BORGOLNEWS.COM BENGKALIS/RIAU – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke -108 tahun 2020 Kodim 0303/Bengkalis, telah mewujudkan mimpi masyarakat di Dusun Rambai, DesaTemiang Kecamatan Bandar laksamana, Kabupaten Bengkalis.
Dusun Rambai, Desa Temiang adalah satu dari tiga desa lainnya di Kecamatan Bandar laksamana yang dibangun sarana fisik melalui TMMD ke-108 tahun 2020 Kodim 0303/Bengkalis.
Sedangkan kegiatan non fisik, yaitu penerapan pendisiplinan masyarakat Protokol Kesehatan Covid-19, sosialisasi wawasan kebangsaan guna menumbuhukan rasa bela Negara, dan cinta tanah air, sosialisasi bahaya narkoba, penyuluhan kesehatan, pertanian, peternakan.
Dandim 0303/Bengkalis Letkol Inf. Lizardo Gumay, SH, M.M. Selaku Dansatgas, melalui Kapten Inf Tarman Sugianto,S.Sos danramil 07/Bukitbatu mengatakan Desa Temiang dibangun jalan semenisasi ada beberapa tempat.
“Harapan kita dengan dilaksanakan kegiatan ini terbangunnya sinergitas antara TNI dengan masyarakat. Selain itu untuk memudahkan masyarakat mengeluarkan hasil pertanian, anak-anak bisa sekolah dengan lancar tanpa libur seperti sebelumnya karena guru tak bisa hadir karena jalan rusak parah,” ungkap Danramil 07/Bukitbatu kepada Media ini, Rabu (15/07/20).
TMMD, jelas Danramil merupakan bukti nyata kepedulian TNI membantu percepatan pembangunan masyarakat daerah tertinggal.
Pelaksanaan dilakukan melalui kerjasama, kekompakan, dan kekeluargaan, masyarakat bersatu padu dalam menyukseskan TMMD sesuai target.
“Lahir dari rahim rakyat, TNI akan terus mengabdikan diri untuk kepentingan rakyat,” ungkap kapten inf Tarman Sugianto.
Masyarakat Temiang sangat senang dibangun jalan akses ke perkebunan dan sungai di Dusun Rimbai, sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat bangkit drastis, anak-anak bisa lancar sekolah, dan hasil pertanian mudah dikeluarkan ketempat penjual hasil kebun.
“Terimakasih Dandim yang telah membangun jalan di daerah kami melalui TMMD,”ungkap Tugino.
Kemudian tugino mengatakan dengan mudah akses jalan.
“Kini masyarakat mudah beraktivitas baik ke kebun maupun ke sungai untuk mengantar atau menjual hasil kebun sawit dan getah,” ungkap Tugino yang selama ini apabila musim hujan mereka tidak bisa ke kebun dan akses jalan berlumpur dan berlubang.
Dulu sebelum jalan di bangun, jelas Hermasyah, anak sekolah sering libur
karena guru tak bisa datang akibat jalan rusak, perekonomian masyarakat terpuruk, harga jual komoditi pertanian juga anjlok, begitu juga kalau ada orang sakit dievakuasi dengan cara dipikul sampai lokasi jalan yang bisa diakses kendaraan.(del)
Discussion about this post