BORGOLNEWS.COM, Toba – Meski pemerintah sudah memberikan perhatian lebih kepada para perangkat desa tetapi masih ada saja oknum perangkat desa yang tidak disiplin menjalankan tugasnya.
Seperti dua oknum perangkat desa di Desa Pangombusan Kecamatan Parmaksian, 3 bulan belakangan ini dua oknum tersebut dikabarkan bolos atau sering tidak masuk karena mengikuti kegiatan organisasi di Kabupaten tersebut.
Sikap oknum yang menjadi ketua salah satu organisasi yang makan gaji buta ini membuat sejumlah masyarakat sekitar kecewa. Pasalnya, seluruh rangkaian pekerjaan mereka sering terbengkalai. Bahkan disaat beberapa media dan LSM yang berkunjung ke sana beberapa kali tetapi tidak bertemu dengan kedua oknum dan hanya pulang dengan rasa kecewa dikarenakan oknum tersebut tidak berada di Kantor Desa.
Kondisi ini tentu tidak sehat dalam proses pelayanan prima masyarakat desa meski sudah berlangsung cukup lama, tetapi tidak ada tindakan terhadap para oknum tersebut dari pihak PMD dan Inspektorat.
Informasi yang diperoleh, Sabtu (22/10), kedua oknum tersebut masing-masing berinisial JS dan AG, selaku Kadus.
Kepala Desa Hardi Manurung, didampingi beberapa perangkat desa tidak menepis adanya kadus mereka yang tidak masuk bekerja. “Keduanya memang tidak masuk. Tapi belum sampai tiga bulan,” kata Hardi.
Dijelaskannya untuk hal ini akan kita proses dan tindak lanjuti, saya akan menindak tegas perangkat saya yang sering bolos dan itu tidak tebang pilih
“Saya tidak akan biarkan hal ini terjadi, saya akan buat surat peringatan jika hal ini tidak diindahkan,” katanya.
Agar proses pelayanan masyarakat dan pembangunan berjalan baik, masyarakat diwakili H. Sitorus dan Situmorang meminta pihak terkait memberi SP bila perlu mencari pengganti oknum bersangkutan. “jika perlu ganti aja” ucapnya.
Terkait oknum JS beberapa rekan satu organisasi mereka membenarkan kalau Jhonsosn sering mengikuti kegiatan organisasi saat jam bekerja, bahkan kegiatan organisasi bentuk pesta atau kegiatan lainnya antar Kecamatan bahkan antar Kabupaten, informasi itu sangat akurat dapat dibuktikan dengan bukti jejak digital bentuk photo dan rekaman, karena itu masyarakat memberi pilihan kepada oknum JS,
“Jika kedua oknum tidak bisa menghindari bolos maka dia harus memilih keluar dari organisasi atau dari perangkat desa, kita kasih dia 2 pilihan” kata sejumlah warga mayoritas bermarga Situmorang.
“Kami sebenarnya sudah capek mengingatkan dua oknum ini. Apalagi Jhonson sebagai ketua salah satu organisasi sudah berulang kali, tapi tidak juga ada tanggapan. Hal ini akan kami sampaikan ke Dinas, baik secara lisan dan tulisan,” cetusnya.
Kedua oknum menerima gaji, masih menikmati uang negara meski sering bolos, pertanggungjawaban moral perlu dipertanyakan tambah Situmorang.(team)
Discussion about this post