BORGOLNEWS.COM, SIAK – Wakil Bupati Siak Husni Merza meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak untuk siaga menghadapi musim hujan dan pasang keling.
Pasalnya, saat ini cuaca tidak menentu dan cenderung hujan lebat disertai angin kencang.
“Selain BPBD juga kami ingatkan ke masing-masing camat agar kita selalu dalam kondisi siaga dan deteksi dini risiko akibat terjadinya banjir dan tanah longsor di sejumlah titik tertentu di kabupaten Siak. Mengingat curah hujan yang tinggi terjadi di wilayah kabupaten Siak,” kata Husni, Senin (17/10/2022).
Husni mengatakan, dalam seminggu terakhir di kabupaten Siak sering hujan disertai angin kencang dan petir menggelegar.
Banyak masyarakat mengeluh karena tergenangnya air cukup lama baik di fasilitas umum maupun di perkampungan dan perkebunan sawit.
Husni juga meminta Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Perumahan Rakyat dan Permukiman (PU Tarukim) standbykan alat berat. Sewaktu-waktu diperlukan alat berat itu bisa langsung dipergunakan.
“Seperti mengurai genangan air, longsor dan lain sebagainya. Jika sewaktu-waktu terjadi banjir di areal pemukiman penduduk dan lahan perkebunan, bisa segera diturunkan,” kata dia.
Minggu (16/10/2022) terjadi genangan air di jalan Siak -Dayun dalam durasi yang cukup lama. Peristiwa itu dikeluhkan warga. Tidak sampai 12 jam genangan air itu dapat terurai.
Ia menjelaskan, ada dua faktor alam yang terjadi bersamaan yaitu musim hujan yang tidak menentu dan pasang keling yang terjadi di penghujung tahun.
Pasang keling adalah naiknya air laut ke permukaan hingga ke permukiman warga.
“Tentu ini memiliki dampak pada kesehatan masyarakat, bisa jadi muncul penyakit-penyakit bawaan dari kondisi genangan air. Ini juga harus menjadi perhatian dinas kesehatan, termasuk Puskesmas juga untuk menyiapkan sedini mungkin guna antisipasi agar kondisi tidak lebih buruk,” kata dia.
Husni mengatakan, ada juga beberapa perusahaan terpaksa membuka kanalnya sehingga mengakibatkan air meluber ke pemukiman masyarakat.
Ini terjadi di sejumlah titik pemukiman yang berdomisili dekat dengan HPH atau HGU perusahan di beberapa kecamatan.
“Kami minta perusahan juga membantu masyarakat yang tinggal dekat dengan operasional perusahaan, seperti cuci kanal atau membantu dari dampak yang ditimbulkan air kalan yang meluap,” kata dia. (red)
Discussion about this post