BORGOLNEWS.COM BENGKALIS – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bengkalis kembali berpartisipasi dalam Festival Budaya Lampu Colok Tahun 1444 Hijriah bersamaan dengan 2023 Masehi.
Koordinator menara lampu colok Erdila Fitriyadi yang menuturkan, Alhamdulillah, di kepemimpinan Pak Kadis PUPR Pak Ardiansyah ini memiliki atensi khusus terhadap budaya, melestarikan budaya lokal kita.
“Jadi, memang kami berusaha semaksimal mungkin setiap tahunnya Pak Kadis PUPR ingin ikut berpartisipasi melestarikan budaya lokal di Kabupaten Bengkalis,” kata Erdila Fitriyadi kepada sejumlah awak media, Senin 10 April 2023.
“Tema tahun ini agak beda karena beliau (Kadis Ardiansyah) minta memunculkan identitas PUPR dengan membuat gambar beko yang identik dengan alat yang kita gunakan. Kebetulan kita memang meminta kawan-kawan untuk mendesain ini. Susah juga membuat (desain gambar beko ini), entah jadi entah tidak, belum tahu lagi mudah-mudahan jadilah,” harap Erdila Fitriyadi.
Diungkapkan Erdila Fitriyadi, rasa syukur Alhamdulillah dari Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya urunan supaya colok ini tetap bisa ada di setiap tahunnya.
Sementara, mengenai anggaran pula, Erdila Fitriyadi yang saat ini Sekretaris PUPR Kabupaten Bengkalis menjelaskan, bahwa anggaran yang digunakan untuk pengerjaan Menara Lampu Colok bertemakan beko ini merupakan sumbangan dari Kadis PUPR, Sekretaris, Kepala bidang (Kabid).
“Kami iuran siket soghang untuk kebutuhan colok ini, jadi tidak ada pakai uang APBD, pakai uang pribadi,” katanya dalam bahasa Melayu Pesisir.
Diutarakan Erdila, Usman dipercayakan untuk mengerjakan Menara Lampu Colok Beko PUPR ini karena dua tahun terakhir (Menara Lampu Colok PUPR) ini tak jadi. Tahun 2022 kemarin dikerjakan orang lain bukan Pak Usman, tapi gambarnya tak memuaskan, hidup (nyala)nya pun tak memuaskan. Saya mencari informasi siape yang bisa membuat barang (gambar beko) ini.
“Saya utuslah orang untuk melacak beliau ini. Pertama beliau ini agak berat menerima karena sudah banyak memegang pengerjaan menara colok tapi saya minta bantu akhirnya beliau bersedia. Kalau ditengok gambar beko sementara ini, Okelah, tapi hidupnya belum tahu lah gimana mudah-mudahan jadi,” terang Erdila Fitriyadi lagi.
Menjawab pertanyaan awak media apakah Menara Lampu Colok Beko ini akan ikut dalam Festival Budaya Lampu Colok 1444 H/2023 M, Erdila Fitriyadi menjelaskan, Kita mungkin tidak ikut karena dalam salah satu item persyaratan adalah menara colok itu bernuansa Islami, kite berbentuk Beko tidak ada nuansa Islamnya.
“Kite sengaja menunjukkan identitas PUPR aja Setiap tahun memang kita tidak pernah ikut dalam festival ini, sebenarnya kita hanya mengajak kawan-kawan OPD (Kabupaten Bengkalis) lain supaya punya niat yang sama memeriahkan, melestarikan budaya kita,” ajak Erdila Fitriyadi.
“Erdila mengaku masih menunggu arahan Kadis PUPR Ardiansyah, apakah konsep yang akan dilaksanakan pada malam 7 likur nanti. Kita menunggu arahan Pak Kadis PUPR,” sebutnya.
Atas nama PUPR Kabupaten Bengkalis, kami mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan media yang sudah konfirmasi pada hari ini dan terima kasih kami kepada tim Pak Usman yang membuat lampu colok kita.
“Mudah-mudahan menara lampu colok tahun ini berhasil dan kerjasama (bersama Usman) yang terjalin akan berkepanjangan untuk tahun-tahun berikutnya,” harap Erdila Fitriyadi di hadapan Usman.
Atas kepercayaan yang diberikan Dinas PUPR Kabupaten Bengkalis kepada Usman untuk mengerjakan Menara Lampu Colok Beko, tenaga honorer di Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis ini sangat-sangat mengucapkan terima kasih.
“Sudah dipanggil, dipercaya untuk membuat sebuah gambar di Dinas PUPR ini. Saya sebenarnya (masih) banyak yang bisa saya lakukan di desa (Menara Lampu Colok Dusun Pahlawan, Desa Pangkalan Batang), tapi Dinas PUPR membutuhkan tenaga kita, mau tidak mau kita terpaksa mencoba mengerjakannya,” kata Usman pula.
Usman melanjutkan, selama lebih kurang 10 hari, menara lampu colok Beko siap dikerjakannya bersama 12 orang adik-adik yang di bawanya dari menara lampu colok dusun Pahlawan yang beberapa kali menjadi juara festival budaya lampu colok tadi.
“Menara lampu colok Beko akan dipasangkan sekitar 1.500 buah colok dengan gambar dua dimensi. Gambarnya agak susah yaitu pada bagian siku-sikunya yang susah untuk membagikan titik api,” kata Usman.
Ditambahkan Usman, pengerjaan Menara Beko dilakukan pada siang hari di hari libur dan Menara Dusun Pahlawan dilakukan pada malam hari sesudah sholat tarawih.
Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis juga mengharapkan untuk mengerjakan sebuah miniatur tetapi karena kewalahan dalam mengatur anggota antara dua menara tadi, makanya belum bisa memenuhi permintaan dari dinas pendidikan tersebut.
“Lagi pun jumlah anggota kita untuk pengerjaan menara lampu colok dusun Pahlawan tidak memadai, hanya berjumlah belasan orang saja,” kata Usman.
Melihat kondisi menara lampu colok Beko yang sudah ditegakkan, Usman mengucapkan syukur Alhamdulillah.
“Progres sekitar 80 sampai 90 persen karena pelaksanaannya pada malam 27 Ramadan nanti baru kita tahu hasilnya,” tutur Usman.(tim ajoi)
Discussion about this post