BORGOLNEWS COM – NISEL – Pemuda Lolowau Bersatu (Peluru) kecamatan Lolowau, kabupaten Nias Selatan, provinsi Sumatera Utara, menggelar Orasi atas dugaan settingan pemilihan ketua PPK Lolowau yang terindikasi mencederai nilai-nilai demokrasi pada Pilkada 2024 mendatang.
Dimana, pemilihan ketua PPK pada 04 Juli 2024 dengan dihadiri oleh seluruh anggota PPK dan telah membuahkan hasil yakni Arif C Putra Halawa dinyatakan sebagai pemenang atau ketua terpilih. Akan tetapi, pada 07 Juli 2024 pemilihan kembali digelar dengan hanya dihadiri oleh 3 orang anggota, lalu Firman Buulolo dihunjuk sebagai ketua PPK terbaru.
Sehubungan hal tersebut, Peluru mengecam keras tindakan anggota PPK tersebut karena sangat tidak profesional dan tidak memiliki integritas sebagai penyelenggara Pilkada mendatang. Sehingga, pada Senin 15 Juli 2024 Peluru gelar aksi damai di kantor PPK Lolowau dengan dikawal ketat oleh sejumlah personel TNI dan Polri.
Adapun tuntutan aksi yang disampaikan oleh ketua bersama korlap Peluru dalam orasi mereka, bahwasanya PPK Lolowau seharusnya tidak mempertontonkan kepada masyarakat hal-hal yang mencederai nilai-nilai demokrasi pada Pilkada 2024 mendatang.
“Kami (Peluru) mengapresiasi hasil pleno pemilihan ketua PPK Lolowau pada 04 Juli 2024 dan mengecam keras tindakan Plt ketua PPK karena tidak profesional dan juga mengecam korwil 3 yang diduga mengendalikan pemilihan ketua PPK Lolowau hingga melukai hati Peluru bersama masyarakat.
Kami meminta kepada KPU Nias Selatan untuk membatalkan hasil pleno 07 Juli 2024 dan menetapkan hasil Pleno 04 Juli 2024 dan kemudian mencopot korwil dapil 3 sebab diduga melakukan penyalahgunaan wewenang.
Kami meminta kepada Bawaslu Nias Selatan bersama Panwascam Lolowau untuk lebih melakukan pengawasan ketat atas pelanggaran pemilihan di tubuh PPK.
Kami juga meminta kepada Camat Lolowau agar memberikan masukan baik kepada PPK terkait persoalan ini demi suksesnya Pilkada yang damai dan kondusif.
Kami mengajak masyarakat Lolowau untuk berperan serta dalam menyuarakan keadilan demi tegaknya demokrasi, dan bersama-sama mengawal kinerja PPK sebab diduga telah dikendalikan oleh oknum tertentu,” tuturnya.
Namun sungguh sangat disayangkan, sebab tidak satupun anggota PPK Lolowau berada di tempat dan kantor mereka tertutup rapat sehingga Peluru berkomitmen untuk kembali menggelar aksinya dilain waktu hingga memperoleh jawaban atas tuntutan mereka. Lalu, pada akhirnya Peluru menempelkan coretan-coretan mereka pada dinding menandakan bahwa kantor PPK Lolowau tutup dan diduga menghindari aksi hingga bendera kebangsaan tidak terpasang di halaman kantor.
Kemudian, Peluru juga mengunjungi kantor Panwascam dan kantor kecamatan Lolowau, guna meminta tanggapan atas tindakan PPK tersebut.
Konfirmasi akan terus dilakukan ke sejumlah pihak, guna memperoleh perkembangan informasi selanjutnya. (Team)
Discussion about this post