BORGOLNEWS.COM, SUMUT, MEDAN –Majelis Pimpinan Darul Maslaha menyelenggarakan safari pengenalan harokah Wasathiyah Islam sebagai model moderasi beragama ke beberapa tempat di Kota Medan.
Dikemas dalam bentuk kegiatan Taklim Keumatan dan Mujadalah Umat Safari romahdon diselenggarakan dengan menghadirkan ustadz-ustadz kondang di Kota Medan sebagai pemateri dan tokoh masyarakat serta kaum milenial sebagai peserta dan dilaksanakan di Masjid Al Hidayah Jl. Pahlawan Gang Anom Kelurahan Pahlawan Kecamatan Medan Pahlawan. Menghadirkan penceramah Ketua Dewan Tanfidzi Forum Umat Islam Sumatera Utara Ustadz Drs Indra Suheri MA .
Ketua Majelis Pimpinan Darul Maslaha Baun Soripada Siregar, selaku inisiator kegiatan menyebutkan bahwa safari pengenalan moderasi beragama tersebut diselenggarakan untuk mengenalkan dan mempopulerkan harokah Wasathiyah Islam sebagai dasar bagi Umat Islam di Kota Medan kehidupan yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam berinteraksi dengan umat beragama lain dengan penuh rasa hormat dan saling menghargai satu terhadap lainnya.
Menurut Baun Siregar, kegiatan safari romadhon lebih difokuskan kepada kaum milenial dengan harapan pengenalan Wasathiyah Islam sejak dini akan menanamkan kemampuan meyakini, memahami dan menjalankan Ajaran Islam secara seimbang, adil dan tegak lurus. Tidak berlebihan hingga melampaui batas, tidak pula mengurang-ngurangi untuk memudahkan. Sejak remaja mengasah kemampuan bertoleransi menjauhkan sikap saling membenci, radikal dan intoleran.
Baun Soripada Siregar mengajak seluruh peserta Taklim Keumatan untuk bersama-sama mengamati perkembangan praktek moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat.
indikator yang selaras dan saling berkaitan adalah komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penghargaan terhadap budaya lokal,” terang Baun.
Baun Soripada Siregar juga mengajak seluruh peserta taklim dan mujadalah untuk bersama-sama ikut berperan serta dalam memperkenalkan dan mempopulerkan harokah Wasathiyah Islam sebagai model moderasi beragama. Didahului dengan langkah awal memperkuat aqidah dan memperluas rasa toleransi.
Sementara itu, Ustadz Drs Indra Suheri MA mengatakan, pemahaman dan praktik amaliyah keagamaan(mengambil jalan tengah), yaitu pemahaman dan pengamalan yang tidak ifrath (berlebih-lebihan dalam beragama) dan tafrith Tawazun berkeseimbangan), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat membedakan yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak kewajiban secara proporsional.
Selanjutnya, tambah Ustadz Indra Suheri, ada Tasamuh (toleransi), yaitu menghormati perbedaan, baik dalam aspek keagamaan dan berbagai aspek kehidupan lainnya. Musawah (egaliter), tidakbersikapdiskriminatif yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul seseorang.
“Prinsip (musyawarah), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip segalanya.Ishlah (reformasi), yaitu mengutamakan prinsip reformatif untuk mencapai keadaan lebih baik yang mengakomodasi perubahan kemajuan zaman dengan berpijak pada kemaslahatan umum (mashlahah ‘amah) dengan tetap berpegang pada prinsip kemampuan mengidentifikasi hal ihwal yang lebih penting harus diutamakan untuk diimplementasikan melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman serta menciptakan hal baru untuk kemajuan umat manusia.
thema Wasathiyah Islam : Harokah Moderasi Beragama Dalam Memperkuat NKRI yang Berdasarkan Pancasila, Kebhinekaan, Nasionalisme dan UUD 45. Menghadirkan Ustadz Drs. Indra Suheri, MA, Ketua Dewan tanfidzi FUISU sebagai pemateri taklim.
Kegiatan yang sama dilanjutkan bekerja sama dengan Himpunan Muda-Mudi Islam Akbar (HIMMIA), Majelis Pimpinan Darul Maslaha menyelenggarakan Mujadalah Umat dengan tema Wasathiyah Islam: Harokah . Irawan mt
Discussion about this post