BORGOLNEWS.COM, BANGKINANG– Komandan Korem 031 Wirabima Brigadir Jenderal Muhammad Ismet tak asing lagi bagi warga Kabupaten Kampar. Selain pernah menjadi Komandan Batalyon Infanteri 132 Bima Sakti, ternyata Syech Ismet tidak hanya beristri orang Kampar namun juga merupakan salah satu cucu Bupati Kampar Datuk Harunsyah.
Hal itu disampaikan dalam silaturahmi Syech Ismet dengan ninik mamak, Bupati Kampar dan forum komunikasi pimpinan daerah Kabupaten Kampar di Balai Adat Kampar Bangkinang di Jalan Lingkar, Bangkinang, Senin (6/9/2021).
Selain Bupati Kampar dan para pucuk adat dari berbagai kenagarian di Kabupaten Kampar, silaturahmi dengan ‘ughang sumondo’ Syech Ismed dengan duduk bersila itu dihadiri juga oleh Ketua DPRD Kampar Muhammad Faisal, Dandim 0313/KPR Letkol Inf. Leo Oktavianus Sinaga, Ketua Umum Lembaga Adat Kampar (LAK) Hn Yusri Datuk Bandaro Mudo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kampar Zulia Darma, Plt. Kadis Kominfo dan Persandian Kampar Yuricho Efril serta Kasat Pol PP Kampar H Nurbit.
Danrem 031/Wirabima M Syech Ismet dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada bupati dan para datuk yang hadir atas sambutannya di Balai Adat Bangkinang. “Ini pertama kali saya duduk bersila diantara datuk-datuk. Terima kasih memberi penghormatan kepada saya,” cakap Ismet.
Ia menyampaikan, sebagai Komandan Korem, Kabupaten Kampar merupakan salah satu wilayah tugasnya. Sampai hari ini ia telah menjabat Danrem selama satu tahun empat bulan 12 hari. Ia juga menyampaikan permohonan kepada para datuk karena baru bersilaturahmi pada hari ini.
Ia mengaku di Kampar bukan sebagai “ughang sumondo” (sebutan untuk pria yang beristrikan orang Kampar) tapi dia merasa sebagai anak jati diri Kabupaten Kampar karena datuk atau kakeknya Datuk Harunsyah merupakan salah satu mantan Bupati Kampar. “Mungkin orang Kampar saya. Kebetulan mertua saya dilahirkan juga di sini di Muara Uwai,” beber Ismet.
“Air Sungai Kampar sudah mengalir dalam badan dan tubuh saya,” ulasnya lagi.
Ia datang ke Kampar pada hari ini adalah dalam rangka menjaga hubungan sesama manusia (Hablumminannas), menyambung tali silaturahmi dan saling berbagi pendapat dan cerita, tukar pikiran serta pengalaman. “Sekalian saya minta tunjuk ajar dari datuk dan tokoh masyarakat,” ulas Ismet.
Dia juga menyatakan siap saling mendukung demi memajukan Kabupaten Kampar. Menurutnya Kampar banyak menunjukkan prestasi luar biasa mengibarkan bendera merah putih diajang internasional. “Yang baru ini salah satu putri terbaik Kampar menunjukkan jati diri sebagai anak Kampar meraih medali emas pada Paralimpiade (2021 di Tokyo),” katanya
“Kita warga Kampar harus bangga anak daerah Kampar mengibarkan bendera merah putih. Selama 40 tahun baru ini,” katanya.
Pada kesempatan ini ia juga bercerita mengenai perwira di tubuh TNI yang merupakan putra asli Riau tak sampai hitungan sepuluh jari.
“Perwira tinggi yang masih aktif di Angkatan Darat tinggal saya. Yang sudah pensiun ada Pak Edi Natar dan Syarwan Hamid,” ulasnya.
Sementara yang sedang menanti estafet kepemimpinan di TNI berikutnya warga asli Kabupaten Kampar ada nama Kolonel Michael Azmi, angkatan 1997 dan Letkol Inf. Aidil Amin, angkatan 1998. “Saya support semuanya. Saling menjaga dan membesarkan,” bebernya.
Ia mengajak masyarakat Kampar termasuk para ninik mamak menjaga mereka agar jangan sampai menyimpang. “Atau mungkin ada persoalan yang akan dihadapi mereka,” katanya lagi.
Sementara itu Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto Datuk Rajo Batuah dalam sambutannya menyatakan rasa bangganya menyambut kedatangan Danrem 031/WB.
“Kita bangga, kita punya sumondo cucu dari mantan Bupati Kampar yang juga merupakan seorang komandan Korem memiliki bintang satu,” beber Catur.
Bupati menyampaikan pesan agar manusia hendaknya memberikan manfaat bagi yang lain dan ikhlas dalam bekerja.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan tanya jawab antara Danrem dengan para datuok. Diskusi ini dipandu Sekretaris LAK H Sawir Datuk Tandiko.
Mengawali diskusi H Sawir Datuk Tandiko meminta Danrem agar bisa membantu anak jati diri Kabupaten Kampar diterima sebagai anggota TNI, termasuk menambah prioritas penerimaan ditingkat perwira karena negeri Kampar merupakan basis perjuangan melawan penjajah di masa lalu.
Salah seorang ninik mamak dari Lipatkain Darwis menyampaikan persoalan pencemaran lingkungan di sungai akibat penambangan emas tanpa izin di hulu sungai di Kampar Kiri.
Sedangkan dua orang ninik mamak lainnya H Zamasari Datuk Sati dari Gunung Malelo dan Sudirman Datuk Patio asal Muara Uwai menyampaikan masalah penyakit masyarakat, diantaranya ancaman narkoba pada generasi muda.
Sedangkan Syafrizal Datuk Mangkuto dari Desa Balung berharap agar Danrem bisa mencari solusi agar seluruh masyarakat bisa memanfaatkan tanah ulayat untuk menyambung hidup.
Berkaitan usulan ninik mamak, Syech Ismet menyampaikan bahwa berkaitan permintaan prioritas penerimaan anggota TNI ia menyarankan anak-anak di Riau mempersiapkan diri lebih baik lagi dan jika semakin banyak putra putri Riau yang ikut tes penerimaan maka akan terbuka peluang penambahan alokasi jatah Riau.
Berkaitan masalah narkoba ia berjanji akan berkoordinasi dengan Kapolda. Sedangkan masalah tanah ulayat ia menyerahkan kepada Bupati Kampar yang juga bagian yang memiliki kewenangan. (red)
Discussion about this post