BORGOLNEWS.COM, Sumut – Elemesi potensi kebijakan yang dinamis merupakan salah satu atensi integritas guna membangun semangat kepedulian, dan rasa tanggung jawab untuk mendukung pemerintah membangun dan mendukung penyuksesan pembangunan disegala aspek bidang yang terdapat ditengah-tengah masyarakat berbangsa dan bernegara.
Demikian pula terkhusus pada interpretasi penyadaran berpola pikir dalam menjaga persaudaraan, persatuan, dan utamanya akan kerukunan sosialitas peradaban masyarakat sebagai insan umat yang beragama yang beraneka ragam dan majemuk di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila sebagai pundasi jiwa semangat juang seluruh Rakyat Indonesia.
Guna mewujudkan pengimplementasian sikap dan tindakan pentingnya menjaga kedaulatan bangsa dan negara, sebagai anak bangsa yang pratriotik dan berjiwa nasionalis, harus mampu mengedepankan pentingnya kedamaian, kenyamanan, dan menjaga benar nilai-nilai kemerdekaan yang telah dituangkan dan dibuktikan oleh para pejuang anak bangsa pendahulu.
Sejarah nilai kharismatik yang sudah dirasakan oleh seluruh anak bangsa saat ini akan indahnya negara merdeka, harus menjadi prioritas utama merealisasikannya, memegang teguh ke bhineka tunggal Ikaan, yang telah mengikat nilai luhur pengorbanan anak bangsa yang telah gugur demi mewujudkan kemerdekaan.
Harapan impian tersebut menjadi moment penting dalam Diskusi Publik, bertemakan, “Membangun Kerukunan Umat Beragama dan Meneguhkan Komitmen Pengamalan Pancasila”, yang diselenggarakan oleh Forum Kebhinekaan Indonesia Bersatu (FKIB) dengan dukungan semangat juang Gerakan Muda Badan Kerjasama Antar Generasi (GM BKAG) yang nasionalis, di Hotel Danau Toba, Kota Medan, Rabu (27/07/2022).
Hadir dalam acara Diskusi Publik ini 6 Tokoh Agama DPP FKIB, yakni Ustadz Martono, mewakili Tokoh Agama Islam, Pendeta Hulman Tinambunan, mewakili Tokoh Agama Kristen, Beautus Munthe, mewakili Tokoh Agama Katolik, Pinandita I Wayan Sura, mewakili Tokoh Agama Hindu, dan Romo Pandita Kok Hong, mewakili Tokoh Agama Budha, sebagai para Narasumber. Dari Organisasi Pemuda, DPP GM BKAG, Samuel Marpaung, SH., sebagai Ketua Umum, para Tokoh Masyarakat, mewakili Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara, Kabid Binmas Kristen, Arnold Napitupulu, DPP BKAG, Bishop Dr. Asaf Marpaung, Mabes Polri, mewakili Gubernur Sumut, mewakili Walikota Medan, Organisasi Kepemudaan KBPPPolri, dan para Tokoh Perempuan, serta rekan Jurnalis.
Diskusi Publik ini bertujuan untuk mengedukasi dan mensosialisasikan pentingnya dampak positif keindahan kerukunan di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ber Bhinneka Tunggal Ika. Merepresentasikan nilai-nilai agama, agar tidak dijadikan perbedaan penafsiran mengundang konflik dalam sikap intoleransi, ekstremitas, radikalisme, apalagi menuju dimana Rakyat Indonesia akan melaksanakan Pesta Demokrasi pada tahun 2024 mendatang.
Menumbuhkembangkan nilai asas yang telah ditegaskan dalam landasan dasar Negara Republik Indonesia, yakni Pancasila, sebagai kekuatan luhur yang berkeadilan dan beradab. Momentum toleransi acuan filosafi nilai kemerdekaan untuk mengaktualisasikan citra bangsa, dimana Rakyatlah yang berdaulat.
Samuel Marpaung, SH., Ketua DPP GM BKAG, saat dikonfirmasi mengatakan, “Demi mewujudkan mimpi impian berdemokrasi yang indah, edukasi personal sangat membangun membantu kemajuan karakter cara pandang dan pola pikir, agar lebih kooperatif memahami, sangat utama tercipta damai dalam pesta demokrasi dengan memegang teguh kerukunan berjiwa Pancasila,” ungkapnya.
Seluruh acara kegiatan berlangsung dengan hangat, dengan warna yang sportifitas, sehingga mampu nantinya mengimplementasikannya di lembaran publik maupun internal keluarga personal bagi para undangan yang hadir. Sebelum kegiatan berakhir, DPP FKIB dan DPP GM BKAG, menerima Piagam Penghargaan dari PURI (Pustaka Rekor Indonesia) yang sukses menyelenggarakan kegiatan Diskusi Publik tersebut. Acara diakhiri foto bersama, dan menikmati hidangan santap siang bersama seluruh undangan dan peserta yang hadir.
(PN)
Discussion about this post