BORGOLNEWS COM – PEKANBARU – Korupsi merupakan musuh terbesar negara. Para maling berdasi merampok uang negara yang seharusnya menjadi haknya rakyat namun, dirampas oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
Seperti halnya dilakukan oleh beberapa oknum kepala desa diberbagai daerah, pemerintah pusat memberikan anggaran Dana Desa sebanyak triliun pertahun demi kesejahteraan rakyat justeru dirampas oleh para oknum kepala desa untuk kepentingan pribadi.
Ketua Umum Organisasi Light Independent Bersatu-Indonesia, Elwin Ndruru, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berani mengungkap kejahatan para koruptor di setiap daerah.
“Hak rakyat dirampas, Lawan….! Kepala desa ngotot minta jabatan 8 tahun hanya untuk kepentingan pribadi mereka saja, anggaran dana desa yang diperuntukkan bagi masyarakat namun dipergunakan oknum kepala desa untuk kepentingan pribadi, begitu dana desa cair, ada yang beli mobil baru, beli rumah baru, beli kebun sawit dan ada yang happy-happy ke cafe menikmati dana desa,” bebernya.
Baru-baru ini kami menemukan beberapa data korupsi oknum kepala desa lanjutnya, puluhan Kepala desa di kabupaten Pelalawan Riau segera kami laporkan baik kepada kejaksaan, kepolisian dan kepada KPK RI. salah satunya, oknum kepala desa Sotol, kepala desa Tambak, kepala desa Langkan Kecamatan Langgam, oknum kepala desa Tri Mulya Jaya, kepala desa Bukit Gajah Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan Riau, Oknum Kepala desa Pantai Cermin Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, kepala desa Pantai Raja, kepala desa Kasikan Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar dan beberapa oknum kepala desa lainnya yang diduga korupsi dana desa dari tahun anggaran 2020-2023.
“Beberapa Oknum Kepala desa ini telah kami surati secara resmi berdasarkan data yang kami peroleh, namun sangat disayangkan oknum kepala desa tersebut tidak mengindahkan klarifikasi yang kami layangkan melainkan mereka blokir WhatsApp kami seperti dilakukan kepala desa Sotol, dan kepala desa Pantai Raja Kecamatan Perhentian Raja Kabupaten Kampar mengatakan “kalau kami tidak mau menjawab memang kenapa, masyarakat juga gak perlu tahu,” selain itu, seorang yang mengaku Nerwan selaku sekretaris Abdesi Pelalawan marah-marah dan melontarkan kata-kata intimidasi via telepon WhatsApp “saya dihubungi kepala desa yang kalian surati di Pelalawan, kenapa kalian main langsung menyurati desa harusnya kalian melalui saya dulu jangan langsung kirim surat kepada kepala desa,” Ungkapnya.
Diakhir wawancara, Elwin Ndruru selaku Ketua Umum Dpp Team LIBAS (Organisasi Light Independent Bersatu-Indonesia) mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan beberapa bukti data dugaan praktik korupsi oknum kepala desa tersebut dan segera diserahkan kepada aparat penegak hukum untuk diproses, tandasnya. (Red)
Discussion about this post