BORGOLNEWS.COM BENGKALIS/RIAU – Di tengah pandemi wabah Covid-19 saat ini, dituntut kreatif dan inovatif untuk mendongkrak menambah pundi-pundi keuangan rumah tangga. Menfaatkan bahan terbiar di kebun, Dewi Melinda konsisten membuat cemilan yang dikenal di level nasional.
Bukti hasil karya panganan Dewi Mellinda dikenal tidak hanya dikenal di kalangan lokal, namun juga sudah sudah merambah ke level provinsi dan nasional, adalah masuk nominasi di level nasioal pada Lomba Brilian interpreniur.
“Alhamdulillah kami DewRa Produk lolos ke tingkat nasional mewakili Provinsi Riau, khususnya Kabupaten Bengkalis dalam Lomba Brilian Interpreniur,” kata Dewi Melinda warga Desa Berancah, Kecamatan Bantan, Ahad (18/10/20).
Pada ajang yang diikuti, ternyata produk cemilian yang diberi nama Dewra Produk. Ternyata tidak hanya produk cemilan, dari duta Riau dari Negeri Junjungan yang masuk nominasi nasiolan juga ada produk tenun dari Putri Emas.
Adapun, produk cemilan yang diusul Dewi Melinda, berupa hasil olahan atau inovasi biji getah dan sagu menjadi makanan kuliner khas Bangkalis. Olahan campuran tepung biji getah dan sagu yaitu keripik biji getah yang disebut Biskuit Paragu.
Kemudian, cokelat biji getah, brownis biji getah, Ilik-ilik biji getah, stik sagu biji getah. Tak hanya itu, produk lainnya seperti kopi herbal mengkudu, teh herbal mengkudu, manisan mengkudu, keripik gadung dan biskuit gadung.
Cerita di Balik Buah/Biji Getah
Diceritakan Dewi Melinda, bahan baku untuk produknya menghandalkan komiditi yang selama ini berserakan di kebun, seakan tak dipandang oleh si pemilik kebun. Melihat potensi itu, terlebih di tengah Pandemi Covid-19, wanita yang pernah menjadi guru honor di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Bengkalis ini, gencar promosi bahwa dirinya menerima komiditi biji getah Rp3.000 hingga Rp5.000 per kg.
Tak kenal kata gengsi, Dewi Melinda, semakin gencar promosi di media sosial. Hasil tak pernah menghianati usaha, sejak 3 hingga 17 Oktober, ketika harga per kilogram dipatok Rp5.000 per kg, ibu dari satu orang anak ini berhasil mengumpulkan satu ton alias 1.000 kg biji getah untuk bahan baku Dewra Produk.
“Alhamdulillah, dukungan dari warga untuk memasuk bahan baku biji getah banyak. Warga benar-benar terbantu, apalagi di tengah masa pandemi dan cuaca yang kurang bersahabat, kami bisa mengumpulkan setengah ton biji getah,” ungkap Dewi
Mengingat tidak lagi masa promosi, ditambah lagi bahan melimpah, Dewi tetap menampung biji getah, namun dengan harga non promosi yakni Rp3.000 per kg. Meski harga normal, Dewi berharap warga tetap menghantarkan biji getah di rumahnya di Desa Berancah, Kecamatan Bantan.(del)
Discussion about this post