BorgolNews
  • Home
  • Daerah
  • Pemerintah
  • Sosial
  • Nasional
  • Giat
  • Polisi
  • TNI AD
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Pemerintah
  • Sosial
  • Nasional
  • Giat
  • Polisi
  • TNI AD
No Result
View All Result
Home Daerah

Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Berbondong-Bondong Turun Ke Jalan Menggelar Aksi Unjuk Rasa Bertajuk Indonesia Gelap

by devi listiani
Selasa, 18 Februari 2025 | 01:02
in Daerah
3 min read
0 0
0
Mahasiswa Dari Berbagai Kampus Berbondong-Bondong Turun Ke Jalan Menggelar Aksi Unjuk Rasa Bertajuk Indonesia Gelap

READ ALSO

Ketua DPR RI Puan Maharani Mengatakan Harus Ada Penjelasan Tegas Dari TNI Mengenai Kebijakannya Mengamankan Kejaksaan Di Seluruh Wilayah Indonesia

Dinas Perhubungan Bengkalis Lakukan Perbaikan Lampu Jalan Jelang MTQ Ke 43 Tingkat Provinsi Riau

Share artikel ini

BORGOLNERWS.COM Jakarta –
Mahasiswa dari berbagai kampus berbondong-bondong turun ke jalan menggelar aksi unjuk rasa bertajuk ‘Indonesia Gelap’. Mereka tegas menolak revisi Undang-Undang (UU) TNI, Polri dan Kejaksaan.

Aksi unjuk rasa ‘Indonesia Gelap’ merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai semakin jauh dari prinsip keadilan sosial, demokrasi hingga kesejahteraan rakyat. Tak hanya menolak revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan, mereka juga menolak sejumlah kebijakan, salah satunya pemotongan anggaran pendidikan.

Aksi itu berlangsung di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Senin (17/2/2025). Mereka menilai pendidikan merupakan hak fundamental setiap warga negara.

“Desakan Keras Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan”

“Anggaran pendidikan yang layak adalah hal penting untuk memastikan seluruh rakyat akses pendidikan murah dan layak. Pendidikan adalah hak fundamental setiap warga negara. Pemangkasan anggaran pendidikan hanya akan memperdalam ketimpangan akses pendidikan dan memperburuk kualitasnya,” kata Koordinator BEM SI kerakyatan, Satria dalam keterangannya.

“Desakan Keras Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan”

Mereka mendesak pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap proyek strategis nasional yang bermasalah hingga menolak revisi Undang-Undang Minerba. Beberapa revisi UU dinilai mengancam kehidupan demokrasi dan hak asasi manusia.

“Desakan Keras Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan”

Seperti Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan. Lembaga-lembaga negara itu disebut berlomba meminta kewenangan yang berlebihan melalui beragam revisi UU tersebut.

“Dalam revisi UU Polri, Polisi ingin memperluas kewenangan lebih agar dapat melakukan kontrol terhadap konten-konten dalam media sosial. Sementara dalam rencana revisi UU Kejaksaan, Jaksa ingin memperkuat hak imunitasnya. Hak imunitas ini sebelumnya sudah diatur dalam UU Kejaksaan yang berlaku saat ini. Rencana revisi terhadap berbagai UU tersebut berbahaya dan menyimpang dari prinsip persamaan di hadapan hukum karena harusnya semua warga dan aparat negara tidak boleh mendapatkan imunitas itu,” ujarnya.

“Sementara rencana revisi UU TNI akan memberi ruang untuk militer masuk kembali dalam penegakan hukum seperti masa lalu. Padahal
Hingga saat ini militer belum tunduk pada peradilan umum, dan lagi-lagi kondisi tersebut sangat berbahaya untuk demokrasi,” lanjutnya.

Mahasiswa juga menuntut agar multifungsi ABRI dicabut. Sebagaimana diketahui saat ini banyak TNI aktif dan Polisi aktif menduduki jabatan-jabatan sipil. Hal ini dinilai telah menyalahi demokrasi dan menyimpang dari tugas pokok mereka sebagaimana di atur dalam Undang-Undang.

“Desakan Keras Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan”

Dalam kesempatan itu, mereka juga menyampaikan 13 tuntutan. Tuntutan itu dibacakan Bagas Wisnu selaku Koordinator Humas UPNVJ Bergerak
Berikut 13 poin tuntutan massa:

1. Ciptakan pendidikan gratis ilmiah dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.

2. Cabut proyek strategis nasional bermasalah, wujudkan reforma agraria sejati. Menurut mereka Proyek Strategis Nasional (PSN) kerap menjadi alat perampasan tanah rakyat. Kami menuntut pencabutan PSN yang tidak berpihak pada rakyat dan mendorong pelaksanaan reforma agraria sejati.

3. Tolak revisi Undang-Undang Minerba, revisi Undang-Undang Minerba hanya menjadi alat pembungkaman bagi rezim untuk kampus-kampus dan lingkungan akademik ketika bersuara secara kritis.

4. Hapuskan multifungsi ABRI. Sebab keterlibatan militer dalam sektor sipil berpotensi menciptakan represi dan menghambat kehidupan yang demokratis.

5. Sahkan rancangan Undang-Undang Masyarakat Adat. Masyarakat adat membutuhkan perlindungan hukum yang jelas atas tanah dan kebudayaan mereka.

6. Cabut Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025 yang mana instruksi presiden ini dinilai sebagai ancaman terhadap bagian-bagian yang justru menjadi kepentingan rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.

“Desakan Keras Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan”

7. Evaluasi penuh program makan bergizi gratis. Kata mereka, program makan gratis harus dievaluasi agar tepat sasaran, terlaksana dengan baik, dan tidak menjadi alat politik semata.

Baca juga:
Massa Mahasiswa Aksi ‘Indonesia Gelap’ di Patung Kuda Terus Bertambah
8. Realisasikan anggaran tunjangan kinerja dosen. Kesejahteraan akademisi harus diperhatikan demi peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan melindungi hak-hak buruh kampus.

9. Desak Prabowo Subianto untuk mengeluarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang perampasan aset. Sebab korupsi adalah hal yang mendesak dan hal ini harus segera diatasi melalui Perppu untuk memberantas kejahatan ekonomi dan korupsi.

10. Tolak revisi Undang-Undang TNI, Polri, dan Kejaksaan. Mereka menilai revisi ini berpotensi menguatkan imunitas para aparat juga militer dan melemahkan penguasaan terhadap aparat.

11. Efisiensi dan rombak Kabinet Merah Putih. Borosnya para pejabat yang tidak bertanggung jawab harus diatasi dengan rombak para pejabat yang bermasalah.

12. Tolak revisi Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat tentang tata tertib yang mana revisi saat sangat bermasalah dan bisa menimbulkan kesewenang-wenangan dari lembaga DPR.

13. Reformasi Kepolisian Republik Indonesia. Kepolisian harus direformasi secara menyeluruh untuk menghilangkan budaya represif dan meningkatkan profesionalisme. Aksi ini merupakan panggilan kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus mengawal jalanan pemerintahan demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat di Indonesia.

“Desakan Keras Mahasiswa Tolak Revisi UU TNI, Polri dan Kejaksaan”

sumber : detiknews                                  editor : fida

Print Friendly, PDF & Email

Share artikel ini
devi listiani

devi listiani

Related Posts

Ketua DPR RI Puan Maharani Mengatakan Harus Ada Penjelasan Tegas Dari TNI Mengenai Kebijakannya Mengamankan Kejaksaan Di Seluruh Wilayah Indonesia
Daerah

Ketua DPR RI Puan Maharani Mengatakan Harus Ada Penjelasan Tegas Dari TNI Mengenai Kebijakannya Mengamankan Kejaksaan Di Seluruh Wilayah Indonesia

16 Mei 2025
0
Dinas Perhubungan Bengkalis Lakukan Perbaikan Lampu Jalan Jelang MTQ Ke 43 Tingkat Provinsi Riau
Daerah

Dinas Perhubungan Bengkalis Lakukan Perbaikan Lampu Jalan Jelang MTQ Ke 43 Tingkat Provinsi Riau

13 Mei 2025
0
Pembentukan Koperasi Merah Putih Di Bengkalis Memcapai 94 Persen
Daerah

Pembentukan Koperasi Merah Putih Di Bengkalis Memcapai 94 Persen

13 Mei 2025
0
Bupati Kasmarni Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya H. Tengku Azmun Jaafar, Mantan Bupati Pelalawan dan Tokoh Senior Riau
Daerah

Bupati Kasmarni Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya H. Tengku Azmun Jaafar, Mantan Bupati Pelalawan dan Tokoh Senior Riau

13 Mei 2025
0
Bupati Kasmarni Jalin Sinergi Bersama DPR RI Majukan Desa Wisata
Daerah

Bupati Kasmarni Jalin Sinergi Bersama DPR RI Majukan Desa Wisata

13 Mei 2025
0
Jalan Desa Rusak, Usaha Wifi Diduga Tidak Berizin, Warga Teluk Kabung Mengeluh
Daerah

Jalan Desa Rusak, Usaha Wifi Diduga Tidak Berizin, Warga Teluk Kabung Mengeluh

13 Mei 2025
0
Next Post
Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto Mengatakan Warga Binaan Pemasyarakatan Yang Mendapat Amnesti Dari Pemerintah

Menteri Imigrasi Dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto Mengatakan Warga Binaan Pemasyarakatan Yang Mendapat Amnesti Dari Pemerintah

Kabar Adanya Perombakan Kabinet Yang Semula Mereda Kini Justru Semakin Menguat Dikabarkan

Kabar Adanya Perombakan Kabinet Yang Semula Mereda Kini Justru Semakin Menguat Dikabarkan

Memastikan Program Pemerintah Daerah Yang Dipimpinnya Selaras Dengan Pemerintah Pusat

Memastikan Program Pemerintah Daerah Yang Dipimpinnya Selaras Dengan Pemerintah Pusat

Menteri Agama, Nasaruddin Umar Menjadi Menteri Dengan Kinerja Paling Memuaskan Pada 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo- Gibran

Menteri Agama, Nasaruddin Umar Menjadi Menteri Dengan Kinerja Paling Memuaskan Pada 100 Hari Kerja Kabinet Prabowo- Gibran

Musisi Fariz RM Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Penyalah Gunaan Narkoba Saat Ini Fariz RM Masih Diperiksa Intensif Di Mapolres Metro Jaksel

Musisi Fariz RM Ditangkap Polisi Terkait Dugaan Penyalah Gunaan Narkoba Saat Ini Fariz RM Masih Diperiksa Intensif Di Mapolres Metro Jaksel

Discussion about this post

  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact

Copyright © 2020 PT Gulbor Kreis Mandiri.

No Result
View All Result

Copyright © 2020 PT Gulbor Kreis Mandiri.

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In