-19 saat ini terus terjadi, sebagai pedagang tempe jauh menurun soal pendapatan yang sebelumnya bisa 1 karung kedelai berisi 50 kg perhari, kini juga jauh merosot.
“Saat ini jauh menurunnya karena lonjakan harga kedelai sangat tinggi dan jika kita naikkan harga tempe, konsumen banyak yang ribut jadi kami serba salah,”ucapnya lagi.
Senada juga disampaikan Khairul Saleh mengatakan bahwa, dirinya saat ini memproduksi Tahu selalu membatasinya, karena melonjaknya harga kedelai.
“Dengan kondisi ini, kami memang sangat mengeluh dengan lonjakan harga kedelai yang naik kurang lebih 50%. Dengan lonjakan harga kedelai ini kami minta kepada pemerintah agar bisa membantu para pengrajin tempe dan tahu agar untuk menurunkan harga tersebut seperti biasanya,”ucapnya.
Menurut informasi yang dirangkum, saat ini, harga kedelai per kampit sekitar Rp500 ribu, sebelumnya harga kedelai perkampit itu masih Rp300 ribu. Naiknya harga kedelai dikabupaten Bengkalis dari bulan Ramadhan kemarin dan sampai saat ini, harga kedelai masih tetap naik.(del)
Discussion about this post