BORGOLNEWS.COM, PEKANBARU– Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menantang Greenpeace untuk adu data.
Dirjen Pranologi Kehutanan KLHK, Ruandha Agung Sugardiman mengatakan, sesuai yang disampaikan presiden dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) perubahan iklim Conference of the Parties ke-26 atau COP 26, deforestasi 2019-2020 ini sebesar 115 ribu hektare.
“Apakah salah jika bapak presiden menyatakan ini terendah selama 20 tahun terakhir ini,” katanya, Rabu, (10/11/2021).
Menurutnya, data-data ini sangat kuat sekali karena didukung oleh berbagai institusi.
“Akurasi yang bisa diperoleh data kami ini bisa 90 bahkan 95 persen,” jelasnya.
Menanggapi hal itu, Greenpeace Indonesia melalui akun twitternya menyatakan siap menemani tantangan debat terbuka.
“Siap terima tantangan debat terbuka dari @KementerianLHK demi keterbukaan data dan informasi kehutanan dan juga demi masa depan perlindungan hutan Indonesia💪🏻🌳,” tulisnya.
Sebelumnya, Greenpeace Indonesia menyebut laju deforestasi nyatanya meningkat bukan menurun.
Menurutnya, kebanyakan kebakaran hutan menurun karena La Nina bukan kerja keras perlindungan hutar dan gambut.
“Inilah beberapa tanggapan kami terhadap pidato Presiden Joko Widodo di Konferensi #COP26 Glasgow,” cuitannya, dilansir dari democrazy.id Selasa, (2/11/2021) lalu.
Dia bahkan meminta Jokowi untuk berhenti melihat krisis iklim sebagai komoditas dagang dan peluang bisnis semata.
“Ancaman bencana iklim sudah di depan mata, kita butuh aksi dan implementasi nyata, bukan hanya untuk dunia, tapi juga 2/73 juta rakyat Indonesia dan cucu-cucu anda,” imbuhnya. (red)
Discussion about this post