BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU – Terus berupaya untuk mengembangkan / meningkatkan seni budaya dan pariwisata yang ada di Kabupaten Bengkalis, Komisi IV DPRD Bengkalis melakukan pertemuan bersama Komisi II DPRD Provinsi Riau di Pekanbaru, Pada Kamis 27 Oktober 2022.
Rapat kerja yang dilakukan di ruang rapat komisi II DPRD Provinsi Riau ini langsung dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Bengkalis Syahrial ST., M.Si.bbersama Ketua Komisi IV bidang Kesejahteraan dan Sumber Daya Manusia Septian Nugraha, S.E., Sekretaris Irmi Syakip Arsalan, S.Sos., M.Si., Wakil Ketua Firman dan seluruh anggota Komisi IV.
Sedangkan Komisi II DPRD Provinsi Riau langsung dipimpin oleh Wakil Ketua Zulfi Mursal, S.H. yang di dampingi Sekretaris Komisi II Husain Hamidi S.E., M.I. dan anggota.
Syahrial mengatakan, tujuan kita melakukan rapat kerja ini untuk mengetahui bagaimana dukungan Pemerintah Provinsi dalam pengembangan seni budaya dan pariwisata yang ada di Kabupaten Bengkalis.
“DPRD Provinsi merupakan kolega untuk bisa mensinergikan hal – hal yang berkaitan dengan mitra kerja yang ada di Daerah Kabupaten Bengkalis, terutama sektor yang berkaitan dengan pengembangan budaya dan pariwisata yang sudah terdaftar, terutama budaya festival mandi safar yang di adakan di Rupat Utara dan tarian Zapin yang ada di kampung Zapin di Desa Meskom yang sudah diakui oleh dunia, ini perlu dukungan penuh dari Provinsi untuk pengembangan baik itu budaya maupun wisatanya,” ucap Syahrial.
Ketua Komisi IV Septian Nugraha menambahkan, Sektor pariwisata salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat, diharapkan ini dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan perjalanan wisatawan nusantara.
”Saya mendorong agar pengembangan desa wisata untuk terus disinergikan dengan upaya pengembangan destinasi pariwisata sehingga dapat semakin memperluas manfaat ekonomi pengembangan destinasi pariwisata bagi masyarakat lokal,” ucap Septian Nugraha.
Selain itu, Irmi Syakip Arsalan selaku Sekretaris Komisi IV turut manambahkan, selain berkaitan dengan pengembangan pariwisata, juga ada pengembangan pariwisata budaya yang ada di Kabupaten Bengkalis yaitu tarian zapin yang sudah dikunjungi dari beberapa negara.
“Kami menginginkan untuk membuat museum zapin yang ada di kampung zapin. Kampung Zapin sudah dikunjungi oleh beberapa negara, seperti Singapura, Malaysia dan Thailand. dalam hal ini perlu dibuat museum zapin sehingga ini bisa menjadi icon kampung zapin. Kemudian di Rupat juga ada zapin api yang perlu stimulus dari pemerintah provinsi agar pelestarian budaya yang ada tak lekang oleh waktu,” ucapnya.
“Desa Bukit Batu mendapat 100 besar kategori desa wisata dari Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif (Ekraf) dan ini harus ditindaklanjuti untuk menjadi perhatian Provinsi agar penghargaan yang diterima tidak hanya sebagai simbolis saja karena desa wisata juga bisa menambah PAD Kabupaten Bengkalis,” ungkap Ikip lagi dengan penuh harapan.
Selanjutnya, Anggota Komisi IV Hj. Zahraini juga mengatakan, Banyaknya komunitas – komunitas yang tumbuh saat ini, pada umumnya berasal dari anak- anak muda, ini perlu adanya bimbingan dan pembinaan dari Provinsi serta dorongan dari Provinsi.
“Dengan banyaknya komunitas yang bermunculan saat ini, perlu adanya dorongan, stimulus, dan pembinaan dari Provinsi dengan adanya pemuda – pemuda yang mengembangkan dan memperhatikan budaya melayu yang ada di daerah Kabupaten Bengkalis. jika komunitas ini tidak diperhatikan maka komunitas ini akan hilang karena tidak adanya anggaran,” Tambah Zahraini.
Selain itu, Husain Hamidi selaku Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Riau menjelaskan, Provinsi mendorong Budaya dan Pariwisata yang ada di Kabupaten Bengkalis dengan memberikan anggaran sebesar 1,1M untuk kegiatan sektor Pariwisata, seperti mandi safar yang ada di Rupat.
“Mandi safar ini merupakan salah satu budaya langka yang harus dipertahankan dan objek wisata tersebut jangan hanya dipromosikan di Riau dan dalam negeri saja tetapi perlu juga dipromosikan di luar negeri. dengan adanya kunjungan wisatawan yang berkunjung ke daerah wisata tersebut bisa meningkatkan PAD dan ekonomi masyarakat tersebut bisa meningkat, tentunya harus didukung dengan transportasi dan infrastrukur yang menunjang,” ungkap Husain.
Zulfi Mursal ikut menjelaskan, terakit pembinaan untuk komunitas-komunitas, Provinsi membuat pelatihan bagaimana pengelolaan pariwisata kemudian meningkatkan sumber daya pariwisata yang ada di daerah tersebut, dan ini bisa dimasukkan ke DPRD Provinsi.
“Kami berharap pertemuan ini tidak hanya sebatas disini saja, tapi segera di realisasikan oleh Pemerintah Provinsi untuk Kabupaten Bengkalis dalam kebijakan anggaran,” tuturnya lagi.(Dil)
Discussion about this post