BORGOLNEWS COM – INHIL – Pagelaran sepakbola Bima Sakti Cup Di Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Masyarakat Tanah Merah Pertanyakan soal Tiket Sepakbola Bima Sakti Cup Yang Diduga Berkedok Pungli
Menurut data yang berhasil dihimpun oleh media Borgolnews.com, tiket yang diperjual belikan oleh pihak panitia ke penonton turnamen sepakbola tidak memiliki izin pungut. Tiket masuk di pintu turnamen sepak bola harus dibeli dengan harga Rp. 5000,- setiap penonton, dan ada juga tiket dengan harga Rp. 100.000.
“Kami warga Tanah Merah dan Kelurahan Kuala Enok mempertanyakan uang tiket itu untuk apa coba tujuannya harusnya di jelaskan kami masyarakat bertanya-tanya apakah uang tiket itu untuk hadiahnya pemain Turnamen Sepak Bola Kuala Enok,” kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
“Setau kami itu diadakan dari pemerintah tentulah pemerintah yang mendanai untuk hadiahnya dan operasional, kami sekadar tau dana Turnamen Sepak Bola Kuala Enok Rp. 100 juta dari pemerintah, setau kami pak,” katanya menambahkan.
Dia kembali menjelaskan, bahwa pada turnamen sepak bola kali ini diikuti 32 Club, 1 Club pendaftarannya Rp.400.000,- X 32 Club = Rp. 12.800.000,- untuk cup 2024. Sementara untuk tiket yang harganya Rp. 100.000,- sudah terjual, semua dananya sekitar Rp. 10 juta.
“Ada rencana panitia akan menaikkan harga tiket Rp. 30.000,- itu isunya yang beredar kepada penonton pak. di stop aja jual tiket tanpa izin ini bisa kerugian negara melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD),” katanya.
Sementara itu, media Borgolnews.com saat berada di lokasi sempat mencari keberadaan tiket ke sejumlah penonton, dan menemukan data dan fakta bahwa harga dalam tiket tertera nominalnya, disertai tulisan pada tiket Bima sakti cup 2024.
“Lapangan sepakbola Kuala Enok nomor tiket tidak ada, tanpa register pajak dari Dinas Pendapatan sehingga muncul spekulasi bahwa pihak panitia apakah membayar pajak hiburan atau ada calo yang menjual tiket tersebut,” ucapnya lagi.
Dengan adanya peredaran tiket tanpa nomer register pajak hiburan dalam Turnamen Sepak Bola Kuala Enok, media borgolnews.com pada Hari Jumat 5/7/2024 juga berupaya mengkonfirmasi kebenarannya kepada Kapolsek Kecamatan Tanah Merah, Iptu Pol. Edi Saputra.SH, terkait tiket tersebut. Namun Kapolsek menjawab, bahwa dirinya tidak mengetahui dan tidak ikut campur soal penjualan tiket itu.
“Saya tidak tau adanya jual tiket. saya Kapolsek tidak ikut campur soal jual tiket ke pada penonton Turnamen Sepak Bola Kuala Enok Panitia turnamen Cup Bima Sakti yang di selenggarakan oleh Karang taruna kecamatan. Kuala enok yang di bantu dana Pemerintah aspirasi anggota Dewan /Pemerintah Inhil. Saya setujui karena itu kegiatan positif untuk meningkat minat olahraga dan menjalin silaturahmi antara masyrakat saya minta nanti jangan disalah gunakan dana tersebut. Untuk tiket yang di pungut tidak ada kordinasi dengan saya, tidak ada keterlibatan saya di sana, itu hanya urusan Panitia semua. Tanyakan pada panitia langsung, saya cuma menyetujui aja giat yang positif itu,” ungkapnya via WhatsApp.
Sementara itu, secara terpisah, media Borgolnews.com juga mengkonfirmasi mengenai tiket ini ke Camat Tanah Merah Assek,S.Sos,.M.Si, Dia menjelaskan via telepon, dia menyebut dalam mekanisme pihak Kecamatan fasilitasi seperti baju dan hadiahnya, kalau yang lain tidak ikut campur seperti jual tiket kepada penonton.
“Lebih lanjut konfirmasi ke panitia Turnamen Sepak Bola Kuala Enok,” terangnya.
Secara terpisah pula, media borgolnews.com juga mengkonfirmasi Lurah Kuala Enok Teuku Muhammad.SH selaku panitia Turnamen Sepak Bola Kuala Enok. Dia menjelaskan, turnamen sepakbola berjalan lancar, masalah izin sudah di keluarkan oleh Kapolres, dan saat pembukaan turnamen di hadiri oleh PJ Bupati yang di wakili oleh Dispora dan juga di hadiri oleh ketua DPRD kabupaten Inhil.
“Yang jelas saya dan pak camat termasuk PSTM dan PSKK adalah pelindung/penasehat dalam hal ini. Penjualan Tiket adalah merupakan biaya operasional harian dalam turnamen itupun di kelola oleh Kt. bima sakti Kuala enok, kemudian di laporkan setiap hari oleh kepanitiaan, sampai sekarang sepeserpun panitia belum menggunakan dana Aspirasi tersebut. Yang jelas kami dalam RKA tidak ada dana operasional tiap hari yang mau di bayar seperti medis, keamanan Polisi/TNI dan persiapan lapangan sampai hal hal yang terkecil kelengkapan lapangan yang sama sekali tak terfasilitasi,” katanya.(Mus)
Discussion about this post