BORGOLNEWS.COM – BENGKALIS – Memenuhi imbauan pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran wabah Covid-19, pengurus Masjid Agung Istiqomah Kabupaten Bengkalis meniadakan kegiatan shalat tarawih dan ibadah sunat lainnya selama bulan Ramadhan 1441 hijriyah.
Pemberitahuan tentang tidak melaksanakan ibadah sunat selamat bulan Ramadhan ini, disampaikan pihak panitia melalui pengumuman yang ditempelkan di Masjid Agung Istiqomah dan pemberitahuan kepada jamaah.
Dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Masjid Agung Istiqomah, H Ariyanto, Rabu 22 April 2020 menegaskan keputusan untuk tidak melaksanakan ibadah sunat seperti sebagai tindaklanjut dari Surat Edaran Plh Bupati Bengkalis nomor 79/SE/2020, tentang panduan ibadah bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441 H, tindaklanjut pencegahan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bengkalis.
Adapun kegiatan ibadah sunat yang tidak akan dilaksanakan di Masjid Istiqomah, yakni shalat tarawih dan witir, buka puasa dan sahur bersama, qiyamullail berjamaah pada 10 malam terakhir ramadhan, tadarus Al quran bersama dan kegiatan khatam Alquran, peringatan Nuzul Quran dan ceramah ba’da Isya, ba’da zhuhur dan ba’da subuh.
“Kami yakin dan percaya jamaah terasa berat dengan keputusan ini. Namun karena mengikuti himbauan umara dan ulama, kita harus membuat keputusan untuk tidak menggelar kegiatan ibadah sunat selama bulan Ramadhan ini,” ungkap mantan Plt Sekretaris Daerah Bengkalis ini.
Meskipun saat ini, ujar anggota DPRD Bengkalis ini, umat Islam di Kabupaten Bengkalis dianjurkan tidak melaksanakan ibadah sunat di masjid, namun tetap bisa mengerjakan ibadah sunat bersama keluarga di rumah. Langkah ini sangat tepat, guna mengantisipasi penyebaran wabah Covid-19.
“Meskipun tidak dibenarkan ibadah sunat di masjid/mushola, bukan berarti mengurangi kualitas ibadah kita selama bulan Ramadan. Kita semua bisa bersama keluarga beribadah di rumah masing-masing,” ungkap Ariyanto.
Lebih lanjut Ariyanto mengajak umat Islam di Negeri Junjungan untuk terus berdoa agar wabah Covid-19 ini cepat berlalu dan hilang dari muka bumi. Mengingat dampak dari wabah Covid-19 ini merusak tatanan seluruh aspek kehidupan.
“Mari kita berdoa semoga wabah ini hilang, sehingga segala aktivis kehidupan ini kembali pulih sebagaimana biasanya,” ujar mantan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan ini.(rls)
Discussion about this post